Share This Article
Pada masa awal pandemi COVID-19 di Indonesia, viral video satu keluarga yang mengonsumsi rokok “herbal” yang konon punya manfaat untuk mencegah serangan virus corona.
Mirisnya, tak hanya orang dewasa, anak-anak juga diajak mengonsumsi produk yang belum jelas manfaatnya itu. Sebenarnya beredarnya rokok berlabel herbal di Indonesia bukan kali ini saja.
Rokok berlabel herbal diklaim lebih sehat ketimbang rokok biasa dan punya manfaat untuk menyembuhkan penyakit. Tapi apakah klaim tersebut benar?
Apa itu rokok herbal?
Melansir National Cancer Institute, rokok herbal adalah jenis rokok yang tidak menggunakan tembakau dan tidak mengandung nikotin di dalamnya.
Nikotin adalah zat yang kerap ditemukan dalam tembakau dan bisa membuat ketergantungan. Rokok herbal terdiri dari campuran berbagai jenis bunga, rempah herbal, dan berbagai bahan alami lainnya.
Namun, saat mereka dibakar dan dikonsumsi manusia, rokok herbal menghasilkan bahan kimia yang sama berbahayanya dengan rokok tembakau biasa. Zat kimia yang dimaksud di antaranya adalah tar dan juga karbon monoksida.
Baca Juga : Orang yang Merokok Lebih Rentan Corona, Mitos atau Fakta?
Benarkah rokok herbal punya manfaat untuk kesehatan?
Apapun jenis rokoknya entah rokok tembakau, kretek, mild, vaping, dan juga rokok herbal, semua jenis rokok sama berbahaya bagi tubuh. Meskipun diberi label “alami” atau “tanpa tembakau” di kemasannya.
Sebuah penelitian terhadap rokok herbal pernah dilakukan di Amerika Serikat. Hasilnya, setelah dibakar rokok herbal memproduksi racun yang sama berbahaya dengan rokok dari bahan tembakau.
Sejak tahun 2000, FTC Amerika mengharuskan semua produk rokok herbal menuliskan peringatan “Rokok herbal berbahaya bagi kesehatan Anda”. Sebab, menghasilkan tar dan karbon monoksida” di setiap kemasan.
Kandungan berbahaya pada produk rokok herbal
Sebuah penelitian di Korea Selatan mencoba membandingkan kandungan racun atau toxic yang dihasilkan rokok herbal dan rokok tembakau biasa.
Dan hasilnya, secara umum rokok herbal menghasilkan racun yang hampir sama atau bahkan melebihi rokok biasa pada beberapa aspek. Berikut beberapa poin hasil penelitian tersebut:
- Asap rokok herbal tidak terdeteksi mengandung nitrosamin dan nikotin tembakau. Namun kandungan karbon monoksida dan benzo pyrene pada rokok herbal lebih tinggi dibandingkan rokok biasa.
- Kandungan fenolik seperti hidrokuinon, resorsinol, dan katekol pada rokok herbal lebih tinggi dibandingkan pada rokok biasa, namun kandungan kresol pada rokok herbal lebih rendah dibandingkan pada rokok biasa.
- Kondensat asap rokok herbal menunjukkan potensi mutagenik yang lebih tinggi daripada kondensat dari rokok biasa pada konsentrasi yang sama.
Penelitian ini menyimpulkan asap rokok herbal umumnya mengandung komponen beracun. Kondensat asap rokok herbal bersifat mutagenik mirip dengan rokok umum karena produk pembakaran. Oleh karena itu, keamanan kimia dan biologi dari rokok herbal harus dikaji secara berkala.
Jangan mudah termakan iklan manfaat rokok herbal!
Kamu pernah jadi korban iklan dan akhirnya mengonsumsi rokok herbal karena iming-iming lebih sehat? Ternyata kamu tidak sendiri. Sebuah penelitian tahun 2018 mengeksplorasi pendapat lebih dari 1.000 orang dewasa, termasuk lebih dari 340 orang yang merokok.
Para peneliti mencatat bahwa penggunaan istilah “organik” dan istilah serupa dalam iklan rokok memiliki pengaruh besar terhadap persepsi orang tentang bahaya rokok.
Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa rokok “herbal”, “organik”, atau “bebas zat aditif” kurang berbahaya dibandingkan rokok tradisional.
Efek samping rokok
Semua jenis rokok yang melalui proses pembakaran memiliki dampak buruk pada kesehatan. Melansir Healthline, berikut beberapa efek samping utama mengonsumsi rokok jenis apa pun.
Efek pada pernapasan:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Batuk terus menerus
- Gejala asma yang memburuk
- Kesulitan berolahraga atau menjadi kurang aktif
Efek yang terlihat pada tubuh:
- Kulit kering dan kusam
- Pembentukan kerutan awal
- Hilangnya elastisitas kulit
- Perubahan lain pada warna dan tekstur kulit
- Gigi dan kuku yang menguning
Efek yang terlihat pada area mulut:
- Masalah gigi, seperti gigi berlubang, gigi lepas, dan gigi tanggal
- Sariawan dan bisul
- Bau mulut
- Penyakit gusi
- Kesulitan mencium dan mencicipi sesuatu
Efek pada kemampuan pendengaran dan penglihatan:
- Penglihatan malam berkurang
- Katarak
- Degenerasi makula (kehilangan penglihatan)
- Kerusakan telinga bagian dalam (gangguan pendengaran)
Efek kesehatan reproduksi:
- Kesulitan hamil
- Komplikasi atau keguguran kehamilan
- Komplikasi persalinan, termasuk perdarahan hebat
- Disfungsi ereksi
- Sperma rusak
Jika kamu adalah perokok, kamu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit pernapasan, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!