Share This Article
Usia lebih dari 50 tahun atau lansia perlu minum susu karena seharusnya bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang. Namun, sulit untuk mengetahui berapa banyak susu yang harus dikonsumsi.
Untuk mencegah dampak buruk akibat mengonsumsi susu di usia lanjut, maka harus mengetahui takaran yang tepat. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsumsi susu untuk lansia yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Jenis-jenis Tepung Tinggi Protein yang Bergizi dan Kaya Manfaat
Apakah lansia perlu konsumsi susu?
Dilansir dari Livestrong.com, susu merupakan sumber nutrisi baik untuk tubuh termasuk kalsium, vitamin D, kalium, dan protein. Satu cangkir susu yang diperkaya menyediakan 314 miligram kalsium, 397 miligram kalium, 100,5 miligram vitamin D, dan 8,58 gram protein.
Harvard T.H Chan School of Public Health atau HSPH mempertimbangkan berbagai manfaat dan risiko kesehatan terkait dengan konsumsi susu. HSPH merekomendasikan agar kamu membatasi asupan susu hingga satu atau dua cangkir per hari.
Menurut HSPH, susu juga dapat menjadi sumber kalsium yang nyaman dan menjadi kunci untuk menjaga kesehatan tulang. Minuman ini bisa membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan kanker usus besar.
Namun, perlu diketahui bahwa menurut HSPH tidak ada manfaat kesehatan tambahan jika mengonsumsi susu lebih banyak dari yang disarankan. Bahkan, susu dapat menyebabkan kemungkinan terkena kanker prostat dan ovarium.
Tak hanya itu, lansia perlu waspada karena minum susu bisa mengakibatkan masalah gastrointestinal berupa kembung, kram, gas, dan diare akibat intoleransi laktosa.
Pada orang yang tidak toleran terhadap laktosa bisa mendapatkan nutrisi dari sumber kalsium dan vitamin D non-susu.
Seseorang yang intoleransi laktosa direkomendasikan untuk minum susu dengan tambahan enzim laktase di dalamnya. Pilihan lainnya bisa berupa yoghurt dan keju yang memiliki kandungan laktosa lebih rendah.
Rekomendasi asupan susu untuk lansia
Pada pria dan wanita dewasa di atas usia 50 tahun harus mengonsumsi tiga cangkir produk susu per harinya. Asupan ini dapat dipenuhi melalui sejumlah produk susu, termasuk yoghurt, keju, dan susu kedelai yang diperkaya dengan kalsium.
Tak hanya itu, mungkin juga bisa didapatkan dari makanan penutup berbahan dasar susu berupa es krim, yoghurt beku, dan puding. Namun, tetap ada batasan dalam hal porsi yang perlu diketahui.
Menurut USDA, 1,5 ons keju keras seperti mozarella, parmesan, cheddar, dan keju swiss atau dua cangkir keju cottage dihitung sebagai satu cangkir susu. Sementara itu, satu cangkir es krim juga dihitung sebagai satu cangkir produk susu.
Panduan rekomendasi produk susu USDA dirancang untuk membantu kamu dalam memenuhi kebutuhan kalsium. Perlu diingat bahwa meskipun makanan ini terdaftar sebagai makanan yang sama karena kandungan kalsiumnya, namun terdapat pula nutrisi lain yakni karbohidrat dan lemak.
Adakah sumber nutrisi tambahan lain untuk lansia?
Untuk mendapatkan sumber nutrisi tambahan lain, kamu bisa menemukannya dalam makanan non-susu. Beberapa makanan yang dimaksud, yakni kangkung, brokoli, bayam, kubis Cina, kedelai, oatmeal, sarden, dan salmon.
Tak hanya itu, berbagai jenis jus buah, tahu, dan sereal juga diperkaya dengan kalsium yang baik untuk pertumbuhan tubuh. Sementara untuk sumber vitamin D, biasanya mudah ditemukan dalam kuning telur, hati, dan ikan air asin.
Tubuh juga membuat vitamin D secara alami saat kulit terpapar sinar matahari secara langsung. Namun, faktor-faktor seperti musim, waktu, awan, dan kandungan melanin di kulit dapat memengaruhi seberapa banyak vitamin D yang kamu sintesis.
Karena itu, kemungkinan kamu memerlukan suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan harian nutrisi ini. Pastikan juga untuk berbicara terlebih dahulu dengan dokter guna mencegah masalah kesehatan lain yang mungkin terjadi.
Baca juga: Minyak Goreng untuk Diet: Ketahui Jenis dan Cara Penggunaannya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!