Share This Article
Medical check up adalah rangkaian tes yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan. Kamu bisa melakukan tes ini kapan saja, tanpa perlu memiliki keluhan atau sakit khusus.
Di Indonesia, tes ini biasanya dilakukan oleh para calon pekerja karena beberapa perusahaan menjadikannya syarat untuk mulai bekerja. Untuk mengetahui berbagai hal terkait tes ini, yuk, simak informasi berikut ini:
Apa itu medical check up?
Rangkaian tes dalam medical check up ditujukan untuk melihat seperti apa kondisi medis yang ada di dalam tubuh kamu.
Kenapa perlu medical check up? Dari hasil medical check up, kamu bisa mengetahui bagaimana kondisi kesehatan kamu, termasuk perkembangannya.
Dengan hasil medical check up itu, kamu bisa mengetahui langkah medis apa yang harus dilakukan jika ditemukan masalah dalam tubuh kamu.
Pemeriksaan yang dilakukan berbeda pada tiap orang, tergantung pada kebutuhan, usia, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta gaya hidup.
Baca Juga : Trailblazing Healthcare & Technology Event: The First of Its Kind in Indonesia!
Register Now!
Persiapan medical check up
1. Kaji riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga adalah salah satu yang diperlukan dalam persiapan medical check up. Sebab riwayat kesehatan keluarga dapat memengaruhi perkembangan beberapa penyakit pada tubuh kamu. Di antaranya adalah sakit jantung, stroke, diabetes atau kanker.
Riwayat kesehatan keluarga ini akan ditanyakan dalam proses medical check up. Nantinya setiap temuan akan dianalisis untuk mengetahui rekomendasi apa yang akan diberikan untuk mencegah risiko penyakit yang bisa ditimbulkan.
Rekomendasi tersebut bisa berupa perbanyak olahraga, ubah pola dan jenis makanan, atau melakukan screening untuk membantu mendeteksi penyakit lebih dini.
2. Buat daftar penyakit dan keluhan
Persiapan medical check up berikutnya mengkaji apa saja penyakit dan keluhan yang kamu alami sebelum melakukan tes kesehatan ini. Beberapa hal ini bisa kamu perhatikan:
- Perubahan di permukaan kulit, misalnya terdapat sebuah benjolan.
- Untuk perempuan, perhatikan apakah ada perubahan dalam sirkulasi waktu menstruasi.
- Perhatikan kondisi kesehatan sebelum melakukan tes, apakah kamu belakangan ini mengalami pusing, kelelahan atau masalah di urine dan kotoran kamu.
- Perhatikan jika ada perubahan pola makan.
- Kamu juga perlu memerhatikan jika mengalami depresi, resah, trauma, stres ataupun adanya masalah tidur.
Jika memang hal-hal itu kamu miliki sebelum tes, bisa saja kamu mendapatkan tes dan observasi yang lebih kompleks.
Jenis pemeriksaan medical check up
Kementerian Kesehatan memberi catatan jenis pemeriksaan yang biasa dilakukan secara berkala dalam medical check up meliputi:
1. Kolesterol
Memeriksakan kadar kolesterol dalam darah penting untuk dilakukan jika kamu gemar memakan daging dan jeroan kambing. Karena ketika kolesterol tinggi, kamu berpotensi terkena penyakit seperti jantung dan stroke.
Kadar kolesterol bisa dikatakan normal ketika berada pada tingkat di bawah 200 mg/dL.
2. Pemeriksaan gula darah
Kadar gula darah melalui prosedur medical check up merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Kamu akan disarankan untuk melakukan puasa sebelum medical check up. Puasa sebelum medical check up minimal 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
Hasil medical check up tes gula darah antara lain:
- Kadar gula darah yang normal dan berada pada tingkat 70-100 mg/dL.
- Pra diabetes pada tingkat 100-125 mg/dL.
- Diabetes pada tingkat 126 mg/dL.
3. Pemeriksaan fungsi paru
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendiagnosis ada atau tidaknya gangguan pada paru-paru kamu. Jenis tindakan yang dilakukan pada saat pemeriksaan adalah mengukur volume paru, mekanisme paru, dan juga kemampuan difusi paru.
Saat memeriksa fungsi paru, akan diketahui berapa jumlah pernapasan yang terjadi di dalam tubuh kamu selama kurang lebih satu menit. Untuk orang dewasa, pernapasan normal yang terjadi adalah 16-20 kali dalam waktu satu menit.
4. Pemeriksaan berat dan tinggi badan
Pengukuran kedua hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) kamu yang akan digunakan sebagai indikator apakah kamu memiliki berat dan tinggi badan ideal atau berisiko terkena penyakit menular.
Kamu akan dikatakan masuk dalam golongan kurus dan kekurangan berat badan tingkat berat jika memiliki IMT dengan skor kurang dari 17, sedangkan skor 17,0 sampai 18,4 dikatakan masuk dalam kelompok kekurangan berat badan tingkat ringan.
Kamu masuk dalam kelompok golongan berat badan normal jika IMT kamu berada pada skor 18,5 sampai dengan 25,0.
Sedangkan kamu akan masuk dalam golongan gemuk dan kelebihan berat badan tingkat ringan jika memiliki IMT dengan skor 25,1-27,0 dan kelebihan berat badan tingkat berat jika skornya lebih dari 27,0.
5. Pemeriksaan dan cek tekanan darah
Pemeriksan ini adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini risiko hipertensi, stroke dan serangan jantung. Kamu akan dinyatakan memiliki tekanan darah normal apabila berada di bawah 140/90 mmHg.
Pastikan juga kamu tidak memiliki tekanan darah terlalu rendah yang berpotensi membuat kamu mengidap hipotensi dan bisa mengakibatkan komplikasi penyakit lainnya.
Baca Juga : Flu Bikin Karyawan Absen Sampai 3 Hari, Ini Solusinya
Tipe tes medical check up
Ada beberapa tipe pemeriksaan yang dilakukan pada saat medical check up. Di antaranya adalah:
1. Tes darah
Tes ini dilakukan untuk menentukan:
- Level kolesterol.
- Level gula darah untuk diabetes.
- Asam urat.
- Hormon.
- HIV/AIDS.
- Anemia.
Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui fungsi dan kesehatan ginjal, liver, dan tiroid. Melakukan tes ini juga dapat mengidentifikasi adanya infeksi, beberapa tipe kanker terutama untuk kanker liver dan prostat.
2. Tes mata
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi segala jenis penyakit yang dapat menimpa mata seperti glaukoma, miopi atau rabun jauh dan retinopati diabetik.
Melakukan tes ini sangat bermanfaat untuk dilakukan oleh lansia, terutama pada yang menderita rabun jauh parah, diabetes atau riwayat glaukoma keluarga.
3. Tes urine dan kotoran
Biasanya kamu akan diminta untuk mengumpulkan sendiri sampel urine dan kotoran kamu untuk kemudian dibawa ke pusat pemeriksaan untuk dianalisis.
Tes ini dapat dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya kelainan pada ginjal, sistem saluran kemih dan pencernaan atau untuk memeriksa ada atau tidaknya darah di kotoran untuk pemeriksaan kanker kolorektal.
4. Tes umum medical check up
Beberapa tes berikut ini bisa dilakukan pada saat medical check up:
- Tes untuk mengetahui indeks massa tubuh dan pengukuran lingkar pinggang untuk mengetahui tingkat obesitas.
- Tes tekanan darah.
- Pemeriksaan jantung Elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi kelainan pada jantung.
5. Pemindaian atau scanning
Tes ini dilakukan untuk mengetahui inspeksi visual dari organ atau area tubuh tertentu secara spesifik.
Ada beberapa tipe scanning seperti X-rays dan CT Scan yang menggunakan radiasi. Namun, ada juga yang non-radiasi seperti ultrasound dan MRI.
Beberapa tes tambahan yang kemungkinan bisa diminta oleh dokter adalah:
- Pap smears untuk memeriksa kanker serviks.
- Pemeriksaan treadmill untuk memeriksa kondisi penyakit jantung.
- Pemeriksaan audiometri untuk memeriksa ketulian pada anak-anak atau orang dewasa.
Kenapa perlu medical check up?
Tujuan medical check up berbeda-beda pada tiap orang, ada yang untuk pekerjaan, ada juga untuk memantau kondisi fisik pribadi secara berkala.
Di bawah ini adalah medical check up dengan tujuan khusus seperti untuk bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ataupun persyaratan bergabung menjadi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH):
1. Pemeriksaan untuk menjadi TKI
Kenapa perlu medical check up saat akan bekerja sebagai TKI? Untuk memastikan pemeriksaan kesehatan calon TKI yang bermutu dan terjangkau. Karenanya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan 29 tahun 2013.
Aturan tersebut dibuat mengingat setiap tahunnya, ratusan ribu warga Indonesia mengadu nasib untuk menjadi TKI. Tahun lalu saja, sepanjang Januari hingga Oktober terdapat jumlah TKI sebanyak 223.683 jiwa.
Peraturan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Calon TKI itu mengatur standar pemeriksaan fisik sebagai berikut:
Anamnesis
Secara standar, pemeriksaan anamnesis atau riwayat sakit dan penyakit pada masa lampau adalah:
- Riwayat penyakit sekarang yang berisikan informasi berbagai penyakit tentang gangguan fisik dan jiwa yang diderita dalam waktu satu tahun dan riwayat kebiasaan berupa merokok, minuman beralkohol dan penyalahgunaan narkoba.
- Riwayat penyakit dahulu berupa informasi berbagai penyakit fisik dan jiwa yang diderita lebih dari satu tahun yang lalu.
- Memiliki riwayat penyakit keluarga.
- Riwayat pekerjaan sebelumnya.
Pemeriksaan fisik
Dalam pemeriksaan fisik, tes yang dilakukan adalah:
- Pemeriksaan tanda vital yang melakukan pemeriksaan terhadap nadi, tinggi badan, tekanan darah, suhu badan dan berat badan.
- Pemeriksaan fisik berupa:
- kepala
- mata
- telinga
- hidung
- tenggorokan
- gigi dan mulut
- leher
- dada
- paru
- jantung
- abdomen
- anus
- genitalia eksternal
- ekstremitas
- kulit dan integumentum
Pemeriksaan laboratorium
Dalam pemeriksaan ini dilakukan serangkaian pemeriksaan terhadap darah, urine, tes kehamilan kimia klinik, serologi, NAPZA atau narkotika dan mikrobiologi. Dalam pemeriksaan laboratorium ini, kemungkinan kamu akan diminta puasa sebelum medical check up.
Pemeriksaan radiologi
Dalam pemeriksaan ini dilakukan foto terhdap thorax kamu.
2. Untuk menjadi PPIH bidang kesehatan
Medical check up calon petugas kesehatan haji merupakan serangkaian tes yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan kamu supaya dapat dinilai apakah kamu fit atau tidak untuk bekerja melayani jemaah haji di Arab Saudi.
Standar medical check up yang dilakukan antara lain:
Anamnesa
Berupa riwayat penyakit sekarang, penyakit dahulu, penyakit keluarga serta kebiasaan sehari-hari seperti olahraga, merokok, minum alkohol dan sebagainya.
Pemeriksaan fisik
Yang diukur adalah berat badan, tinggi badan, tanda vital, keadaan umum, pemeriksaan dari kepala ke kaki, mulai dari mata, THT, mulut, leher, thorax, abdomen, ekstremitas dan pemeriksaan neurologis.
Penunjang
- Tes laboratorium berupa:
- Hermatologi atau darah lengkap
- Kimia darah berupa lemak darah, fungsi ginjal, fungsi hati dan gula darah
- Urine berupa urine lengkap dan tes kehamilan
- Radiologi berupa foto thorax
- Elektrokardiografi
3. Untuk persyaratan melamar pekerjaan
Ada beberapa alasan kenapa perlu medical check up sebelum diterima bekerja di sebuah perusahan. Di antaranya:
- Sebagai persyaratan resmi. Sejumlah pekerjaan memiliki persyaratan yang perlu dilakukan agar sesuai dengan aturan hukum, seperti pekerjaan berisiko tinggi.
- Pertimbangan risiko. Perusahaan akan menimbang kelayakan karyawannya dari kondisi medis. Tujuannya menghindari penyakit atau kondisi pelamar yang mungkin bisa membahayakan pelamar itu sendiri dan rekan sekantor.
Untuk memenuhi dua hal di atas, biasanya perusahaan akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar dari hasil medical check up. Umumnya medical check up tersebut meliputi:
- Pemeriksaan medis komprehensif, mulai dari tekanan darah, jantung, tulang, kadar gula darah, hingga penglihatan.
- Penilaian lainnya juga mungkin dilakukan, yaitu berupa pemeriksaan MRI atau EKG, tes paru-paru, tes darah, dan juga rontgen dada.
Apa yang menggagalkan medical check up bagi pelamar pekerjaan?
Ada dua faktor umum yang menggagalkan medical check up. Faktor pertama adalah pelamar pernah mengalami cedera dan mengakibatkan kondisi medis tertentu.
Sementara faktor lainnya yang menggagalkan medical check up adalah adanya kondisi medis yang sangat berpengaruh pada pelamar. Misalkan menderita penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C dan juga TBC.
Beberapa kondisi lain, terkait posisi pekerjaan juga bisa menjadi faktor yang menggagalkan medical check up, seperti buta warna. Kondisi seperti ini bukan berarti kamu dalam kondisi tidak sehat, hanya saja tidak memenuhi standar perusahaan.
Karena itu kamu perlu bertanya pada perusahaan jika dinyatakan gagal melewati proses medical check up. Untuk memastikan alasan gagal sekaligus mengetahui kondisi medismu.
Biaya medical check up
Besaran biaya medical check up beragam di tiap rumah sakit ataupun klinik yang menyediakan layanan untuk melakukan rangkaian tes tersebut.
Berikut adalah perbandingan biaya medical check up dari beberapa rumah sakit di Jabodetabek:
- Rumah sakit UI, Depok: antara Rp 500.000 – Rp 6.000.000.
- Rumah sakit Carolus, Jakarta Pusat: antara Rp 675.000 – Rp 915.000.
- RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan: antara Rp 225.000 – Rp 5.191.520.
- Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat: antara Rp 225.000 – Rp 8.290.000.
- RSUD Kabupaten Bekasi: antara Rp 115.000 – Rp 1.406.000.
- RSUD Cibinong, Bogor: antara Rp 285.000 – Rp 1.545.000.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan karyawan anda secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Klik di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.