Share This Article
Operasi bisa memengaruhi tubuh, tak terkecuali sistem pencernaan. Pada dasarnya, sulit buang air besar (BAB) tidak memengaruhi semua orang, terutama pasca menjalani operasi. Namun, susah BAB merupakan efek samping dari operasi yang dapat dikatakan umum terjadi.
Sembelit atau kesulitan untuk BAB ditandai dengan frekuensi BAB yang kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses keras, harus mengejan ketika BAB, perut terasa kembung, hingga sakit perut. Berikut beberapa penyebab susah BAB setelah operasi yang penting untuk diketahui.
Baca juga: Apakah Usus Buntu Harus Dioperasi? Ketahui Prosedurnya di Sini
Apa penyebab susah BAB setelah operasi?
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa, susah BAB setelah operasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari obat-obatan tertentu, hingga pola makan. Nah, agar kamu lebih memahaminya berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat-obatan tertentu, seperti obat pereda nyeri, diuretik, serta obat pelemas otot (muscle relaxant), dapat menyebabkan sembelit pada sebagian orang.
Obat pereda nyeri sendiri bisa menimbulkan sembelit dengan cara mengurangi pergerakan makanan melalui saluran usus, ini dapat menyebabkan tubuh memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengeluarkan air. Akibatnya, feses bisa menjadi lebih kering.
2. Pola makan
Biasanya sebelum operasi kamu disarankan untuk tidak makan dan minum untuk beberapa waktu. Tak hanya itu, setelah operasi kamu mungkin saja juga disarankan untuk membatasi makanan atau minuman selama satu atau dua hari.
Terlalu sedikit asupan cairan dalam tubuh dan asupan makanan yang terbatas dapat memengaruhi pergerakan usus.
Jumlah cairan yang terlalu sedikit dalam tubuh juga dapat membuat cairan di dalam feses menjadi sedikit, ini mengakibatkan feses menjadi kering, sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Kemudian, makanan sendiri bekerja untuk menstimulasi sistem pencernaan dan membuat segala sesuatunya berjalan dengan semestinya. Asupan makanan yang terbatas bisa menyebabkan mekanisme saluran pencernaan menjadi terganggu.
3. Anestesi
Anestesi atau bius dapat membantu untuk membuat pasien tidak merasakan sakit ketika prosedur operasi dilakukan. Namun, anestesi juga dapat melumpuhkan otot-otot untuk sementara waktu, tak terkecuali otot pada saluran pencernaan.
Hal tersebut dapat menyebabkan makanan sulit untuk bergerak di sepanjang saluran pencernaan. Meskipun demikian, sistem perncernaan dapat berjalan secara normal kembali ketika usus dan saluran pencernaan sudah pulih dari efek anestesi.
4. Kurangnya aktivitas fisik
Dikutip dari Medical News Today, tidak aktif bergerak adalah penyebab umum dari sembelit. Seseorang yang baru saja menjalani operasi seringkali perlu untuk beristirahat dalam beberapa waktu dan disarankan untuk menghindari olahraga yang terlalu berat.
Kurangnya aktivitas fisik tersebut dapat memperlambat kinerja sistem pencernaan, sehingga membuatmu kesulitan untuk BAB.
Baca juga: Mengenal Operasi Total Knee Replacement yang Dibutuhkan Penderita Nyeri Lutut Akut
Bagaimana cara mencegah atau menangani susah BAB setelah operasi?
Pencegahan susah BAB setelah operasi penting untuk diketahui. Sebab, bergantung pada bagian tubuh mana yang dioperasi, memaksakan BAB terlalu sering dapat memegaruhi jahitan pascaoperasi serta proses penyembuhan tubuh.
Tak hanya itu, sembelit juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Ada beberapa cara untuk mencegah susah BAB setelah operasi, namun sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter, ya.
1. Mengadopsi pola makan sehat
Untuk mencegah sembelit setelah operasi cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Makanan seperti kacang-kacangan, apel, pir, ubi jalar, serta bayam merupakan sumber serat yang baik.
Jika kamu tidak memiliki nafsu makan setelah operasi, kamu dapat mencoba untuk meminum smoothies yang terbuat dari buah-buahan dan sayuran untuk meningkatkan asupan serat dalam tubuh.
Kamu juga harus memastikan asupan cairan dalam tubuh. Sebab, dehidrasi merupakan salah satu penyebab dari sembelit. Sebaiknya, hindarilah minuman berkafein, seperti kopi atau teh.
2. Jaga tubuh agar tetap aktif bergerak
Setelah dokter memperbolehkanmu untuk kembali menjalani aktivitas secara normal, secara perlahan kamu harus mulai mengajak tubuh untuk kembali bergerak. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki bisa menurunkan risiko sembelit.
Namun yang perlu diperhatikan adalah berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter dan selalu ikutilah instruksi yang diberikan oleh dokter, ya.
3. Obat-obatan tertentu
Dokter mungkin saja akan meresepkan obat pencahar atau laksatif jika kamu mengalami susah BAB setelah operasi. Obat pencahar sendiri dapat membuat feses lebih mudah dikeluarkan dengan cara membantu feses bergerak dengan mudah di sepanjang saluran pencernaan.
Akan tetapi, gunakan obat pencahar sesuai dengan anjuran dari dokter dan berkonsultasilah terlebih dahulu. Sebab, tidak semua obat untuk sembelit cocok digunakan oleh semua orang, terlebih lagi jika hal ini digunakan untuk memulihkan pergerakan usus setelah operasi.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!