Share This Article
Dua gigi depan bagian atasmu terlihat lebih besar? Pastinya kamu seringkali dijuliki si gigi kelinci. Tapi apa sih sebenarnya gigi kelinci dari sisi medis? Apakah memiliki gigi kelinci akan menimbulkan masalah dan perlu diatasi segera? Berikut penjelasan selengkapnya.
Apa itu gigi kelinci?
Gigi kelinci merujuk pada dua gigi depan bagian atas yang terlihat lebih besar dari gigi lainnya. Sehingga bentuknya menyerupai gigi kelinci.
Sebenarnya tidak ada istilah gigi kelinci di dunia medis. Tapi jika kamu memiliki gigi lebih besar dari rata-rata menurut usia dan jenis kelamin, kemungkinan kamu mengalami macrodontia.
Dilansir dari Healthline, macrodontia dialami oleh sekitar 0,03 hingga 1,9 persen orang di seluruh dunia. Macrodontia dialami setiap orang dapat berbeda-beda.
Terkadang hanya satu atau dua gigi yang tumbuh lebih besar. Terkadang, dua gigi tumbuh menjadi satu dan membentuk gigi yang ekstra besar. Mungkin juga satu gigi tumbuh besar dan membuatnya terlihat tidak normal.
Macrodontia secara umum dibagi menjadi tiga kategori, pada pasien muda. Yaitu:
Isolated macrodontia
Disebut juga disebut macrodontia lokal. Dalam kasus ini hanya satu gigi yang tumbuh lebih besar, dan kasusnya jarang terjadi. Umumnya kasus ini lebih sering dialami pria dibanding wanita.
Penyebab genetik dan lingkungan tertentu, seperti diabetes resisten insulin, sindrom ortodontik, gigantisme hipofisis, hiperplasia pineal, dan hipoplasia wajah unilateral, semuanya terkait dengan risiko macrodontia.
True generalized macrodontia
Atau macrodontia generalisata. Gigi pasien tumbuh lebih besar dari seharusnya. Biasanya teridentifikasi saat masa kanak-kanak dan disertai gejala lain seperti tangan, kaki dan fitur wajah yang juga membesar.
Kondisi tersebut biasanya gejala kelainan langka yang disebut pituitary gigantism. Terjadi karena kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebihan.
Relative generalized macrodontia
Jenis ini disebut juga sebagai macrodontia umum. Kondisi ini digambarkan sebagai ilusi gigi besar. Sebenarnya gigi hanya sedikit lebih besar atau bahkan normal, tetapi karena pasien memiliki rahang yang kecil, menciptakan ilusi gigi seolah-olah lebih besar dari ukuran seharusnya.
Penyebab macrodontia
Para ahli belum menemukan penyebab pasti kondisi macrodontia. Namun beberapa faktor dianggap meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya. Faktor tersebut antara lain:
1. Genetik dan kondisi genetik lainnya
Mutasi genetik yang mengatur pertumbuhan gigi bisa menyebabkan gigi tumbuh lebih besar dari biasanya. Selain itu ada beberapa kondisi genetik lain yang dapat memengaruhi terjadinya macrodontia, yaitu:
- Sindrom XYY
- Sindrom otodental
- Hiperplasia hemifacial
- Sindrom KBG
- Diabetes resisten insulin
- Sindrom Ekman-Westborg-Julin
- Sindrom Rabson-Mendenhall
2. Pengalaman masa kecil
Pola makan, paparan racun atau radiasi dan faktor lingkungan lainnya dapat memengaruhi seseorang mengalami macrodontia.
3. Ras
Peneliti mengamati bahwa orang Asia, Amerika dan Alaskan lebih mungkin mengalami kondisi ini dibanding ras lainnya.
4. Jenis kelamin
Laki-laki lebih mungkin mengembangkan macrodontia dibanding perempuan.
5. Masalah hormon
Kondisi ketidakseimbangan hormon dapat berhubungan dengan kelenjar pituitari, yang kemudian menyebabkan pertumbuhan dan ukuran gigi yang tidak teratur.
Apakah gigi kelinci dapat menyebabkan masalah dan bagaimana cara mengatasinya?
Sebuah jurnal menyebutkan, kondisi gigi yang lebih besar mungkin menyebabkan masalah, seperti masalah estetika gigi, masalah pertumbuhan gigi, maloklusi atau gigi yang tidak rata, karies gigi, masalah kesehatan gusi dan perubahan kontur gingiva.Â
Jika membutuhkan perawatan karena macrodontia, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan, termasuk melakukan rontgen gigi pasien. Setelah itu membuat diagnosis dan merekomendasikan perawatan yang sesuai.
Berikut perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah macrodontia, kelainan gigi yang menyebabkan terbentuknya gigi kelinci.
1. Ortodontik
Perawatan ini dilakukan untuk merapikan gigi dan melebarkan rahang jika dibutuhkan. Dokter gigi dapat menggunakan kawat gigi dan penahan untuk membantu merapikan bentuk gigi.
Untuk perawatan ini diperlukan juga bantuan dari seorang ortodontis, yang khusus mengaplikasikan peralatan ke gigi dan mulut.
2. Memperbaiki bentuk gigi
Memotong gigi terdengar aneh dan menyeramkan bukan? Tetapi ini mungkin dilakukan untuk memperbaiki bentuk gigi. Ini bisa dilakukan jika pasien menginginkan perubahan estetika dan untuk rekontur gigi.
Dokter hanya akan memotong sebagian kecil gigi, supaya gigi lebih kecil dan terlihat normal. Meskipun pemotongan gigi aman bagi kebanyakan orang, mereka yang memiliki gigi lemah harus menghindari prosedur ini.
Sebelum melakukan prosedur ini, dokter gigi harus melakukan rontgen untuk memastikan gigi pasien sesuai untuk prosedur ini.
3. Mencabut gigi
Mencabut beberapa gigi dapat melonggarkan gigi, dan membantu gigi tidak sesak. Dokter akan menyarankan pasien untuk bertemu ahli bedah mulut untuk prosedur ini dan nantinya pasien bisa mengganti gigi yang dicabut dengan gigi palsu untuk memperbaiki penampilan.
Demikian informasi tentang gigi kelinci dan kemungkinannya menimbulkan masalah, serta cara-cara untuk mengatasinya.
Sebenarnya tidak semua gigi yang terlihat lebih besar dapat menimbulkan masalah, tapi jika kamu ingin memastikan kesehatan gigimu, segera periksakan diri ke dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!