Share This Article
Melioidosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri burkholderia pseudomallei. Penyakit ini disebut juga whitmore dan dapat memiliki efek mematikan pada manusia ataupun hewan.
Penyakit ini termasuk yang sering terjadi di Asia Tenggara atau tempat lain yang beriklim tropis. Sementara di Amerika, penyakit ini jarang ditemukan.
Bagaimana proses penyakit ini terjadi?
Penyakit ini berawal dari kontak kulit dengan air atau tanah yang terkontaminasi bakteri burkholderia pseudomallei. Namun, hingga kini masih dicari tahu kemungkinan penyebaran lain dari penyakit ini.
Seperti apa gejala melioidosis?
Umumnya dibutuhkan waktu dua hingga empat minggu sejak terpapar bakteri hingga menimbulkan gejala. Ada juga orang yang tidak menunjukkan gejala meski sudah terpapar bakteri.
Sementara gejala yang muncul tergantung dari jenis infeksinya. Jenis melioidosis termasuk infeksi paru-paru, aliran darah, lokal dan infeksi diseminata . Berikut beberapa gejala yang muncul sesuai dengan lokasi terjadinya infeksi.
Jika menginfeksi paru-paru
Melioidosis paling umum menginfeksi paru-paru. Infeksi paru-paru sendiri bisa berupa infeksi ringan seperti bronkitis, atau infeksi parah seperti pneumonia hingga yang sangat parah seperti syok septik. Syok septik adalah infeksi serius dan dapat menyebabkan kematian.
Gejala infeksi paru-paru yang mungkin timbul antara lain:
- Batuk berdahak normal atau tanpa dahak
- Dada terasa nyeri saat bernafas
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Nyeri pada otot
- Berat badan turun
Seseorang yang terkena melioidosis paru bisa seperti tuberkulosis. Karena menyebabkan gejala yang sama. Hasil X-ray pun bisa menyerupai tuberkulosis karena menunjukkan adanya kavitasi atau ruang kosong. Tapi tidak semua menunjukkan hasil tersebut.
Jika menginfeksi aliran darah
Melioidosis yang menginfeksi paru dapat berkembang dan menjadi infeksi aliran darah atau yang disebut septikemia. Jika tidak segera mendapat bantuan medis dapat membahayakan jiwa karena terjadinya syok septik.
Syok septik biasanya menunjukkan gejala:
- Demam
- Menggigil
- Berkeringat
- Sakit kepala
- Sesak napas atau masalah pernapasan lain
- Sakit perut bagian atas
- Diare
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Disorientasi
- Luka bernanah di kulit, di hati, limpa, otot atau prostat
Orang berusia lebih dari 40 tahun mungkin berisiko lebih tinggi terkena infeksi ini. Selain itu, berikut beberapa kondisi yang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini:
- Diabetes
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- Talasemia
- Infeksi paru-paru kronis
- Kanker atau kondisi lain yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh selain HIV
Infeksi lokal
Infeksi lokal pada melioidosis memengaruhi kulit dan organ di bawah kulit. Dapat menunjukkan gejala seperti:
- Nyeri atau bengkak di area yang terinfeksi
- Demam
- Abses (benjolan bernanah) di bawah kulit yang kemudian menjadi lunak, meradang dan terlihat seperti luka yang disebabkan bakteri pemakan daging
Infeksi menyebar
Melioidosis dapat menginfeksi satu organ atau lebih dan kondisi ini disebut infeksi menyebar, yang dapat menimbulkan gejala:
- Demam
- Berat badan turun
- Sakit perut atau dada
- Nyeri sendi atau otot
- Sakit kepala
- Kejang
Bagaimana mengatasi melioidosis?
Perawatan akan dilakukan tergantung dari jenis melioidosis yang dialami pasien. Karena masing-masing organ memiliki perawatan yang berbeda.
Namun, tahapan pertama mengobati kondisi ini biasanya diberikan antibiotik setidaknya selama 10 hingga 14 hari. Antibiotik diberikan melalui intravena dan bisa berlangsung hingga 8 minggu.
Dokter biasanya akan memberikan resep obat:
- Ceftazidime, diberikan setiap 6-8 jam
- Meropenem, diberikan setiap 8 jam
Pengobatan dilanjutkan dengan pemberian antibiotik minum. Pengobatan dapat berlangsung selama 3 hingga 6 bulan. Biasanya akan diresepkan obat seperti:
- Sulfamethoxazole-trimethoprim, diminum setiap 12 jam
- Atau doksisiklin, diminum setiap 12 jam
Apakah melioidosis dapat dicegah?
Hingga kini belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit ini. Namun, penyakit ini masih tetap dipelajari.
Bagi orang yang tinggal di daerah beriklim tropis, dapat melakukan beberapa hal ini untuk mencegah kemungkinan terkena infeksi melioidosis:
- Kenakan sepatu bot dan sarung tangan tahan air jika kamu harus bekerja bersentuhan langsung dengan tanah atau air.
- Jika memiliki luka, pengidap diabetes atau penyakit ginjal kronis, sebaiknya hindari kontak dengan tanah dan genangan air.
- Waspada jika cuaca buruk, untuk menghindari paparan melalui penghirupan.
- Gunakan pisau yang rutin didesinfeksi jika memotong dan mengolah daging.
- Gunakan sarung tangan saat memotong dan mengolah daging.
- Pastikan minum susu yang telah dipasteurisasi.
- Jika akan melakukan terapi imunosupresi (menekan sistem kekebalan tubuh), lakukan skrining melioidosis terlebih dahulu
Demikian ulasan melioidosis, penyakit yang kerap ditemukan di daerah beriklim tropis.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!