Share This Article
Asma adalah penyakit saluran napas kronik (jangka panjang) dan merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di berbagai negara. Penyebab utama asma adalah peradangan di saluran napas, yang memicu penyempitan jalan napas dan produksi lendir berlebih sehingga terjadi gejala seperti batuk, napas yang berbunyi (mengi), dan/atau sesak napas.
Tanpa penanganan yang tepat, gejala asma dapat memburuk dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Kenali Tingkat keparahan penyakit asma
Asma dapat dibagi menjadi 3 tingkat keparahan:
Mild asthma (asma ringan): tidak mengalami gejala setiap hari atau gejala mudah diatasi
Moderate asthma (asma sedang): serangan sering terjadi dan memerlukan pengobatan rutin
Severe asthma (asma berat): gejala sering dan berat yang lebih sulit untuk diatasi dengan pengobatan rutin saja
Asma ringan bukan berarti tidak berisiko mengalami serangan asma berat. Pasien yang memiliki asma ringan tetap dianjurkan untuk menggunakan pengobatan yang mengontrol asma untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.
Garis bawahnya, di semua tingkat keparahan, peradangan perlu ditangani dan pemicunya dihindari.
Bagaimana cara mengontrol peradangan asma?
- Menghindari faktor pemicu:
Beberapa pasien asma seringkali juga memiliki riwayat alergi. Hal ini karena alergi dan asma keduanya melibatkan peradangan. Oleh sebab itu, mengetahui alergi yang dimiliki dan menghindari pemicunya kemungkinan dapat membantu mencegah kekambuhan asma.
Selain alergen, faktor lingkungan seperti asap rokok, polusi udara, debu, perubahan cuaca/suhu, serta obat-obatan dan makanan-makanan tertentu juga dapat mempengaruhi kekambuhan asma.
- Menggunakan obat pengontrol asma:
Obat seperti salbutamol atau fenoterol, dikenal juga sebagai agonis reseptor beta-2 adrenergik kerja singkat (SABA), sering digunakan karena dapat meredakan gejala dengan cepat. Tetapi, SABA bukanlah obat pengontrol dan tidak mengatasi peradangan pada asma.
Sejak 2019, rekomendasi dari badan Global Initiative for Asthma (GINA) menyatakan bahwa penggunaan SABA tunggal tidak lagi direkomendasikan sebagai pengobatan utama untuk asma karena tidak menangani peradangan yang menyebabkan gejala.
Selain itu, penggunaan SABA berlebih (lebih dari dua kali dalam seminggu) justru meningkatkan risiko ketergantungan dan kekambuhan asma yang lebih parah, karena peradangan yang mendasari asma tidak tertangani dan akan terus memburuk.
Singkatnya, karena peradangan perlu ditangani untuk mengontrol asma, perlu digunakan obat pengontrol yang mengandung anti-radang. Obat pengontrol merupakan obat yang perlu digunakan oleh pasien asma secara rutin (misalnya setiap hari) sesuai anjuran dokter.
Baca Juga : Jangan Anggap Remeh! Ini 7 Penyebab Penyakit Asma yang Sering Diabaikan
Anti-radang yang dapat digunakan untuk asma adalah obat yang mengandung kortikosteroid inhalasi (KI atau inhaled corticosteroid/ICS). Kortikosteroid inhalasi salah satunya tersedia dalam kombinasi dengan agonis beta-2 adrenergik kerja panjang (LABA) sehingga pengguna dapat memperoleh efek anti-radang sekaligus pelegaan saluran napas. GINA 2024 merekomendasikan penggunaan Pelega Anti-Inflamasi, yaitu KI dengan formoterol (LABA kerja cepat) sebagai obat utama penanganan asma. Alasannya, karena obat tersebut dapat mengatasi gejala dengan cepat sekaligus mengurangi peradangan pada asma. Contoh kombinasi ICS-formoterol yang tersedia di pasaran adalah budesonide-formoterol dan beclometasone-formoterol.
Rute obat asma yang digunakan juga penting. Obat inhalasi menjadi rute yang direkomendasikan daripada obat minum pada kelompok usia manapun, karena dapat langsung mengirimkan obat ke lokasi peradangan, yaitu paru-paru.
Jika Anda mengalami gejala asma (seperti sesak napas, mengi, atau batuk) atau menggunakan SABA berlebih untuk menangani gejala asma Anda, segera cek risiko asma Anda dengan cepat dan mudah melalui layanan telemedisin Good Doctor. Kami siap membantu dalam layanan 24/7.
Referensi:
- Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention, 2024. Updated May 2024. Diakses dari: www.ginasthma.org
- National Heart, Lung, and Blood Institute. Asthma Causes and Triggers. Updated April 17, 2024. https://www.nhlbi.nih.gov/health/asthma/causes