Share This Article
Musim hujan sepertinya belum akan berhenti dalam waktu dekat. Salah satu hal yang patut diwaspadai di masa seperti ini adalah kemunculan nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah.
Ya, bahkan gangguan kesehatan yang satu ini bisa menyebabkan kematian jika terjadi komplikasi yang dinamakan dengue shock syndrome. Yuk, kenali apa saja informasi penting seputar komplikasi tersebut di bawah ini.
Baca juga: Makan Jeroan Mentah Bisa Bantu Tingkatkan Kesuburan? Cari Tahu Faktanya!
Apa itu dengue shock syndrome?
Dengue Shock Syndrome adalah komplikasi berbahaya dari infeksi dengue yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Gejala Dengue parah ini terjadi sebagai akibat dari infeksi sekunder dengan serotipe virus yang berbeda.
Peningkatan permeabilitas vaskular, bersama dengan disfungsi otot jantung dan dehidrasi, berkontribusi pada perkembangan syok. Semua hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan multiorgan yang apabila tidak terlambat ditangani, bisa menyebabkan kematian.
Proses terjadinya dengue shock syndrome
Penyebab terjadinya syok pada dengue sangat kompleks. Disfungsi endotel yang disebabkan oleh aktifitas sitokin dan mediator kimia dari sistem imun dipercaya sebagai penyebab syok terjadi.
Dilansir dari WHO, proses terjadinya dengue shock syndrome umumnya dimulai ketika seorang pasien memasuki fase kritis demam berdarah dengue, yakni sekitar 3-7 hari setelah terinfeksi.
Selama 24-48 jam fase kritis, sebagian kecil pasien dapat menunjukkan penurunan gejala yang tiba-tiba. Kondisi ini sering dianggap sebagai tanda dari kesembuhan.
Padahal pada saat inilah, yakni ketika demam turun di bawah 38°C, tanda-tanda peringatan yang terkait dengan dengue shock syndrome dapat terjadi.
Gejala-gejala yang ditimbulkan
Sebelum mengenali apa saja gejala-gejalanya, kamu perlu mengetahui tanda-tanda penyakit DBD yang umum terjadi terlebih dahulu:
- Mendadak panas tinggi selama 2 – 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan sampai 40oC atau lebih.
- Sakit kepala berat
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri sendi dan otot yang parah
- Bintik merah pada kulit (ptekie) (muncul antara 2 dan 5 hari setelah demam awal)
Adapun indikator yang paling signifikan bahwa penyakit DBD telah mengarah pada dengue shock syndrome, adalah peningkatan trombosit yang diiringi kenaikan hematokrit, serta penurunan trombosit hingga di bawah 100.000 per milimeter
Kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan kebocoran plasma yang memicu terjadinya dengue shock syndrome. Adapun beberapa gejala yang muncul dari komplikasi ini antara lain adalah:
- Penurunan kesadaran
- Perdarahan pada gusi dan mimisan
- BAB warna hitam
- Nyeri perut hebat
- Mual dan Muntah
- Gelisah dan lelah
- Pembesaran hati
- Tekanan darah menurun
- Kulit basah dan terasa dingin
- frekuensi napas meningkat
- Mulut kering
- Denyut nadi lemah
- Jumlah urine menurun.
Dengue shock syndrome pada anak-anak
Demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome adalah penyebab utama anak-anak masuk ke rumah sakit dan mengalami kematian.
Jika tidak diobati, kematian akibat gangguan kesehatan ini bisa mencapai 20 persen. Sementara dengan langkah perawatan yang tepat dan segera, angka tersebut dapat dikurangi menjadi kurang dari 1 persen, tergantung pada ketersediaan penanganan pendukung yang sesuai.
Langkah pencegahannya
Pemantauan ketat selama perawatan, manajemen cairan secara hati-hati dan terapi suportif adalah hal yang paling sering dilakukan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya komplikasi ini.
Namun, jauh sebelum sakit, kamu bisa melakukan upaya pencegahan Sakit Demam Dengue dengan metode 3 M Plus. Berikut langkah-langkahnya:
- Menguras tempat-tempat yang dijadikan penampungan air seperti bak mandi, toren, drum, gentong, dan sejenisnya. Jangan lupa gosok dinding permukaan penampungan air karena di situ biasanya banyak telur nyamuk yang menempel.
- Menutup rapat tempat-tenpat penampungan air tersebut di atas agar tidak menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk penyebab demam berdarah
- Mendaur ulang limbang barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
Adapun poin Plus-nya adalah melakukan langkah-langkah tambahan seperti menaburkan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan lain-lain.
Baca juga: Jangan Panik Saat Anak Keracunan Makanan! Ini yang Perlu Moms Lakukan
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.