Share This Article
Bagi pengidap diabetes, metformin mungkin adalah obat yang sudah tak asing lagi. Obat oral ini memang sering digunakan untuk mengatasi penyakit tersebut.
Namun baru-baru ini, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengeluarkan perintah penarikan metformin dari pasaran.
Adanya zat tertentu yang bisa menyebabkan kanker adalah salah satu alasan penarikan tersebut. Lalu, apakah penarikan itu juga berlaku untuk Indonesia? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Sekilas tentang obat metformin
Metformin adalah obat untuk menurunkan atau mengontrol kadar gula darah yang tinggi di dalam darah. Obat ini dikonsumsi oleh pengidap diabetes melitus.
Selain itu, metformin juga berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin. Pada penderita diabetes, insulin yang diproduksi oleh organ pankreas tidak bekerja dengan baik, sehingga penyerapan gula ke dalam sel tubuh menjadi kurang optimal.
Metformin adalah obat yang masuk dalam golongan biguanides, bekerja dengan mekanisme khusus pada pengidap diabetes, yaitu dengan:
- Mengurangi jumlah glukosa yang diserap oleh tubuh
- Mengurangi kadar gula yang diproduksi oleh organ hati (liver)
- Meningkatkan dan mengoptimalkan efek dan kinerja insulin pada tubuh
Baca juga: Bantu Hilangkan Stres, Ini 11 Gerakan Olahraga yang Bisa Kamu Lakukan saat Bekerja
Kabar tentang penarikan obat metformin dari pasaran
Pada 2 November lalu, FDA mengumumkan penarikan obat diabetes ini, setelah adanya temuan zat tertentu pada metformin yang disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Dilansir dari website resmi FDA, obat diabetes yang ditarik adalah Metformin HCI Extended Release Tablets USP 750 mg, dengan nomor National Distribution Center (NDC) 29033-056-01, dari perusahaan farmasi Nostrum Laboratories.
Dari hasil kajian dan uji laboratorium terbaru, FDA menemukan paparan zat bernama n-Nitrosodimethylamine (NDMA) pada metformin. Tak hanya itu, kadar dari NDMA yang ada juga dinilai melebihi ambang batas normal, yaitu di atas 96 ng.
Penggunaan NDMA di atas kadar maksimal dalam jangka panjang bisa membuat senyawa tersebut berubah menjadi karsinogen, zat aktif yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Mengenal lebih jauh tentang NDMA
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan n-Nitrosodimethylamine (NDMA) sebagai cairan kuning yang tidak berbau. Secara alami, NDMA dapat ditemukan di udara, perairan (sungai atau danau), dan tanah.
Manusia dapat terpapar NDMA dari asap tembakau, makanan yang diawetkan, perlengkapan mandi, produk kosmetik, deterjen, dan pestisida. NDMA juga dapat terbentuk di perut selama proses pencernaan makanan yang mengandung alkilamin, senyawa yang umum ditemukan pada obat.
NDMA sangat berbahaya bagi beberapa organ di dalam tubuh manusia. Kadar NDMA yang sangat tinggi bisa menyebabkan kerusakan hati, serta meningkatkan pertumbuhan sel kanker, terutama di paru-paru.
Meski hingga kini CDC belum mencatat adanya laporan kasus kanker dari paparan NDMA, risiko terjadinya penyakit tersebut tetap ada. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan faktor serupa, FDA memutuskan untuk menarik metformin yang memiliki nomor NDC di atas.
Bagaimana dengan peredaran metformin di Indonesia?
Sampai saat artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang penarikan metformin oleh FDA. Hanya saja, pada November 2019, seperti dikutip dari Kompas, BPOM sudah menyoroti kandungan NDMA yang ada pada obat diabetes tersebut.
Hal itu dilakukan setelah FDA mengeluarkan kajian serupa pada tahun lalu. Hanya saja, pada waktu itu FDA masih membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang temuan NDMA pada metformin.
Menurut Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), tidak semua metformin ditarik dari peredaran, melainkan hanya yang mengandung NDMA.
Selama ini, penggunaan metformin di Indonesia baik-baik saja. Selain efektif mengatasi diabetes tipe 2, harga dari obat ini juga tergolong murah. Jika dikonsumsi sesuai dosis, obat tersebut relatif aman untuk tubuh.
Nah, itulah ulasan tentang kabar metformin yang ditarik dari peredaran oleh FDA baru-baru ini. Jika kamu adalah pengidap diabetes tipe 2 dan membutuhkan obat tersebut, pastikan mendapat saran dan anjuran dari dokter lebih dulu sebelum mengonsumsinya, ya!
Jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatanmu bersama dokter terpercaya di Good Doctor. Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.