Share This Article
Jika kamu termasuk pekerja dengan shift malam, maka kamu harus waspada. Karena studi terbaru menyebut pekerja dengan shift malam rentan terkena asma ketimbang mereka yang bekerja normal atau dari pukul 09.00 -17.00.
Asma sendiri didefinisikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai penyakit tidak menular yang ditandai dengan serangan sesak napas dan mengi berulang.
Hasil penelitian terbaru temukan pekerja malam rentan terkena asma
Sebuah kajian di Inggris yang dipublikasi oleh BMJ Journals menyebut pekerja shift malam memiliki kerentanan 3 kali terkena asma ketimbang pekerja shift pagi. Penelitian ini dilakukan terhadap lebih dari 280 ribu pekerja di Britania Raya.
Para peneliti menyebut pekerja yang paling rentan terkena asma merupakan pekerja jam malam permanen. Mereka berisiko 36 persen lebih tinggi terkena asma. Risiko asma yang bisa menimpa mereka bervariasi dari sedang hingga parah.
Sementara pekerja dengan shift bergantian antara malam dan pagi memiliki peluang tinggi mengalami mengi dan sesak di dada mereka. Peluangnya mencapai 11-18 persen lebih tinggi.
Dalam penelitian pun disebutkan jika pekerja yang jarang mendapat jam malam juga memiliki potensi penurunan fungsi paru-paru.
Apa kaitan antara shift malam dengan asma?
Penelitian tersebut menyebut shift kerja yang bergiliran atau dirotasi mengganggu ritme alami sirkadian. Sebuah siklus 24 jam yang merupakan bagian dari jam biologis tubuh. Siklus ini mengatur fungsi-fungsi dan proses dasar dari tubuh kamu.
Pekerja dengan waktu kerja yang dirotasi ini, terlebih yang bekerja pada waktu malam, tidur dengan fase sirkadian yang tidak menentu. Kondisi ini menyebabkan ketidakteraturan sirkadian antara tidur dan terjaga sehingga proses sirkadian lain terganggu.
Penelitian sebelumnya yang dimuat dalam laman Nature.com menyebut kerja dengan sistem rotasi memengaruhi kesehatan manusia. Menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskular dan risiko diabetes.
Sayangnya, penelitian dalam BMJ Journals ini belum mengungkapkan keterkaitan antara asma dan siklus sirkadian yang terganggu. Hanya saja, para peneliti berhasil menemukan hubungan peningkatan asma yang bisa dialami oleh para pekerja shift malam.
Rentan terkena asma, apa penyebabnya?
Laman National Health Service menyebut penyebab pasti asma masih belum diketahui. Mereka yang memiliki asma mempunyai saluran udara yang bengkak atau inflamasi dan sensitif, yang bisa menyempit dan tersumbat dengan lendir yang lengket saat dipicu oleh beberapa faktor.
Masalah gen, polusi dan standar kehigienisan saat ini dicurigai menjadi penyebab asma. Tapi tidak ada cukup bukti untuk menyatakan secara pasti kalau faktor-faktor ini adalah penyebab asma.
Gejala asma
Orang yang memiliki asma akan kesulitan bernapas ketika penyakit ini menyerang. Gejala asma yang paling umum adalah:
- Mengi
- Kesulitan menarik napas
- Dada sesak
- Batuk-batuk.
Pemicu asma
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor yang bisa memicu asma. Di antaranya adalah:
- Infeksi seperti pilek dan flu
- Alergi pada pollen atau serbuk sari, tungau debu, rambut atau bulu binatang
- Asap, uap dan polusi
- Obat-obatan, terutama pereda nyeri dan antiinflamasi seperti ibuprofen dan aspirin
- Emosi, termasuk stres atau tertawa terbahak-bahak
- Udara, seperti perubahan mendadak suhu, udara dingin angin, kilat, panas dan kelembapan
- Jamur
- Olahraga.
Kalau kamu penderita asma, maka cobalah untuk menghindari pemicu penyakit ini.
Cara mengatasi asma
Secara umum, mengatasi asma bisa dilakukan dengan menggunakan inhaler dan obat tablet. Sayangnya, dalam penelitian di atas menyatakan belum ada panduan klinis mengatasi asma untuk pekerja dengan jam kerja malam.
Untuk itu, peneliti mengusulkan agar penjadwalan jam kerja bisa dimodifikasi dengan memerhatikan kecenderungan jam biologis para pekerja. Hal ini demi mengurangi risiko perkembangan penyakit inflamasi seperti asma.
Saat asma kambuh di malam hari andalkan berobat online
Ketika pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keahlianmu hanya tersedia di malam hari, bekerja dengan sistem shift atau jam kerjanya malam hari tentu tidak bisa dihindari. Karenanya antipasilah dengan kemudahan dan kecepatan berobat, seperti konsultasi dokter online melalui layanan telemedisin.
Ini akan memudahkanmu kalau-kalau asma menyerang saat sedang bekerja di malam hari dan tidak memungkinkan berobat secara langsung (offline) ke pusat kesehatan.
Jika bekerja malam hari menjadi pilihan pekerjaanmu saat ini, tetap jaga kesehatan diri dari berbagai risiko penyakit ya, tidak terkecuali asma. Lindungi diri dengan memiliki asuransi rawat jalan yang bisa digunakan untuk konsultasi offline maupun online. Harga terjangkau mulai Rp100 ribuan per bulan. Klik link ini untuk menikmati manfaatnya!