Share This Article
Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui pengobatan untuk mengendalikan rasa sakit yang terkait dengan osteoartritis atau radang sendi pada kucing. Nantinya pengobatan ini akan membantu meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan kucing secara keseluruhan.
Penjelasan tentang osteoartritis atau radang sendi pada kucing
Artritis mengacu pada segala jenis peradangan sendi, baik karena trauma, infeksi, kanker atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Bentuk paling umum dari artritis kucing disebabkan oleh proses penuaan degeneratif, sering dikaitkan dengan penyakit genetik, seperti displasia pinggul.Â
Sama seperti manusia, radang sendi pada kucing pun menimbulkan kaku dan bengkak serta gerakannya terasa sakit. Ini disertai dengan penipisan tulang rawan sendi dan penumpukan cairan di dalam sendi.
Sederhananya, osteoarthritis adalah kondisi degeneratif sendi di mana bantalan tulang rawan normal pada sendi rusak. Tulang-tulang di sendi saling bergesekan, menyebabkan rasa sakit, penurunan gerakan sendi, dan terkadang perubahan lain di dalam dan di sekitar sendi. Kondisi ini akan terus memburuk dari waktu ke waktu.
Menurut Pharmacy Times, hasil studi klinis menunjukkan bahwa osteoarthritis terdeteksi pada 60 persen kucing yang berusia lebih dari 6 tahun dan 90 persen pada kucing yang berusia lebih dari 12 tahun.
Persetujuan FDA tentang pengobatan antibodi untuk osteoartritis atau radang sendi kucing
Melansir dari U.S Food and Drug Administration (FDA), pada Kamis (13/1) FDA telah resmi menyetujui Solensia yaitu injeksi frunevetmab yang menjadi pengobatan pertama untuk mengendalikan rasa sakit osteoartritis pada kucing.
Selain itu juga sebagai antibodi monoklonal (mAb), obat hewan pertama yang disetujui oleh FDA untuk digunakan pada spesies hewan apa pun.
Frunevetmab merupakan salah satu bahan aktif yang berada dalam Solensia. Bahan aktif ini merupakan antibodi monoklonal khusus kucing untuk mengenali dan menempel pada protein yang disebut faktor pertumbuhan saraf.
Nantinya inilah yang akan terlibat dalam pengaturan rasa sakit, saat frunevetmab mengikat pertumbuhan saraf tersebut untuk mencegah sinyal rasa sakit mencapai otak.
Steven M. Solomon, M.P.H., D.V.M. Direktur Pusat Kedokteran Hewan FDA, mengatakan pilihan pengobatan untuk kucing dengan penyakit osteoarthritis awalnya sangat terbatas. Namun, persetujuan kali ini melahirkan pengobatan pertama untuk membantu kucing meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tentang Solensia
Solensia hanya tersedia dengan resep dari dokter hewan yang sudah berlisensi resmi. Pengobatan ini bisa diberikan melalui injeksi subkutan atau di bawah kulit, sebanyak sebulan sekali dan diberikan berdasarkan berat tubuh pada hewan.
Karena kesulitan dalam menilai tingkat nyeri kronis pada kucing, FDA melihat apakah bukti keseluruhan mendukung kesimpulan bahwa Solensia efektif dalam mengendalikan rasa sakit yang terkait dengan osteoartritis pada kucing.
Efektivitas Solensia dievaluasi dalam dua studi menggunakan tiga penilaian klinis yang mengukur berbagai aspek nyeri terkait dengan osteoartritis pada kucing.
Efek samping menggunakan Solensia
Efek samping yang paling umum terjadi setelah kucing diobati dengan Solensia adalah muntah, diare, nyeri di tempat suntikan, koreng di kepala dan leher, dermatitis dan pruritus (kulit gatal), efek tersebut relatif ringan dan tidak membutuhkan penghentian pengobatan.
Dokter harus memberi tahu pemilik tentang kemungkinan efek samping sebelum pemberian obat kepada kucing. FDA merekomendasikan agar pemilik kucing bekerja sama dengan dokter melaporkan setiap efek samping yang berpotensi terkait penggunaan obat apa pun, termasuk Solensia.
Efektivitas pengobatan Solensia
FDA mengevaluasi keefektifan Solensia dalam dua penelitian dengan tiga penilaian klinis yang mengukur berbagai aspek nyeri osteoartritis pada kucing. Uji coba tersebut merupakan studi lapangan tertutup, acak, dan terkontrol yang melibatkan kucing milik klien dengan tanda-tanda klinis osteoartritis.
Dokter hewan akan menilai kucing berdasarkan pemeriksaan ortopedi sebelum dan sesudah perawatan. Kemudian, bagi pemilik kucing akan memberikan skor dasar terhadap gangguan selama aktivitas tertentu dibandingkan sebelum mereka mengembangkan osteoartritis.
Selanjutnya, pemilik baru akan menilai respons kucing setelah menerima perawatan. Secara keseluruhan, kucing-kucing tersebut memiliki skor penilaian yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Paling Sering Dialami Kucing
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.