Share This Article
Penyakit pada hati berbeda-beda berdasarkan penyebabnya dan cukup berbahaya jika dibiarkan tanpa pengobatan. Hal ini dikarenakan, hati merupakan organ penting yang melakukan ratusan tugas berkaitan dengan metabolisme, penyimpanan energi, dan detoksifikasi limbah.
Kerusakan pada hati bisa memengaruhi fungsinya dan menyebabkan beberapa gejala termasuk penyakit kuning. Nah, untuk mengetahui berbagai jenis penyakit pada hati yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Penyebab Penglihatan Kabur dan Buram: dari Stroke hingga Peradangan Saraf Optik
Apa saja jenis-jenis penyakit pada hati?
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit hati bisa diturunkan atau terjadi karena faktor genetik. Masalah hati atau liver juga dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti virus, penggunaan alkohol, dan diabetes. Beberapa jenis penyakit pada hati yang umum diderita, antara lain sebagai berikut:
Hepatitis
Hepatitis merupakan infeksi virus di hati yang menyebabkan peradangan dan kerusakan sehingga membuat hati sulit berfungsi sebagaimana mestinya.
Semua jenis hepatitis menular, namun kamu dapat mengurangi risiko dengan mendapatkan vaksin untuk tipe A dan B. Terdapat lima jenis hepatitis, yakni:
Hepatitis A
Penyakit pada hati jenis ini biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala dapat hilang tanpa pengobatan, namun pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu.
Hepatitis B
Hepatitis B bisa berupa akut atau jangka pendek dan kronis atau jangka panjang. Penyebaran penyakit bisa melalui cairan tubuh, seperti darah dan air mani
Meski hepatitis B bisa diobati, namun tidak ada obat untuk menyembuhkannya. Perawatan dini dan pemeriksaan rutin adalah kunci untuk menghindari komplikasi.
Hepatitis C
Penyakit hepatitis C juga bisa akut atau kronis dan biasanya menyebar melalui kontak dengan darah dari penderitanya. Meski sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, namun penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan hati permanen pada tahap selanjutnya.
Hepatitis D
Jenis penyakit liver satu ini merupakan bentuk hepatitis serius yang hanya berkembang pada orang dengan hepatitis B. Hepatitis jenis ini tidak dapat menular sendiri dan biasanya bisa akut atau kronis.
Hepatitis E
Hepatitis E biasanya disebabkan oleh minum air yang telah terkontaminasi. Umumnya, penyakit pada hati ini dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa komplikasi yang berlangsung lama.
Penyakit hati berlemak
Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. Terdapat dua jenis penyakit hati berlemak, yakni penyakit hati berlemak alkoholik dan non-alkoholik.
Jika tidak ditangani, kedua jenis penyakit hati berlemak ini bisa mengakibatkan kerusakan hati, berupa sirosis dan gagal hati.
Kondisi autoimun
Kondisi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh. Beberapa kondisi autoimun umumnya melibatkan sistem kekebalan yang menyerang sel dan hati, termasuk:
- Hepatitis autoimun, biasanya menyebabkan sistem kekebalan menyerang hati dan mengakibatkan peradangan.
- Sirosis bilier primer atau PBC, umumnya terjadi akibat kerusakan saluran empedu di hati di mana menyebabkan penumpukan empedu.
- Kolangitis sklerosis primer, kondisi ini menyebabkan kerusakan bertahap pada saluran empedu di mana terjadi penyumbatan yang menyebabkan penumpukan empedu di hati.
Kanker
Penyakit pada hati lainnya yang bisa diderita adalah kanker. Kanker hati pertama kali berkembang di hati. Namun, jika kanker dimulai di tempat lain namun menyebar ke hati maka disebut dengan kanker hati sekunder.
Jenis kanker hati yang paling umum diderita adalah karsinoma hepatoseluler. Kondisi ini cenderung berkembang sebagai tumor tunggal. Komplikasi penyakit hati lainnya, terutama jika tidak diobati dapat berkontribusi pada perkembangan kanker hati.
Kondisi genetik
Beberapa kondisi genetik yang diwarisi oleh salah satu orang tua dapat memengaruhi hati, meliputi:
- Hemochromatosis, menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan.
- Penyakit Wilson, menyebabkan hati menyerap tembaga alih-alih melepaskannya ke saluran empedu.
- Kekurangan antitripsin alfa-1 atau AT, terjadi ketika hati tidak dapat membuat cukup antitripsin alfa-1 protein yang membantu mencegah kerusakan enzim di seluruh tubuh.
Banyak penyakit hati bersifat kronis, artinya berlangsung selama bertahun-tahun atau mungkin tidak akan pernah hilang. Biasanya, penyakit hati kronis dapat ditangani dan perlu disertai dengan perubahan gaya hidup untuk menangani gejala.
Baca juga: Pilihan Obat Saraf Kejepit, dari Apotek atau Secara Alami
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!