Share This Article
Mata adalah salah satu dari lima panca indra manusia yang mempunyai fungsi penting. Adanya penyakit pada mata bisa memengaruhi kemampuan penglihatan. Penting untuk mengetahui tentang jenis penyakit itu agar mudah dalam mengatasinya.
Lantas, apa saja jenis penyakit pada mata yang umum terjadi? Apa penyebabnya dan bagaimana gejalanya? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Berbagai penyakit pada mata
Ada banyak jenis penyakit pada mata, mulai dari yang disebabkan oleh kerusakan saraf dan bagian tertentu, hingga peradangan yang dipicu oleh infeksi virus atau bakteri. Berikut 10 penyakit pada mata yang paling umum:
1. Katarak
Penyakit pada mata yang pertama adalah katarak. Kondisi ini terjadi saat lensa pada mata tertutup oleh sesuatu yang buram seperti ‘awan’. Akibatnya, seseorang akan sulit melihat bayangan dari objek, baik secara parsial maupun total.
Normalnya, cahaya dari suatu objek atau benda akan diproyeksikan ke retina, lalu diserap dan dikirimkan ke otak. Katarak dapat mengganggu proses tersebut, cahaya akan terhenti saat mencapai retina dan tidak bisa diteruskan ke otak.
Orang yang mempunyai katarak akan mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan kabur dan ganda, seolah-olah tertutup ‘awan’, serta sensitif terhadap cahaya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), katarak adalah penyebab kebutaan paling umum di seluruh dunia.
2. Glaukoma
Glaukoma merupakan penyakit yang dipicu oleh kerusakan saraf optik secara permanen. Keadaan ini disebabkan oleh tekanan tinggi yang tidak normal pada mata. Glaukoma lebih sering dialami oleh orang lanjut usia (lansia), meski tidak menutup kemungkinan menyerang kaum muda.
Mengutip Mayo Clinic, hampir semua jenis glaukoma tidak memiliki gejala awal. Efeknya muncul secara perlahan hingga pengidapnya tak sadar bahwa penglihatan mulai berkurang hingga kondisi yang lebih parah. Kerusakan saraf bersifat permanen dapat menyebabkan kebutaan.
Penyakit ini juga tidak bisa disembuhkan, tapi risiko kebutaan bisa diperlambat atau dicegah. Seseorang yang mengalami penyakit ini biasanya memerlukan perawatan seumur hidup sejak mendapatkan diagnosis pertama.
Baca juga: Bisa Bikin Buta, Ini Penyebab Glaukoma Mata
3. Retinopati diabetik
Retinopati diabetik adalah penyakit pada mata yang merupakan komplikasi dari diabetes. Kondisi itu ditandai dengan kerusakan pada pembuluh darah retina. Retinopati diabetik biasanya dapat terjadi di kedua mata.
Risikonya dapat diminimalkan dengan mengontrol kadar gula dan tekanan pada darah. Deteksi sedini mungkin bisa membantu mencegah efek kebutaan. Sayangnya, hampir 50 persen pasien terlambat mendapat diagnosis karena tak segera memeriksakannya.
4. Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah penyakit pada mata yang disebabkan oleh infeksi, ditandai dengan perubahan warna menjadi kemerahan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di selaput tipis terluar yang mengelilingi bola mata terinfeksi virus atau bakteri.
Selain kemerahan, gejala yang biasa muncul adalah keluar cairan encer dari mata setelah bangun tidur, gatal terus-menerus, dan produksi air mata berlebihan.
5. Endoftalmitis
Endoftalmitis adalah penyakit pada mata yang disebabkan oleh peradangan parah akibat bakteri atau jamur. Jamur Candida bertanggung jawab atas banyaknya kasus infeksi yang satu ini. Dalam kasus yang jarang, endoftalmitis bisa menjadi komplikasi dari operasi katarak.
Ciri paling umum dari endoftalmitis adalah rasa nyeri dan sakit di area mata, kemerahan, keluar cairan seperti nanah, sensitif terhadap cahaya terang, pembengkakan kelopak, dan penglihatan yang kabur.
6. Blefaritis
Blefaritis adalah infeksi pada kelopak atau lipatan kulit yang menutupi mata. Biasanya, infeksi ini dipicu oleh penyumbatan kelenjar minyak pada area kulit di sekitar bulu mata. Akibatnya, penumpukan bakteri sangat rentan terjadi.
Gejala paling umum dari blefaritis adalah kemerahan, gatal-gatal, pembengkakan kelopak, sensasi terbakar pada mata, terasa seperti ada yang menempel di mata, muncul kerak di sudut mata, dan sensitif terhadap cahaya.
Baca juga: 5 Penyebab Benjolan di Kelopak Mata & Cara Mengatasinya
7. Uveitis
Uveitis terjadi ketika lapisan tengah bola mata mengalami peradangan. Kondisi itu bisa dipicu oleh menurunnya sistem kekebalan, infeksi virus, atau cedera. Meski sering tidak menyebabkan dampak jangka panjang, uveitis dapat membuat seseorang kehilangan penglihatan, lho.
Gejala paling umum dari uveitis adalah muncul bintik dan garis halus yang seolah-olah melayang, kemerahan, peka terhadap cahaya, pandangan kabur, hingga rasa nyeri atau sakit.
8. Kalazion
Mengutip Medical News Today, kalazion adalah benjolan yang diidentifikasi sebagai kista kecil, tumbuh lambat di dalam kelopak mata. Kondisi tersebut biasanya tidak menimbulkan nyeri dan jarang bertahan lama.
Kalazion terjadi ketika ada peradangan setelah kelenjar meibom penghasil minyak tersumbat. Benjolan akibat kalazion bisa muncul di kelopak bagian atas atau bawah, tapi lebih sering di area atas. Benjolan akibat kalazion mungkin terlihat seperti bintitan, tapi bisa tumbuh lebih besar.
Meski tidak menimbulkan rasa sakit, kalazion bisa menyebabkan mata menjadi berair dan iritasi ringan. Ukuran benjolan yang besar bisa menekan bola mata, sehingga secara tidak langsung dapat mengganggu penglihatan.
9. Keratitis
Keratitis adalah kondisi saat kornea mengalami infeksi, bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Area lapisan bening yang menutupi pupil dan iris perlahan akan membengkak, rentan dialami oleh pengguna lensa kontak.
Gejala paling umum dari keratitis adalah kemerahan, pembengkakan, muncul rasa tidak nyaman saat membuka dan menutup kelopak, produksi air mata lebih banyak, sensitif terhadap cahaya, terasa seperti ada yang menempel di mata, hingga penglihatan kabur.
10. Degenerasi makula
Degenerasi makula adalah penyakit pada mata akibat faktor usia. Sering terjadi pada orang di atas 60 tahun, kondisi tersebut dapat menurunkan kemampuan penglihatan secara permanen.
Penyakit ini terjadi saat bagian tengah kecil retina yang disebut makula, aus dan kering. Degenerasi makula jarang yang menyebabkan kebutaan, tapi bisa memicu masalah penglihatan yang parah.
Nah, itulah beberapa penyakit pada mata dan gejalanya yang patut diperhatikan. Jika kamu mengalami perubahan pada kemampuan penglihatan, jangan ragu untuk segera periksakan ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!