Share This Article
Libur panjang sering dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke tempat wisata. Namun, di tengah kondisi pandemi aktivitas liburan jadi semakin berisiko.
Sebab, bisa saja kita terpapar virus COVID-19 dari pengunjung tempat wisata lain. Tapi selain risiko terpapar COVID-19, ada juga lho beberapa penyakit yang muncul pasca liburan.
Apa saja sih penyakit yang rawan muncul atau diderita pasca liburan? Mari simak penjelasan berikut ini!
1. Leisure sickness
Pernahkah kamu mendengar istilah leisure sickness? Leisure sickness adalah kondisi atau gejala sakit yang akan muncul saat akhir pekan atau saat liburan tiba.
Kondisi ini pertama kali diidentifikasi oleh psikolog Ad Vingerhoets dan Maaike Van Huijgevoort pada tahun 2001.
Penulis Ad Vingerhoets, dan Ester Sternberg seorang peneliti imunologi neuroendokrin, percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh stres dan hormon yang mempengaruhi sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh.
Kondisi ini lebih umum terjadi pada pria (3,6 persen) dibandingkan pada wanita (2,7 persen) dengan gejala yang dimulai pada 1-2 hari setelah liburan atau tidak lama setelah peristiwa penting yang mengubah hidup seperti:
- Pernikahan
- Kelahiran seorang anak
- Memulai pekerjaan baru
- Menyelesaikan ujian sekolah atau universitas
2. Gangguan pencernaan
Sebagian besar sistem kekebalan tubuh kita terletak di usus. Perubahan pola makan dan juga tingkat aktivitas fisik selama liburan dapat berdampak pada pencernaan dan kekebalan tubuh kita.
Masalah seperti diare dapat terjadi apalagi jika kamu tidak memperhatikan kebersihan makanan di tempat liburan. Selain makanan, liburan dengan pesawat juga bisa berdampak pada pencernaan.
Penerbangan dapat membuat kamu dehidrasi, memperlambat kecepatan pergerakan makanan melalui usus, dan menyebabkan sembelit saat kamu tiba di lokasi liburan.
3. Migrain
Aktivitas liburan seperti terlalu lama terpapar sinar matahari, melewatkan jam makan, tidak minum cukup cairan, dan pola tidur berantakan dapat memicu migrain.
Untuk menghindarinya kamu sebisa mungkin untuk tetap mempertahankan pola hidup yang sama setiap hari, bahkan selama perjalanan jauh.
Bangunlah pada waktu yang hampir bersamaan, makanlah secara teratur karena gula darah rendah dapat menyebabkan sakit kepala, dan minum dua hingga tiga liter air kemasan sehari untuk mencegah dehidrasi.
4. Pilek
Melansir Mirror, Journal of Environmental Health Research menyebut bahwa pilek 100 kali lebih mungkin ditularkan di pesawat daripada dalam kehidupan normal sehari-hari.
AC di pesawat dan hotel dapat mengekstraksi kelembapan dari udara dan menyebabkan lapisan lendir di dalam hidung mengering.
Padahal lapisan lendir ini punya fungsi untuk melindungi dari infeksi. Udara yang lebih dingin dapat membantu virus membangun dirinya sendiri.
5. Mabuk perjalanan
Salah satu masalah klasik orang bepergian adalah mabuk perjalanan. Ini umum terjadi bagi mereka yang menaiki kendaraan darat maupun laut. Mabuk perjalanan merupakan salah satu jenis motion sickness.
Motion sickness menyerang ketika otak menerima sinyal yang bertentangan tentang gerakan dan keseimbangan tubuh. Otak sulit melacak posisi tubuh, dan ini menimbulkan gejala mual dan pusing.
Jika kamu menggunakan pesawat atau perahu, pilih posisi duduk di tengah karena area ini cenderung mengalami gerakan paling sedikit. Sementara jika naik kendaraan darat coba pilih duduk di depan sejajar dengan sopir.
Baca Juga : Penyebab dan Cara Mencegah Mabuk Darat pada Anak-anak
6. Penyakit akibat gigitan serangga
Gigitan serangga seperti nyamuk bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kulit memerah dan membengkak dengan sangat cepat.
Meskipun gigitannya tidak cukup parah, di beberapa negara nyamuk juga dapat membawa beberapa penyakit yang sangat berbahaya seperti malaria, demam kuning, dan demam berdarah.
Serangga lain, seperti semut, lebah, lebah, dan tawon, juga dapat menimbulkan gigitan dan sengatan yang timbulkan rasa sakit dan menyebabkan bengkak, kemerahan, dan banyak rasa gatal.
Tips cegah sakit saat liburan
Siapa sih yang mau sakit saat atau setelah liburan? Nah untuk mencegah jatuh sakit saat liburan dan tidak bisa menikmati wisata dengan baik, kamu perlu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Stres, kurang tidur, dan dehidrasi memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Minggu-minggu sebelum penerbangan, hal-hal seperti olahraga, meditasi, mandi yang menenangkan, dan minyak esensial dapat membantu kamu menghilangkan stres dan tidur dengan nyenyak.
Selain itu karena kini kita tengah dalam masa pandemi, jangan lupa untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan ya. Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!