Share This Article
Rambut yang rontok terus-menerus sebaiknya tidak diabaikan, karena bisa menjadi indikasi dari gangguan kesehatan tertentu. Ya, ada beberapa penyakit yang menyebabkan rambut rontok.
Lantas, apa saja penyakit yang bisa memicu kerontokan pada rambut? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Penyakit yang menyebabkan rambut rontok
Ada banyak gangguan kesehatan yang dapat memicu kerontokan pada rambut. Mulai dari kurap, masalah tiroid, hingga infeksi menular seksual dan kanker. Berikut enam penyakit yang bisa menyebabkan rambut rontok:
1. Alopecia areata
Alopecia areata merupakan kondisi autoimun yang dapat memicu kerontokan rambut secara tiba-tiba. Penyebabnya adalah sistem kekebalan yang menyerang folikel (kantong berisi akar rambut) dan bagian tubuh sehat lainnya.
Bukan hanya rambut di atas kepala, kerontokan yang disebabkan oleh alopecia areata juga bisa terjadi di alis, bulu mata, dan bagian tubuh tertentu. Keadaan tersebut sebaiknya tidak dibiarkan, karena bisa menyebabkan kebotakan.
Seseorang yang mengalami kondisi itu seharusnya menemui dokter untuk mendapatkan obat agar rambutnya bisa tumbuh kembali.
2. Kurap bisa menyebabkan rambut rontok
Ringworm, atau yang lebih populer dengan istilah kurap, adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kurap di kulit kepala atau yang juga disebut tinea capitis bahkan bisa memicu kebotakan sementara.
Kondisi itu biasanya berlangsung secara perlahan, sehingga tak sedikit orang yang kurang menyadarinya. Berikut beberapa tanda dan gejalanya yang perlu kamu ketahui:
- Muncul bintik kecil yang perlahan membesar, membuat kulit menjadi bersisik hingga menghalangi tumbuhnya rambut
- Rambut yang rapuh dan mudah patah
- Bercak merah di kulit kepala yang terasa gatal
- Muncul lepuhan di kulit kepala
- Benjolan berbentuk seperti cincin, bagian luarnya berwarna merah sedangkan bagian dalamnya sama seperti warna kulit.
Jika kurap tidak sembuh dengan sendirinya, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur atau antibiotik seperti griseofulvin.
3. Gangguan tiroid dapat menyebabkan rambut rontok
Gangguan tiroid bisa menjadi penyakit yang menyebabkan rambut rontok. Dikutip dari Everyday Health, kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Efeknya, rambut bisa mudah rontok. Seperti diketahui, pertumbuhan rambut sangat dipengaruhi oleh hormon. Jika kondisi itu dibiarkan, risiko kebotakan bisa meningkat. Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. Psoriasis sebagai penyakit yang menyebabkan rambut rontok
Jarang diketahui, psoriaris adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan rambut rontok. Gangguan kulit yang satu ini juga bisa muncul di kepala, memengaruhi kesehatan rambut dan mengganggu pertumbuhannya.
Psoriaris ditandai dengan plak di kulit kepala, bisa muncul di beberapa titik. Tidak perlu khawatir, rambut dapat tumbuh kembali setelah psoriaris sembuh dan hilang. Tapi, hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
5. Infeksi menular seksual
Percaya atau tidak, ternyata infeksi menular seksual dapat menyebabkan rambut rontok, lho. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa penyakit tersebut hanya bergejala di sekitar area kemaluan. Kerontokan rambut adalah gejala yang biasanya muncul ketika infeksi itu tak diobati.
Sifilis misalnya, dapat memicu kerontokan rambut bukan cuma di kepala, tapi juga alis, janggut, dan bagian tubuh lain. Sayangnya, tak sedikit orang yang kurang menyadari hal ini. Sehingga, kerontokan yang terjadi mungkin dianggap karena penyebab lain.
Sebab, menurut Planned Parenthood, fase sifilis laten biasanya tidak memunculkan gejala hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun seperti infeksi menular seksual pada umumnya.
Baca juga: 13 Jenis Penyakit Menular Seksual dan Gejala yang Menyertainya
6. Kanker dan perawatannya
Menurut sebuah penelitian yang terbit di Indian Journal of Medical and Paediatric Oncology, kanker yang berkembang cukup lama bisa menyebabkan alopecia. Seperti yang telah disebutkan, alopecia merupakan salah satu pemicu terjadinya kerontokan.
Bukan hanya penyakitnya, perawatan kanker juga dapat memicu hal serupa. Kemoterapi misalnya, perawatan dengan obat berdosis tinggi bisa menimbulkan efek samping berupa rambut rontok.
Namun, American Academy of Dermatology Association menjelaskan, rambut bisa tumbuh kembali saat kanker sudah sembuh atau kemoterapi sudah selesai.
Nah, itulah enam penyakit yang bisa menyebabkan rambut rontok. Jika sudah mengalami kerontokan, tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!