Share This Article
Penyanyi Jessie J diberitakan tengah mendapat perawatan medis terkait masalah pada pita suaranya. Penyanyi berkebangsaan Inggris itu disebut mengalami benjolan pada pita suaranya sejak lima bulan lalu.
Lantas, apa penyebab munculnya benjolan pada pita suara? Apa saja gejala dan efeknya? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Kondisi pembengkakan pita suara
Pita suara adalah jaringan tipis yang elastis di laring (kotak suara), yang berada di pangkal tenggorokan. Ketika seseorang bernyanyi atau berbicara, udara yang berasal dari paru-paru akan keluar melewati kotak suara, lalu menimbulkan getaran dan suara.
Sedangkan benjolan di pita suara sendiri disebut dengan nodul, yaitu pertumbuhan jaringan baru bertekstur keras, kasar, tapi bersifat non-kanker. Nodul biasanya jinak, meski tetap harus diperhatikan karena dapat memengaruhi kemampuan berbicara.
Ukuran nodul bisa sebesar kepala peniti atau kacang polong. Saat mengalami pertumbuhan nodul di pita suaranya, seseorang akan mengejan atau berusaha lebih keras untuk berbicara, apalagi bernyanyi dan berteriak.
Siapa pun dapat mengalami nodul pita suara, termasuk anak-anak. Tapi, pertumbuhannya lebih rentan terjadi pada wanita antara usia 20 hingga 50 tahun.
Apa penyebabnya?
Penyebab paling umum dari munculnya nodul adalah terlalu sering dalam penggunaan pita suara. Sejumlah profesi menuntut seseorang untuk lebih banyak menggunakan pita suara dalam beraktivitas, seperti penyanyi, petugas call center, penyiar, guru, dan pemandu sorak.
Meski, beberapa hal lain juga bisa menjadi faktor risikonya, seperti:
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Alergi
- Terlalu menekan otot saat berbicara
- Efek samping dari obat
- Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif)
Sayangnya, jika kamu tidak ‘mengistirahatkan’ pita suaramu, nodul akan tumbuh terus. Nodul akan mengeras dan membesar. Tentu saja, benjolan akan mencegah pita suara bergetar secara normal, dapat mengubah nada atau suaramu.
Phillip C. Song, MD, pakar laringologi, menjelaskan, kondisi kesehatan tertentu bisa menjadi penyebabnya pula. Naiknya asam lambung misalnya, bisa menyebabkan peradangan di tenggorokan. Inilah yang dialami oleh Jessie J sekitar lima bulan lalu.
Gejala dan efek pembengkakan pita suara
Meski bersifat jinak atau non-kanker, pertumbuhan nodul di pita suara tidak boleh disepelekan. Ada banyak gejala atau efek yang bisa terjadi pada penderitanya, di antaranya adalah:
Perubahan suara
Gejala dan efek paling umum dari munculnya nodul adalah perubahan pada suara. Tanda-tandanya bisa berupa:
- Suara menjadi lebih serak
- Terdengar lelah
- Suara disertai napas
- Suara menjadi pecah
- Nada dari suara menjadi lebih rendah
- Kemampuan yang terbatas dalam bernyanyi. Penyanyi akan kesulitan mencapai oktaf yang lebih tinggi karena terhambat oleh nodul
Rasa sakit
Selain perubahan suara, seseorang mungkin akan merasakan gejala kesakitan yang berlangsung dalam waktu tidak sebentar. Rasa sakit itu biasanya menjalar dari telinga satu ke yang lainnya, leher, dan tenggorokan.
Tak hanya itu, orang yang mengalami pertumbuhan nodul di pita suaranya juga rentan batuk-batuk dan mudah lelah.
Baca juga: Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ketahui Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Pemeriksaan medis
Jika mengalami suara serak selama lebih dari dua atau tiga pekan, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter. Sebab, bisa jadi itu adalah gejala dari munculnya benjolan di pita suara. Kamu dapat mendatangi dokter spesialis telinga, hidung, tenggorok (THT).
Dokter akan bertanya apakah kamu pernah bernyanyi, berteriak, atau melakukan aktivitas lain yang membuat pita suara menegang. Pemeriksaan kepala dan leher untuk melihat bagian belakang tenggorokan biasanya dilakukan menggunakan cermin khusus dan teropong cahaya.
Kamu akan diminta untuk berbicara dengan nada yang berbeda, sedangkan dokter akan melihat pita suaramu yang bergetar. Selain itu, ada kemungkinan dokter akan mengambil sedikit sampel dari jaringan di pita suara untuk memastikan apakah benjolan itu bersifat kanker atau tidak.
Perawatan pembengkakan pita suara
Perawatan dimulai dengan mengistirahatkan pita suara, yaitu dengan menghindari aktivitas seperti bernyanyi dan berteriak. Durasi istirahat tergantung dari tingkat keparahannya.
Selain itu, terapi suara juga bisa dilakukan. Ahli patologi wicara-bahasa akan melatihmu bagaimana menggunakan pita suara dengan aman, sehingga meminimalkan risiko kejadian serupa di masa mendatang.
Begitu pula jika pemicunya adalah kondisi medis tertentu. Perawatannya disesuaikan dengan gangguan kesehatan masing-masing, termasuk untuk refluks asam lambung, alergi, sinusitis dan masalah tiroid.
Jika nodul tidak hilang atau justru membesar setelah beberapa pekan pascapemeriksaan, pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkatnya.
Nah, itulah ulasan tentang munculnya benjolan di pita suara beserta penyebab dan gejalanya. Jika kamu sudah merasakan satu atau beberapa gejalanya, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!