Share This Article
Kebanyakan orang pernah mengalami kondisi benjolan di kepala. Seringnya, keadaan tersebut disertai rasa gatal dan perih ketika digaruk. Selain membuat tak nyaman, benjolan di kepala juga terkadang menyakitkan, hingga dapat mengganggu produktivitas.
Lantas, apa saja faktor yang bisa memicu timbulnya benjolan di kepala? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Berbagai penyebab benjolan di kepala
Munculnya benjolan pada kulit kepala dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari jerawat, kutu rambut, reaksi alergi, hingga kondisi yang patut diwaspadai seperti kanker kulit. Berikut delapan pemicu benjolan di kepala yang paling umum:
1. Jerawat
Jerawat tak hanya bisa muncul di wajah, tapi juga di kulit kepala. Sama seperti di tempat lain, kondisi ini dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti faktor hormonal, perkembangan bakteri akibat penumpukan keringat, atau pori-pori yang tersumbat.
Produk sampo dan hairspray juga bisa memicu jerawat di kepala. Seringnya, benjolan karena jerawat terasa gatal, meradang, dan nyeri. Bahkan, tak jarang jerawat tersebut mengeluarkan darah ketika sedang digaruk.
Baca juga: 6 Tips Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker saat Pandemi
2. Kutu rambut
Meski jarang disadari, keberadaan kutu dapat membuat kulit meradang dan gatal-gatal. Benjolan di kepala karena kutu bisa muncul di semua bagian kulit atas, tergantung di mana serangga kecil itu berada.
Perawatan kutu rambut bisa dilakukan di rumah, biasanya menggunakan sampo khusus yang memiliki kandungan insektisida. Kamu juga dianjurkan untuk menyisir rambut dengan sisir khusus yang memiliki gerigi halus dan rapat agar telur kutu bisa tersangkut.
Kutu sangat menular dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Maka dari itu, batasi kontak dekat dengan orang lain dan selalu bersihkan semua perlengkapan tidurmu, seperti seprai, sarung bantal, dan selimut.
3. Rambut tumbuh ke dalam
Jika kamu menemukan benjolan di kepala setelah cukur, bisa jadi itu karena rambut tumbuh ke dalam. Fenomena ingrown hair terjadi ketika rambut yang telah dicukur tumbuh ke dalam kulit, bukan menembusnya.
Hal tersebut kemudian menyebabkan benjolan di kulit kepala yang seringnya disertai rasa gatal, kemerahan, dan padat. Bahkan, terkadang, ingrown hair dapat memicu infeksi dan menyebabkan benjolan berisi nanah.
Mengutip dari Healthline, ingrown hair biasanya tidak berbahaya, dan bisa tumbuh secara normal dengan sendirinya.
4. Reaksi alergi
Siapa sangka, ternyata reaksi alergi dapat memicu munculnya benjolan di kulit kepala, lho. Kondisi ini disebut dengan dermatitis kontak. Reaksi alergi biasanya muncul dari penggunaan produk perawatan rambut yang tidak cocok.
Zat pada produk tersebut dapat menjadi senyawa alergen, lalu merangsang sistem imun untuk mengeluarkan reaksi berlebihan.
Kulit kepala bisa terasa sangat gatal, mengelupas, kering, atau bahkan bersisik. Dengan mencucinya menggunakan air dingin dan membilas bahan penyebab iritasi yang masih menempel, reaksi alergi mungkin akan hilang.
5. Folikulitis
Selain beberapa penyebab di atas, benjolan di kulit kepala juga dapat dipicu oleh folikulitis. Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel, kantong kecil di lapisan kulit .
Infeksi ini dapat menimbulkan benjolan merah yang terlihat mirip seperti jerawat yang meradang. Gejala lain yang bisa kamu rasakan adalah nyeri, rasa menyengat, atau bahkan keluarnya nanah dari benjolan tersebut.
Kamu bisa mengompresnya dengan air hangat atau menggunakan sampo antibakteri untuk meredakannya. Hal tersebut dipercaya dapat meringankan gejala nyeri dan kemerahan yang dirasakan.
6. Keratosis seboroik
Keratosis seboroik adalah pertumbuhan jaringan kulit baru yang bersifat non-kanker, biasanya terlihat dan terasa seperti kutil. Pada umumnya, keratosis seboroik muncul di atas kepala bagian belakang hingga leher.
Benjolan yang satu ini biasanya tidak berbahaya, meski gejalanya sangat mirip dengan kanker kulit. Jika dokter khawatir keratosis seboroik akan berubah menjadi kanker, prosedur medis mungkin akan dilakukan.
7. Kanker kulit
Salah satu penyebab benjolan di kepala yang harus diwaspadai adalah kanker kulit. Menurut sebuah penelitian yang terbit di Journal of German Society of Dermatology, sekitar 13 persen gejala kanker kulit ganas terjadi pada kulit kepala.
Benjolan berwarna seperti lilin dan luka yang berulang dapat mengindikasikan adanya kanker kulit. Meski, pemeriksaan lebih lanjut tetap diperlukan. Jangan khawatir, kanker kulit sangat mungkin untuk disembuhkan, terutama jika terdeteksi lebih awal.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Penyebab dan Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari
8. Kista
Jika benjolan di kepala tidak sakit saat dipegang, bisa jadi itu adalah kista. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan keratin di lapisan kulit. Kista di kepala biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan, meski dapat bertahan selama bertahun-tahun. Benjolan akibat kista bisa hilang dengan sendirinya.
Nah, itulah delapan penyebab benjolan di kepala yang perlu kamu tahu. Jika benjolan tak kunjung menghilang, tak ada salahnya untuk memeriksakan ke dokter. Sebab, benjolan tersebut mungkin dapat mengindikasikan adanya penyakit yang harus disembuhkan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!