Share This Article
Penyebab gangguan sistem pencernaan sangat beragam. Sistem pencernaan sendiri memiliki peranan yang penting bagi tubuh. Sebab, sistem pencernaan membantu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ketika gangguan sistem pencernaan terjadi, tentu saja ini dapat menurunkan kinerja dari sistem pencernaan. Nah, untuk mengetahui apa saja penyebab gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Wajib Tahu, Kenali Bagian-bagian Sistem Pencernaan pada Manusia
Apa saja penyebab gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi?
Sistem pencernaan bermula dari mulut ke rektum (terletak di bagian akhir usus besar). Fungsi sistem pencernaan lebih dari sekadar membantu tubuh menyerap nutrisi penting saja, tetapi sistem perncernaan juga bertanggung jawab untuk membuang limbah yang dihasilkan tubuh.
Ketika gangguan sistem pencernaan terjadi, tentu saja membuat tidak nyaman, atau dalam kondisi yang lebih serius bisa menganggu aktivitasmu. Perlu kamu ketahui bahwa jika gangguan sistem pencernaan tidak segera ditangani, ini bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius.
Penyebab gangguan sistem pencernaan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Masing-masing kondisi memiliki penyebab yang berbeda. Berikut ini adalah penyebab gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi.
1. Intoleransi makanan
Penyebab gangguan sistem pencernaan pertama yang sering terjadi adalah intoleransi makanan. Intoleransi makanan dapat terjadi ketika sistem pencernaanmu tidak dapat mentolerir makanan tertentu.
Adapun beberapa gejala dari intoleransi makanan adalah:
- Perut kembung atau kram
- Diare
- Muntah
- Heartburn
- Sakit kepala
- Mudah marah
Intoleransi makanan biasanya didiagnosis dengan meninjau makanan yang kamu konsumsi setiap harinya.
Mencatat atau mengingat apa yang kamu makan serta mengetahui kapan mulai terjadinya intoleransi makanan dapat membantumu mengidentifikasi makanan apa yang menyebabkan kondisi ini.
2. Sembelit
Sembelit adalah kondisi yang terjadi ketika kamu kesulitan untuk buang air besar (BAB) atau lebih jarang dibandingkan dengan biasanya. Hampir setiap orang pernah mengalami kondisi ini.
Pada dasarnya, sembelit digambarkan sebagai buang air besar yang kurang dari tiga kali dalam seminggu. Pada kasus yang lebih serius, sembelit dapat berlangsung selama beberapa minggu atau lebih.
Penyebab sembelit sangat beragam, ini dapat termasuk tidak mengonsumsi cukup serat dalam makanan atau kurang memenuhi asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh, stres, kurang aktif, atau bahkan kebiasaan menahan keinginan untuk BAB.
Berikut adalah gejala dari sembelit:
- Frekuensi BAB yang lebih sedikit
- Kesulitan untuk BAB
- Kotoran keras atau kecil-kecil
- Perut kembung
3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke saluran yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Melansir dari Mayo Clinic, GERD biasanya disebabkan oleh refluks asam yang sering terjadi.
Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa memperparah refluks asam, ini termasuk merokok, makan dalam porsi besar atau makan terlalu malam, mengonsumsi makanan pemicu (seperti makanan berlemak atau goreng), atau mengonsumsi minuman tertentu.
Adapun gejala yang bisa ditimbulkan oleh kondisi ini meliputi:
- Rasa terbakar di dada (heartburn)
- Kesulitan menelan
- Nyeri dada
- Rasa asam di mulut
- Sakit tenggorokan
Baca juga: GERD
4. Inflammatory bowel disease (IBD)
Inflammatory bowel disease (IBD) atau yang lebih dikenal sebagai penyakit radang usus adalah penyebab gangguan sistem pencernaan lainnya yang perlu kamu tahu. IBD adalah jenis pembengkakan kronis, yang dapat memengaruhi satu atau lebih bagian dari saluran pencernaan.
Penyebab pasti IBD masih belum diketahui, tetapi pada umumnya IBD adalah akibat dari sistem kekebalan yang terganggu. Adapun beberapa gejala dari kondisi ini yakni:
- Diare terus-menerus
- Sakit perut
- Buang air besar berdarah
- Kelelahan
- Penurunan berat badan
5. Diare
Diare adalah penyebab gangguan sistem pencernaan yang paling umum. Diare digambarkan sebagai kondisi di mana tinja menjadi encer serta buang air besar yang lebih sering. Pada dasarnya, diare berlangsung sebentar dan tidak lebih dari beberapa hari.
Akan tetapi, jika diare berlangsung selama berminggu-minggu, ini dapat menandakan adanya masalah lain dan ini harus diwaspadai. Penyebab diare sangat beragam, dari mulai virus, bakteri atau parasit, obat-obatan tertentu, hingga intoleransi laktosa.
Pada diare kronis, kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit Chron, kolitis ulseratif, penyakit celiac, hingga sindrom iritasi usus besar.
Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala dari diare:
- Tinja encer atau berair
- Kram perut
- Nyeri perut
- Perut kembung
- Mual
- Kebutuhan mendesak untuk BAB
Nah, itulah beberapa informasi mengenai penyebab gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi.
Gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan tidak boleh dibiarkan dan segera harus ditangani. Maka dari itu, penting untuk mengobatinya dengan segera agar tidak menimbulkan bahaya lain.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!