Share This Article
Gangguan ginjal merupakan masalah kesehatan dengan beban biaya kesehatan tinggi. Sehingga jika ada hal yang dapat menjadi penyebab ginjal bocor misalnya, alangkah baiknya jika bisa dicegah sejak dini.
Teruskan membaca artikel di bawah ini untuk tahu lebih jelas mengenai penyebab ginjal bocor, sekaligus cara mencegah hal ini terjadi.
Baca juga: Daftar Jenis-jenis Penyakit Ginjal yang Sering Terjadi dan Wajib Diketahui
Mengenal ginjal bocor atau albuminuria
Salah satu tugas utama ginjal adalah menyaring darah. Ketika ginjal sehat, ini akan menyimpan hal-hal penting yang dibutuhkan tubuh di dalam darah, misalnya protein. Namun ketika ginjal bocor, sejenis protein bernama albumin dapat masuk ke dalam urine.
Protein ini penting untuk tubuh karena bisa membantu membangun otot, memperbaiki jaringan, dan melawan infeksi.
Tapi protein ini harus berada di dalam darah, bukan di urine. Ketika kamu memiliki albumin dalam urine, itu disebut ginjal bocor atau “albuminuria”.
Penyebab ginjal bocor
Dilansir dari Healthline, ginjal bocor mungkin terkait dengan kondisi sementara, seperti dehidrasi, atau kerusakan ginjal yang lebih serius. Mari kita telusuri kemungkinan penyebab terjadinya masalah kesehatan yang satu ini:
1. Penyebab ginjal bocor akibat dehidrasi
Tubuh menggunakan air untuk mengirimkan nutrisi, seperti protein, ke ginjal. Namun tanpa cairan yang cukup, tubuh akan kesulitan melakukannya.
Saat kamu kekurangan cairan, ginjal tidak dapat menangkap kembali protein dengan benar sehingga protein berakhir di urine sebagai gantinya.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini menurunkan kemampuan organ ini untuk menyerap kembali protein, yang mengalir ke dalam urine.
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab yang mendasarinya. Namun pada beberapa orang, tekanan darah tinggi disebabkan oleh:
- Penyakit ginjal
- Masalah tiroid
- Gangguan tidur obstruktif
- Tumor kelenjar adrenal
- Konsumsi beberapa obat, seperti kontrasepsi atau dekongestan
3. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Ada beberapa jenis diabetes, termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Pada penderita diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, memungkinkan protein bocor ke dalam urine.
4. Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini dapat menyebabkan ginjal bocor pada tahap awal, tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala yang nyata.
5. Penyakit autoimun
Jika kamu memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan imunoglobulin menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi.
Jika autoantibodi melukai glomeruli (bagian ginjal yang berfungsi menyaring zat-zat sisa), peradangan dapat terjadi. Hal ini menyebabkan kerusakan ginjal, dan akhirnya, albuminuria. Adapun penyakit autoimun berikut berhubungan dengan albuminuria adalah:
- Lupus eritematosus sistemik. Kondisi ini ternyata tidak hanya memengaruhi kulit dan persendian, namun juga berdampak pada ginjal.
- Sindrom Goodpasture. Pada sindrom ini, autoantibodi secara khusus menyerang ginjal dan paru-paru.
- Nefropati IgA. Ini terjadi ketika deposit imunoglobulin A menumpuk di glomeruli.
6. Kanker juga bisa menjadi penyebab ginjal bocor
Pada kasus yang parah, albuminuria juga dapat disebabkan oleh kanker. Beberapa jenis kanker dikaitkan dengan kadar protein urine yang tinggi, termasuk:
- Karsinoma sel ginjal
- Kanker paru-paru
- Kanker payudara
- Kanker kolorektal
- Limfoma non-Hodgkin
- Limfoma Hodgkin
- Mieloma multipel
Misalnya dalam kasus multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah berikatan dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, akhirnya lebih banyak protein berakhir di urine.
Bagaimana mencegah albuminuria?
Kamu mungkin dapat mengurangi jumlah albumin dalam urine dengan mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan tekanan darah. Biasanya nama obat-obatan itu diakhiri dengan -pril atau -sartan.
Kamu juga dapat mengurangi risiko terjadinya albuminuria dengan menerapkan pola makan yang lebih sehat. Ini termasuk menghindari makanan tinggi natrium atau garam, serta makan dengan jenis protein yang tepat.
Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!