Share This Article
Melihat darah di urin tentu akan membuat kamu terkejut, kecuali saat wanita sedang menstruasi. Darah dalam urin disebut juga hematuria, lalu apa penyebab kencing berdarah?
Penyebab kencing berdarah
Dilansir dari Healthline, setiap darah dalam urin bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius, meski hanya terjadi satu kali. Mengabaikan hematuria dapat memperburuk kondisi serius seperti kanker dan penyakit ginjal.
Jika mengalami hal tersebut, sangat disarankan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter. Dokter dapat menganalisis urin dan memesan tes pencitraan untuk menentukan penyebab hematuria dan membuat rencana perawatan.
Berikut ini beberapa penyebab kencing berdarah seperti dilansir dari Healthline:
Infeksi
Infeksi adalah salah satu penyebab paling umum dari hematuria. Infeksi bisa terjadi di suatu tempat di saluran kemih, kandung kemih, atau ginjal.
Infeksi terjadi ketika bakteri naik ke uretra, saluran yang membawa urin keluar dari tubuh dari kandung kemih. Infeksi bisa berpindah ke kandung kemih dan bahkan ke ginjal. Ini sering menyebabkan rasa sakit dan sering buang air kecil. Mungkin ada hematuria kotor atau mikroskopis.
Batu pada saluran kemih
Penyebab lain terjadinya kencing berdarah adalah adanya batu di kandung kemih atau ginjal. Ini adalah kristal yang terbentuk dari mineral dalam urin. Mereka bisa berkembang di dalam ginjal atau kandung kemih.
Batu besar dapat menyebabkan penyumbatan yang sering menyebabkan hematuria dan nyeri yang signifikan.
Pembesaran prostat
Pada pria yang berusia paruh baya ke atas, penyebab hematuria yang cukup umum adalah pembesaran prostat. Kelenjar ini berada tepat di bawah kandung kemih dan di dekat uretra.
Ketika prostat membesar, seperti yang sering terjadi pada pria di usia paruh baya, ia menekan uretra. Hal ini menyebabkan masalah buang air kecil dan dapat menghambat kandung kemih untuk sepenuhnya kosong. Ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) dengan darah dalam urin.
Penyakit ginjal
Penyebab ini walaupun tidak terlalu umum terjadi namun kencing berdarah juga bisa disebabkan karena adanya penyakit ginjal. Ginjal yang sakit atau meradang dapat menyebabkan hematuria. Penyakit ini bisa timbul dengan sendirinya atau sebagai bagian dari penyakit lain, seperti diabetes.
Pada anak usia 6 sampai 10 tahun, gangguan ginjal pasca-streptokokus glomerulonefritis dapat menyebabkan hematuria. Gangguan ini dapat berkembang satu hingga dua minggu setelah infeksi strep yang tidak diobati.
Dulunya umum, sekarang jarang terjadi karena antibiotik dapat dengan cepat mengobati infeksi strep.
Kanker
Kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat dapat menyebabkan terjadinya kencing berdarah. Ini merupakan gejala yang sering terjadi pada kasus kanker stadium lanjut. Mungkin tidak ada tanda-tanda masalah sebelumnya.
Bagaimana cara mencegah kencing berdarah atau hematuria?
Melansir penjelasan dari Healthline, berikut ini beberapa cara mencegah kencing berdarah :
Mencegah infeksi
Minumlah banyak air setiap hari, buang air kecil segera setelah berhubungan seksual, dan selalu jaga kebersihan dengan baik.
Mencegah batu saluran kemih
Minum banyak air dan hindari garam berlebih dan makanan tertentu seperti bayam.
Kanker kandung kemih
Hentikan merokok, batasi paparan bahan kimia, dan minum banyak air.
Baca juga: Obat Kencing Batu Alami dan Medis, Ini Daftar Lengkapnya!
Diagnosis kencing berdarah
Pada umumnya jika ada seorang pasien yang memiliki kencing berdarah, dokter akan menanyakan seputar gejala dan penyakit yang pernah diderita. Dokter akan menanyakan warna urine, adanya gumpalan darah, frekuensi buang air kecil, serta ada tidaknya rasa nyeri.
Tak hanya itu saja, dokter juga akan menanyakan pola makan, pekerjaan, penyakit yang diderita anggota keluarga lainnya, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Setelah semua proses di atas telah dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium.
Fungsi dari tes urin ini untuk dapat melihat ada tidaknya darah dalam urine, sekaligus melihat apakah terjadi infeksi atau tidak, serta apakah ada kristal pembentuk batu saluran kemih.
Apabila hasil tes menunjukkan adanya hematuria, dokter akan segera melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya. Pemeriksaan lanjutan tersebut dapat berupa:
- Pemindaian dengan metode MRI, CT scan, atau USG.
- Sistoskopi untuk melihat kondisi saluran kencing hingga kandung kemih dengan lebih detail.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!