Share This Article
Penyebab kram perut sangat bervariasi, termasuk akibat dari beberapa gangguan pada lambung, usus kecil, usus besar, hati, kantong empedu, dan pankreas.
Gejala-gejala di atas dapat meniumbulkan ketidaknyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Nah, untuk mengetahui penyebab kram perut lainnya yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Mengenal Proses Autofagi, Mekanisme ‘Pembersihan’ Tubuh yang Terjadi saat Puasa
Apa saja penyebab kram perut?
Mengutip Medicinenet.com, istilah kram perut digunakan untuk menjelasakan gejala atau sensasi berbeda dari kram otot pada perut. Seringkali, kram perut tidak serius dan jarang membutuhkan diagnosis dokter lebih lanjut.
Jika kondisi ini sering terjadi atau berlangsung lebih dari satu hari, maka bisa menjadi pertanda masalah medis yang lebih berbahaya. Beberapa penyebab kram perut yang perlu diketahui adalah:
Menstruasi
Selama masa menstruasi, rahim akan berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya. Zat mirip hormon atau prostaglandin yang terlibat dalam nyeri dan peradangan dapat memicu kontraksi otot rahim.
Kadar prostaglandin yang lebih tinggi dikaitkan dengan kram menstruasi lebih parah. Beberapa penyebab kram perut yang dipicu oleh menstruasi biasanya diakibatkan oleh berbagai faktor, yakni:
- Endometriosis. Jaringan yang melapisi rahim ditanamkan di luar rahim, paling sering di saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul.
- Fibroid rahim. Pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini bisa menyebabkan rasa sakit.
- Adenomiosis. Jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh menjadi dinding otot pada rahim.
- Penyakit radang panggul. Infeksi pada organ reproduksi wanita ini biasanya disebabkan oleh bakteri menular seksual.
- Stenosis serviks. Pembukaan serviks cukup kecil untuk menghalangi aliran menstruasi sehingga menyebabkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Keracunan makanan
Penyebab kram perut lainnya bisa diakibatkan karena keracunan makanan. Hal ini terjadi saat kamu mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Selain kram, kamu juga akan mengalami sakit perut, mual, muntah, diare, dan demam. Namun, mungkin perlu beberapa menit, jam, atau hari sampai gejala benar-benar muncul.
Jika kamu mengalami diare, dokter biasanya akan menyarankan untuk banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Kunjungi dokter jika gejala semakin serius, termasuk darah di kotoran, demam tinggi, dan muntah berkali-kali.
Virus perut
Virus perut dan keracunan makanan umumnya menyebabkan kram. Biasanya, virus perut bisa tertular melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus, seperti berbagi makanan atau peralatan dapur.
Selain itu, kamu juga bisa tertular virus dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak aman.
Gejala yang muncul berupa diare encer, sakit perut, muntah, sakit otot, sakit kepala, dan demam ringan.
Alergi makanan
Penyebab kram perut selanjutnya, yakni akibat alergi makanan tertentu. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mempertahankan diri terhadap makanan yang dianggap berbahaya.
Alergi makanan yang paling umum adalah protein, seperti kerang, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
Reaksi alergi berbahaya yang disebut anafilaksis dapat terjadi dan menyebabkan tekanan darah turun secara tiba-tiba, kesulitan menelan, dan sesak napas. Jika tidak segera diobati, maka bisa berakibat fatal.
Intoleransi makanan
Intoleransi dapat terjadi ketika makanan mengiritasi sistem pencernaan atau tubuh kesulitan untuk memecahnya. Laktosa, yakni gula yang ditemukan dalam susu dan makanan olahan lain merupakan intoleransi yang paling umum.
Gejala yang dirasakan mungkin hanya muncul ketika mengonsumsi makanan yang bermasalah dalam jumlah besar. Kondisi ini harus ditangani dengan tepat untuk menghindari masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: Diabetes Sebabkan Keringat Berlebihan? Ini Penjelasan Medis dan Cara Mengatasinya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!