Share This Article
Dikenal juga dengan istilah pneumonia, penyebab paru-paru basah bisa berasal dari bakteri, virus, atau jamur. Infeksi yang terjadi di salah satu atau kedua paru-paru ini sangat perlu untuk diidentifikasi sejak awal.
Tujuannya agar penderitanya bisa mendapatkan perawatan yang tepat dengan segera. Yuk kenali seluk beluk penyebab paru-paru basah melalui ulasan pada artikel di bawah ini!
Baca juga: Dapatkah Paru-Paru Basah Ditularkan?
Apa itu paru-paru basah?
Pneumonia adalah infeksi yang membuat kantung udara paru-paru (alveoli) meradang, dan terisi cairan atau nanah.
Pneumonia dapat terjadi dalam skala yang ringan hingga mengancam jiwa. Ini bisa menyerang orang muda dan sehat, tetapi paling berbahaya jika terkena orang dewasa yang lebih tua, bayi, orang dengan penyakit bawaan, dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu.
Penyebab umum paru-paru basah
Dilansir Mayoclinic, dari sekian banyak kuman yang dapat menyebabkan paru-paru basah, penyebab paling umum penyakit ini adalah bakteri dan virus di udara.
Meski tubuh memiliki sistem kekebalan yang bisa mencegah kuman ini menginfeksi paru-paru, tetapi terkadang mereka dapat lolos dan membuat kamu menderita gangguan paru-paru basah.
Penyebab pneumonia diklasifikasikan menurut jenis kuman penyebabnya dan di mana kamu tertular, yakni:
1. Penyebab paru-paru basah yang didapat dari tempat umum
Ini adalah jenis pneumonia yang paling umum dan terjadi di luar rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Beberapa faktor penyebabnya di antaranya adalah:
– Bakteri
Penyebab paling umum dari pneumonia bakterial adalah Streptococcus pneumoniae. Jenis paru-paru basah ini dapat terjadi dengan sendirinya atau setelah kamu terserang flu. Ini dapat memengaruhi satu bagian paru-paru, dan dinamakan dengan pneumonia lobar.
Mycoplasma pneumoniae juga dapat menyebabkan paru-paru basah. Biasanya ini menghasilkan gejala yang lebih ringan daripada jenis pneumonia lainnya.
Pneumonia berjalan adalah nama informal yang diberikan untuk jenis pneumonia ini, yang biasanya tidak cukup parah sehingga pengobatannya hanya memerlukan istirahat.
– Penyebab paru-paru basah oleh jamur
Jenis pneumonia ini paling sering terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis, sistem kekebalan yang lemah, dan pada orang yang menghirup organisme dalam dosis besar.
Jamur penyebabnya dapat ditemukan di tanah atau kotoran burung dan berbeda-beda tergantung pada lokasi geografis yang menjadi tempat tinggal seseorang.
– Virus
Beberapa virus penyebab masuk angin dan flu bisa menyebabkan pneumonia. Virus adalah penyebab paling umum dari pneumonia pada anak di bawah 5 tahun.
Pneumonia virus biasanya ringan. Tapi dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat serius. Coronavirus 2019 (COVID-19) dapat menyebabkan pneumonia, yang bisa menjadi parah.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini yang Terjadi pada Paru-paru Saat Terinfeksi Corona
2. Pneumonia yang didapat di rumah sakit
Beberapa orang terkena pneumonia selama tinggal di rumah sakit karena penyakit lain. Pneumonia jenis ini biasanya bersifat serius karena bakteri penyebabnya mungkin lebih resisten terhadap antibiotik dan karena orang yang terkena sudah sakit.
Orang yang menggunakan mesin pernapasan (ventilator) di unit perawatan intensif, juga berisiko lebih tinggi terkena pneumonia jenis ini.
3. Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan
Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang atau yang menerima perawatan di klinik rawat jalan, termasuk pusat dialisis ginjal.
Seperti pneumonia yang didapat di rumah sakit, pneumonia tipe ini dapat disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik.
4. Pneumonia aspirasi
Pneumonia aspirasi terjadi saat kamu menghirup makanan, minuman, muntah atau air liur ke dalam paru-paru.
Aspirasi lebih mungkin terjadi jika ada sesuatu yang mengganggu refleks muntah normal, seperti cedera otak atau masalah menelan, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan secara berlebihan.
Pengobatan
Perawatan paru-paru basah akan sangat tergantung pada jenis dan tingkat keparahan pneumonia yang terjadi.
- Jenis bakteri pneumonia biasanya diobati dengan antibiotik
- Jenis pneumonia virus biasanya diobati dengan istirahat dan banyak cairan. Obat antivirus dapat digunakan untuk influenza
- Jenis pneumonia jamur biasanya diobati dengan obat antijamur
Dokter biasanya meresepkan obat yang dijual bebas untuk membantu mengatasi gejala pneumonia. Ini termasuk perawatan untuk mengurangi demam, mengurangi rasa sakit dan nyeri, dan batuk.
Selain itu, sangat penting untuk istirahat dan minum banyak cairan. Tetap terhidrasi membantu mengencerkan dahak dan lendir yang kental, sehingga lebih mudah untuk batuk.
Rawat inap untuk pneumonia mungkin diperlukan jika gejalanya sangat buruk atau jika seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau penyakit serius lainnya.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!