Share This Article
Banyak orang mengalami pingsan secara mendadak tanpa tahu penyebabnya. Berikut ini beberapa jenis penyebab pingsan yang perlu kamu ketahui.
Apa itu pingsan?
Dilansir dari Healthline, pingsan terjadi ketika kamu kehilangan kesadaran dalam waktu singkat karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Istilah medis untuk pingsan adalah sinkop. Pingsan biasanya berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.
Perasaan pusing, lemas, atau mual terkadang terjadi sebelum kamu mengalami pingsan.
Beberapa orang menjadi sadar bahwa suara mulai memudar, atau mereka menggambarkan sensasi hilang kendali dalam waktu beberapa detik.
Pemulihan penuh biasanya membutuhkan waktu beberapa menit. Jika tidak ada kondisi medis mendasar yang menyebabkan pingsan, kemungkin tidak memerlukan perawatan apa pun.
Pingsan biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi terkadang bisa menjadi gejala masalah medis yang serius. Jika kamu tidak memiliki riwayat pingsan sebelumnya dan kamu pingsan lebih dari sekali dalam sebulan terakhir, sebaiknya segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jenis pingsan
Melansir penjelasan Healthline, ada beberapa jenis sinkop. Tiga jenis pingsan yang umum terjadi meliputi:
Sinkop vasovagal
Sinkop vasovagal melibatkan saraf vagus. Bisa dipicu oleh trauma emosional, stres, melihat darah, atau berdiri dalam jangka waktu lama.
Sinkop sinus karotis
Jenis ini terjadi ketika arteri karotis di leher menyempit, biasanya setelah menoleh ke satu sisi atau mengenakan kerah yang terlalu ketat.
Sinkop situasional
Jenis ini terjadi karena mengejan saat batuk, buang air kecil, buang air besar, atau mengalami masalah gastrointestinal.
Penyebab pingsan
Kemudian dalam banyak kasus, penyebab pingsan seringkali tidak didasari oleh hal medis apapun. Namun perlu kamu ketahui bahwa pingsan dapat dipicu oleh sejumlah faktor, yaitu:
- Ketakutan atau trauma emosional lainnya.
- Sakit parah.
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
- Gula darah rendah karena diabetes.
- Hiperventilasi.
- Dehidrasi.
- Berdiri dalam satu posisi terlalu lama.
- Berdiri terlalu cepat.
- Aktivitas fisik dalam suhu panas.
- Batuk terlalu keras.
- Mengejan saat buang air besar.
- Mengkonsumsi narkoba atau alkohol.
- Kejang.
Tak hanya itu saja, pengobatan yang dapat menyebabkan tekanan darah menurun juga meningkatkan kemungkinan kamu mengalami pingsan. Jenis pengobatan ini, ketika kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati:
- Tekanan darah tinggi
- Alergi
- Depresi
- Kegelisahan
Jika memalingkan kepala ke satu sisi menyebabkan kamu pingsan, mungkin saja sensor di pembuluh darah pada leher sangat sensitif. Sensitivitas ini bisa membuat kamu pingsan. Kamu juga cenderung pingsan jika mengalami salah satu dari kondisi berikut:
- Diabetes.
- Penyakit jantung.
- Aterosklerosis.
- Detak jantung tidak teratur, atau aritmia.
- Kecemasan atau serangan panik.
- Penyakit paru-paru kronis, seperti emfisema.
Bagaimana mencegah pingsan?
Jika kamu memiliki riwayat pingsan, coba pelajari apa yang menyebabkan pingsan agar dapat menghindari pemicunya.
Selalu bangun perlahan dari posisi duduk atau berbaring. Jika cenderung merasa pingsan saat melihat darah saat pengambilan darah atau selama prosedur medis lainnya, beri tahu dokter. Mereka dapat mengambil tindakan pencegahan tertentu untuk mencegah kamu pingsan.
Terakhir, jangan melewatkan makan. Merasa pusing dan lemah serta memiliki sensasi berputar adalah tanda-tanda pingsan. Jika melihat salah satu dari tanda-tanda ini, duduk dan taruh kepala di antara lutut untuk membantu mengalirkan darah ke otak.
Kamu juga bisa berbaring untuk menghindari cedera akibat terjatuh. Jangan berdiri sampai merasa lebih baik.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama saat Mendapati Orang Pingsan
Kapan pingsan menjadi keadaan yang darurat?
Kamu harus segera menghubungi rumah sakit terdekat atau layanan darurat setempat jika seseorang pingsan dan mengalami gejala berikut ini seperti dilansir dari Healthline:
- Tidak bernapas.
- Tidak sadar dalam beberapa menit
- Terjatuh dan mengalami cedera atau berdarah
- Sedang hamil
- Menderita diabetes
- Tidak memiliki riwayat pingsan dan berusia di atas 50 tahun
- Memiliki detak jantung tidak teratur
- Mengeluh nyeri atau tekanan dada, atau memiliki riwayat penyakit jantung
- Mengalami kejang atau lidah mereka terluka
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
- Mengalami kesulitan berbicara atau penglihatan
- Tetap bingung saat sadar
- Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh mereka
Jika hal itu terjadi pada dirimu atau orang-orang disekitarmu, sangat disarankan untuk mengikuti petunjuk dari petugas operator darurat. Kamu mungkin perlu melakukan penyelamatan pernapasan atau CPR sambil menunggu bantuan.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!