Share This Article
Sakit kepala adalah salah satu kondisi yang umum terjadi. Penyebab sakit kepala pun sangat beragam, dari mulai kondisi yang ringan hingga serius. Mengetahui penyebab sakit kepala merupakan hal yang penting, ini berguna agar kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Ampuh dan Mudah, Ternyata Begini Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Obat
Apa saja penyebab sakit kepala?
Sakit kepala dapat memengaruhi bagian kepala mana saja, rasa sakitnya dapat muncul di satu atau beberapa lokasi. Penyebab, durasi, dan keparahan dari sakit kepala sendiri sangat bervariasi sesuai dengan jenisnya.
Kebanyakan sakit kepala bukan disebabkan oleh kondisi yang serius. Tetapi sebagian lainnya dapat disebabkan oleh kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera.
Nah, berikut ini adalah penyebab sakit kepala berdasarkan jenisnya.
Sakit kepala primer
Sakit kepala primer biasanya disebabkan oleh aktivitas berlebihan atau masalah dengan struktur sensitif nyeri di kepala. Sakit kepala primer bukanlah gejala dari penyakit yang mendasari.
Dalam arti kata, sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak disebabkan oleh kondisi lain, melainkan sakit kepala itu sendiri.
1. Sakit kepala migrain (migraine headache)
Seseorang yang mengalami migrain biasanya merasakan sakit yang berdenyut-denyut hanya di satu sisi kepala saja. Ia juga lebih sensitif terhadap cahaya, suara, dan aroma tertentu. Tak hanya itu, mual dan muntah juga seringkali terjadi.
Penyebab sakit kepala migrain sendiri tidak sepenuhnya dapat dipahami. Meskipun demikian, ini sering terjadi dalam keluarga. Wanita tiga kali lebih mungkin mengembangkan migrain dibandingkan dengan pria.
Beberapa pemicu dari migrain dapat termasuk:
- Stres dan kecemasan
- Gangguan tidur
- Perubahan hormonal
- Melewatkan makan
- Dehidrasi
- Beberapa makanan dan obat-obatan tertentu
- Lampu yang terang dan suara keras.
2. Sakit kepala tipe tegang (tension headache)
Jika kamu mengalami sakit kepala tegang, kamu mungkin akan merasakan sensasi nyeri di kedua sisi kepala. Gejala lainnya dapat meliputi tekanan di belakang mata dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Sama seperti migrain, penyebab sakit kepala tegang juga masih belum sepenuhnya dipahami, namun kondisi ini seringkali dipicu oleh stres, kecemasan, dan depresi.
Pemicu lainnya dapat meliputi:
- Dehidrasi
- Suara keras
- Kurang berolahraga
- Kurang tidur
- Mata tegang.
3. Sakit kepala cluster (cluster headache)
Sakit kepala cluster adalah sakit kepala yang terjadi secara berulang. Kondisi ini biasanya terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan dan dapat berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam.
Penyebab sakit kepala cluster masih belum diketahui, tetapi kondisi ini lebih mungkin terjadi pada perokok. Ketika mengalami serangan sakit kepala cluster seseorang harus menghindari alkohol.
Baca juga: Awas! Sakit Kepala dan Mual Bisa Menjadi Pertanda Penyakit Berbahaya
Sakit kepala sekunder
Sakit kepala sekunder adalah gejala dari kondisi medis tertentu yang dapat mengaktifkan saraf pada kepala yang sensitif terhadap rasa sakit. Beberapa kondisi yang termasuk sakit kepala jenis ini di antaranya adalah:
1. Sakit kepala sinus
Sakit kepala sinus disebabkan oleh sinusitis, yakni pembengkakan pada sinus yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau alergi. Sakit kepala ini biasanya juga disertai dengan keluarnya cairan hidung berwarna hijau atau kuning yang kental.
2. Sakit kepala akibat hormon
Wanita biasanya lebih sering mengalami sakit kepala terkait dengan fluktuasi hormonal. Menstruasi, pil KB, dan kehamilan semuanya dapat memengaruhi kadar estrogen, yang bisa menyebabkan sakit kepala.
3. Sakit kepala karena kafein
Terlalu banyak mengonsumsi kafein ternyata juga dapat menjadi penyebab sakit kepala lho! Ya hal ini karena kafein dapat memengaruhi aliran darah ke otak.
Dilansir dari Medical News Today, seseorang yang mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein setiap hari selama lebih dari 2 minggu, penarikan kafein dapat menyebabkan sakit kepala seperti migrain. Ini biasanya berkembang dalam 24 jam setelah berhenti tiba-tiba mengonsumsi kafein.
4. Sakit kepala karena aktivitas tertentu
Sakit kepala akibat suatu aktivitas dapat terjadi dengan cepat setelah periode aktivitas fisik yang intens. Pemicu atau penyebab sakit kepala ini di antaranya adalah angkat beban, lari, atau bahkan hubungan seksual.
Aktivitas tersebut diduga dapat meningkatkan aliran darah ke tengkorak, yang mana hal ini dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut di kedua sisi kepala.
5. Sakit kepala hipertensi
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala jenis ini dapat menandakan keadaan darurat. Sebab, ini terjadi ketika tekanan darah menjadi sangat tinggi.
Sakit kepala akibat hipertensi biasanya dapat terjadi pada kedua sisi kepala, dan dapat memburuk ketika kamu melakukan aktivitas apapun. Ketika kondisi ini terjadi, kamu harus segera berkunjung pada dokter.
6. Sakit kepala berulang
Penyebab sakit kepala juga dapat disebabkan karena penggunaan obat yang berlebihan lho, ini dikenal sebagai sakit kepala berulang (rebound headaches).
Kamu mungkin lebih rentan mengalami sakit kepala jenis ini jika sering menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
7. Sakit kepala paca-trauma
Sakit kepala pasca-trauma dapat terjadi setelah semua jenis cedera kepala. Kondisi ini terasa seperti migrain atau sakit kepala tipe tegang, dan biasanya dapat berlangsung 6-12 bulan setelah cedera terjadi.
Nah itulah beberapa penyebab sakit kepala yang perlu kamu ketahui. Jika sakit kepala berlangsung lebih lama dan rasa sakitnya meningkat, segeralah hubungi dokter ya untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!