Share This Article
Sering buang air kecil pada malam hari atau nokturia bisa menjadi pertanda dari kondisi medis tertentu. Beberapa orang lebih sering buang air kecil pada malam hari sehingga dapat mengganggu siklus tidur.
Biasanya, jumlah urine yang diproduksi tubuh akan mengalami penurunan di malam hari sehingga kebanyakan orang bisa tidur 6 hingga 8 jam tanpa harus buang air kecil.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut yuk simak berikut beberapa penyebab sering buang air kecil di malam hari!
Baca juga: Sering Merasa Lelah? Yuk Kenali Beberapa Penyebab Anemia Secara Umum!
Penyebab sering buang air kecil di malam hari
Dilansir Healthline, penyebab nokturia berkisar dari gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia atau sering buang air kecil di malam hari lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, namun bisa juga dialami pada semua usia.
Minum terlalu banyak cairan di malam hari bisa membuat kamu lebih sering buang air kecil di malam hari. Selain itu, kafein dan alkohol juga dapat memicu masalah ini.
Beberapa penyebab sering buang air kecil di malam hari, yakni sebagai berikut:
1. Kondisi medis
Berbagai kondisi medis bisa menyebabkan sering buang air kecil di malam hari atau nokturia. Penyebab umum nokturia adalah infeksi saluran kemih atau ISK yang disebabkan oleh bakteri.
Infeksi ini mengakibatkan adanya sensasi terbakar dan sering buang air kecil sepanjang hari terutama saat malam.
Beberapa kondisi medis lain yang menyebabkan nokturia adalah pembesaran prostat, kandungan kemih terlalu aktif atau OAB, tumor pada kandung kemih, hingga infeksi ginjal. Nokturia dapat pula terjadi pada orang dengan gagal organ, seperti jantung atau ginjal.
2. Kehamilan
Sering buang air kecil pada malam hari bisa menjadi gejala awal dari kehamilan. Hal ini umumnya berkembang pada awal kehamilan, namun bisa juga karena rahim yang tumbuh kemudian menekan kandung kemih.
Selama kehamilan, seorang wanita juga bisa menderita diabetes gestasional. Kondisi inilah yang bisa memicu poliuria nokturnal di mana terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal, sehingga akan menarik keluar air ekstra seperti gula atau glukosa.
3. Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan nokturia sebagai efek sampingnya. Hal ini berlaku terutama jika mengonsumsi diuretik atau pil air yang diresepkan guna mengobati tekanan darah tinggi.
Perawatan medis darurat dengan dokter harus segera dilakukan jika kamu kehilangan kemampuan untuk buang air kecil atau sulit mengontrol pengeluaran urine pada malam hari.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat-obatan yang bisa mencegah rasa ingin buang air kecil terus-menerus.
4. Efek dari gaya hidup
Penyebab umum nokturia lainnya adalah konsumsi cairan berlebih, seperti kafein dan alkohol. Kedua jenis minuman ini merupakan diuretik, yakni jika mengonsumsinya maka akan mengakibatkan tubuh memproduksi lebih banyak urine.
Mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein secara berlebihan dapat membuat kamu terbangun di malam hari dan ingin buang air kecil.
Pengobatan terlalu sering buang air kecil di malam hari
Perlu diketahui, jika nokturia disebabkan oleh obat-obatan maka mengonsumsi obat di pagi hari mungkin bisa membantu. Terkadang, perawatan untuk masalah sering buang air kecil di malam hari bisa berupa pengobatan.
Beberapa pengobatan untuk masalah nokturia ini adalah obat antikolinergik dan desmopresin.
Obat antikolinergik diberikan karena bisa membantu mengurangi gejala kandung kemih aktif, sementra desmopresin berguna untuk membuat ginjal memproduksi lebih sedikit urine di malam hari.
Nokturia dapat menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti diabetes atau ISK. Jika tidak ditangani dengan tepat, masalah ini bisa memburuk atau menyebar sehingga menyebabkan kondisi kesehatan semakin parah.
Beberapa metode pencegahan terhadap nokturia
Pengobatan nokturia biasanya dilakukan tergantung penyebabnya, sehingga untuk mempercepat penyembuhan maka dibutuhkan tindak pencegahan yang tepat. Melakukan tindak pencegahan bisa membantu mengurangi gejala nokturia, yakni sering buang air kecil di malam hari.
Nah, beberapa pencegahan yang bisa dilakukan berupa batasi konsumsi cairan di malam hari serta perbaiki asupan obat dengan diuretik atau minum 2-4 jam sebelum tidur. Pastikan juga untuk mencegah penumpukan cairan dengan menggunakan stoking kompresi.
Berbagai pencegahan ini harus dilakukan setiap hari guna membantu menyelesaikan masalah sering buang air kecil dengan segera. Konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak kunjung mereda untuk mendapatkan pengobatan lain yang lebih tepat.
Baca juga: Vagina Longgar akibat Sering Berhubungan Seks? Ini Fakta dan Tipsnya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!