Share This Article
Ada banyak alasan mengapa kaki dan tangan sering kesemutan. Yang jelas, hal tersebut bisa sangat mengganggu, terutama saat sedang menjalankan aktivitas. Kamu perlu mengetahui berbagai penyebab sering kesemutan, agar bisa menghindari kebiasaan yang dapat memicu kondisi tersebut.
Secara garis besar, kesemutan dapat terjadi akibat sirkulasi darah yang terganggu. Tak jarang, gejalanya bisa terjadi berulang dan disertai kebas bahkan kram. Lalu, apa saja penyebab sering kesemutan? Berikut penjelasannya.
Penyebab sering kesemutan
Kesemutan bisa terjadi pada siapapun. Pemicunya juga beragam, mulai dari terlalu lama beraktivitas tanpa istirahat, sampai adanya indikasi penyakit serius seperti diabetes. Berikut tujuh penyebab sering kesemutan:
1. Kurang peregangan
Ini adalah pemicu utama dari kesemutan pada banyak orang, yaitu kurang peregangan saat menjalankan aktivitas. Kesemutan bisa muncul di tangan atau kaki saat dua bagian tubuh tersebut digunakan untuk beraktivitas terlalu lama tanpa istirahat.
Kondisi ini bisa disebut dengan cedera regangan berulang atau repetitive strain injury. Sensasi kesemutan bisa muncul saat terlalu lama duduk bersila, atau menjadikan tangan sebagai penopang tekanan dalam waktu yang tidak sebentar.
Keadaan ini juga dapat memengaruhi beberapa anggota badan lain, seperti siku, pergelangan tangan, leher, dan bahu. Pembiaran terhadapnya bisa berujung pada masalah lain, seperti kram dan kaku otot.
Untuk mengatasinya, kamu bisa gunakan obat anti-inflamasi, krim pereda kaku otot, atau kompres air dingin pada bagian tubuh terdampak.
Baca juga: Tangan Kerap Kesemutan? Waspadai Sindrom Lorong Karpal
2. Faktor kehamilan
Ibu hamil akan sering mengalami kesemutan. Kondisi ini adalah normal, sehingga tak perlu khawatir dan cemas berlebihan. Janin yang ada di dalam rahim dapat menekan saraf yang terhubung di kaki sang ibu.
Kondisi ini biasanya akan semakin sering terjadi saat kehamilan memasuki trimester tiga, yaitu periode maksimal dari tumbuh kembang janin.
Untuk mengatasinya, cukup cari posisi ternyaman untuk tubuh. Jika memungkinkan, perkecil kegiatan berjalan atau berdiri, karena bisa membuat saraf kembali tertekan.
Sedangkan untuk langkah pencegahan, pastikan asupan cairan tubuh tetap tercukupi dengan minum minimal 2.5 liter air putih. Ibu hamil perlu lebih banyak air, karena ada janin yang juga membutuhkannya. Kekurangan cairan bisa memicu berbagai reaksi tubuh, termasuk kesemutan.
3. Kekurangan vitamin
Jika kamu sering kesemutan tanpa sebab yang pasti, mungkin itu karena tubuhmu kekurangan vitamin. Kesemutan di tangan dan kaki bisa mengindikasikan kurangnya asupan beberapa vitamin, seperti vitamin E, B1, B6, dan B12.
Kurang vitamin juga dapat memicu reaksi lain dari tubuh, misalnya pusing, sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, mudah lelah, dan mual. Oleh karena itu, kamu harus mulai memperbanyak makan buah-buahan untuk menghindari hal di atas.
4. Penyakit diabetes
Sering kesemutan dapat dipicu oleh kadar gula darah yang tinggi. Sensasi kebas juga biasanya menyertainya. Kesemutan pada pengidap diebetes seringkali terjadi di kaki, disebut dengan neuropati diabetik.
Kesemutan karena faktor diabetes umumnya disertai beberapa gejala lain, seperti kaku otot, penglihatan kabur, dan merasa sangat haus.
Baca juga: Jangan Khawatir! Ini 7 Cara Mengobati Luka Diabetes agar Lekas Pulih
5. Pengaruh alkohol
Seseorang yang suka minum minuman beralkohol memiliki peluang sering kesemutan lebih besar. Kandungan dalam alkohol bisa memicu terjadinya neuropati perifer, yaitu kerusakan pada saraf perifer.
Menurut sebuah publikasi di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, 22 hingga 66 persen orang yang dikategorikan sebagai pecandu alkohol, sering mengalami kesemutan berulang.
6. Paparan racun
Kesemutan yang berulang bisa mengindikasikan adanya paparan racun dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Racun tersebut tidak hanya masuk lewat makanan atau minuman, tapi juga dapat terserap melalui pori-pori kulit. Racun pemicunya bisa berupa arsenik, talium, atau air raksa.
Kesemutan akibat faktor ini biasanya disertai dengan sensasi kebas yang berlangsung secara intens dan repetitif. Pada sebagian kasus, kesemutan akan lebih sering terjadi pada kaki bagian bawah.
7. Saraf terjepit
Salah satu penyebab sering kesemutan yang jarang disadari adalah adanya saraf yang terjepit. Kondisi ini bisa dipicu oleh pembengkakan, cedera, atau peradangan. Kesemutan akibat saraf terjepit biasanya berlangsung lebih lama dan butuh penanganan medis.
Biasanya, kesemutan ringan akan menghilang dengan sendirinya saat bagian tubuh terdampak diistirahatkan dari aktivitas pemicu.
Nah, itulah tujuh penyebab sering kesemutan yang paling umum dirasakan banyak orang. Yuk, ubah kebiasaan yang bisa menjadi pemicu dari kesemutan, sehingga aktivitas harian bisa berjalan dengan maksimal tanpa terganggu.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!