Share This Article
Penyebab telinga berair umumnya berasal dari berbagai faktor, termasuk infeksi. Perlu diketahui, telinga berair atau drainase bisa juga terjadi akibat adanya kotoran telinga yang berfungsi untuk menjaga tetap bersih dan sehat.
Meskipun normal terjadi, jika dibiarkan bisa juga berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan lain. Nah, untuk mengetahui penyebab telinga berair dan cara penanganannya, yuk, simak penjelasan lebih lengkap berikut.
Baca juga: Pilihan Terapi untuk Mengatasi Saraf Kejepit, Apa Saja?
Apa saja penyebab telinga berair?
Dilansir dari Healthline, jenis penyebab telinga berair bisa disebabakan adanya darah, cairan bening, maupun nanah. Hal ini mungkin juga menandakan jika gendang telinga pecah atau terdapat infeksi di dalamnya.
Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan darah atau cairan lain keluar dari telinga. Cairan semacam ini menandakan telinga kamu sedang terluka atau terinfeksi sehingga membutuhkan perhatian medis dengan segera.
Dalam banyak kasus, keluarnya cairan yang berasal dari kotoran merupakan hal yang wajar. Namun, bisa juga menjadi pertanda masalah tertentu. Beberapa penyebab telinga berair yang perlu kamu ketahui, antara lain sebagai berikut:
Bercampur dengan air
Cairan bening yang mengalir dari telinga mungkin merupakan air dimana dapat terkumpul setelah berenang atau mandi. Orang dapat mengeringkan telinga secara lembut setelah basah dengan menjauhkan pengering rambut atau menggunakan handuk.
Meluangkan waktu untuk mengeringkan telinga dapat membantu mencegah infeksi yang disebut dengan telinga perenang (otitis eksterna) dimana air akan terperangkap di dalamnya. Untuk mengeluarkan cairan, dokter terkadang akan memasang tabung telinga pada orang yang sering mengalami infeksi.
Tabung telinga dapat memberikan lubang ke telinga tengah sehingga memungkinkan sejumlah kecil cairan bening mengalir keluar. Jika drainase telinga berlanjut selama lebih dari 24 jam, segera hubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Cedera kepala
Cedera ringan atau goresan di liang telinga terkadang dapat mengakibatkan sedikit darah keluar. Karena itu, jika seseorang mengalami pecah gendang telinga maka mungkin akan melihat darah, nanah, atau cairan bening mengalir dari telinga.
Gendang telinga berada di antara saluran telinga dan telinga tengah, di mana bisa pecah jika terdapat lubang di dalamnya. Gendang telinga bisa pecah akibat infeksi, memberi tekanan pada telinga, suara keras terjadi sangat dekat dengan telinga, atau memasukkan sesuatu terlalu dalam.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan, antara lain sakit telinga tiba-tiba, dering di telinga, hingga kehilangan pendengaran. Karena itu, jika telinga mengalami perdarahan akibat cedera kepala maka segera cari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Infeksi telinga
Penyebab telinga berair lainnya adalah akibat adanya infeksi. Nanah atau cairan keruh biasanya menjadi pertanda infeksi di liang telinga atau telinga tengah. Infeksi telinga tengah umumnya disebut sebagai otitis media yang dapat menyebabkan keluar cairan dari telinga.
Infeksi telinga bisa mengakibatkan gendang telinga pecah pada sekitar 10 persen kasus. Gendang telinga yang pecah dapat pula menyebabkan drainase atau telinga berair. Infeksi telinga ini bisa terjadi akibat pilek, flu, atau cedera lainnya.
Beberapa orang lebih rentan terkena infeksi telinga dibandingkan yang lain. Ketika seseorang mengalami infeksi telinga, maka kemungkinan akan mengalami beberapa gejala berupa sakit telinga, demam, hingga mual.
Penanganan terhadap telinga yang berair
Jika sudah mengetahui penyebab telinga berair, maka penanganan harus segera dilakukan bersama dokter ahli. Telinga berair yang diakibatkan oleh air biasanya tidak berbahaya, tetapi jika terjadi karena cedera maka membutuhkan perawatan lebih lanjut untuk mencegah risiko lebih parah.
Dokter biasanya akan menggunakan otoskop, yakni mikroskop berlampu yang bertujuan untuk memeriksa telinga dan mengidentifikasi penyebab telinga berair.
Selain itu, dokter mungkin juga menggunakan otoskop pneumatik yang menghasilkan embusan udara untuk menunjukkan bagaimana gendang telinga bergerak sebagai respons.
Jika pemeriksaan sudah dilakukan, dokter akan meresepkan antibiotik untuk beberapa jenis infeksi yang dapat berupa obat oral atau minum hingga obat tetes.
Untuk membantu meringankan sakit telinga, maka kamu bisa menggunakan kompres hangat atau obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen.
Gendang telinga yang pecah biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa minggu hingga 2 bulan. Namun, proses penyembuhan bisa dipercepat dengan menjaga telinga tetap kering untuk mencegah terjadinya infeksi.
Apabila gendang telinga tidak bisa sembuh dengan sendiri, pembedahan mungkin diperlukan untuk menambal kulit baru di atas lubang. Ketika pengobatan tidak efektif, dokter dapat memasang selang telinga melalui telinga tengah agar cairan dapat mengalir seperti biasa.
Baca juga: Scrub dengan Gula atau Garam: Mana yang Lebih Efektif Membersihkan Wajah?
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!