Share This Article
Penyebab telinga keluar cairan bisa bermacam-macam. Dikenal dengan istilah otorrhea, hal ini salah satunya menandakan bahwa telinga mampu mengeluarkan kotoran secara alami.
Akan tetapi pada kondisi tertentu, cairan telinga juga bisa menjadi tanda adanya luka atau infeksi. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai hal ini, baca terus artikel berikut, ya.
Baca juga: 6 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Sering Memakai Headset
Penyebab telinga keluar cairan
Dilansir Medical News Today, cairan yang keluar dari telinga bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, meliputi:
Ada air di telinga
Terkadang cairan yang keluar dari telinga hanyalah campuran kotoran telinga dan air. Ini sangat mungkin terjadi jika kamu baru saja mandi, berenang, atau melakukan aktivitas yang membuat telinga terkena air.
Infeksi bakteri pada ‘telinga perenang’
Dikenal juga sebagai otitis eksterna, ini adalah jenis infeksi bakteri pada telinga yang biasa terjadi ketika ada kelebihan air di saluran telinga. Kondisi ini memungkinkan bakteri atau jamur menumpuk, dan menginfeksi saluran telinga.
Seperti namanya, telinga perenang terjadi akibat seseorang menghabiskan waktu terlalu lama di dalam air.
Meski begitu, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja yang mengalami kerusakan pada kulit saluran telinga, atau iritasi kulit akibat eksim. Beberapa tanda lain dari kondisi ‘telinga perenang’ adalah:
- Pendengaran yang teredam
- Kemerahan di telinga
- Gatal di telinga
- Rasa sakit
- Demam
Trauma
Seattle Children’s Hospital mencatat bahwa trauma pada saluran telinga dapat membuat telinga terkena infeksi dan mengeluarkan cairan secara berlebihan.
Ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, misalnya kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud yang terlalu dalam, sehingga menyebabkan luka terbuka di area tersebut.
Infeksi telinga tengah
Infeksi telinga tengah atau otitis media juga dapat menyebabkan telinga mengeluarkan cairan. Bahkan sering kali cairan keluar dalam jumlah yang melebihi batas wajar.
Otitis media terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke telinga tengah, dan menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.
Jika cairan terlalu banyak, terdapat risiko gendang telinga berlubang, yang dapat menyebabkan kotoran telinga. Tanda-tanda lain dari kondisi ini mungkin termasuk:
- Kehilangan keseimbangan
- Kesulitan mendengar
- Sakit telinga
- Kesulitan tidur
- Demam tinggi
- Sakit kepala
Gendang telinga pecah
Kerusakan pada liang telinga atau gendang telinga dapat membuat telinga mengeluarkan cairan dalam jumlah banyak. Gendang telinga adalah selaput tipis yang memisahkan saluran telinga luar dan telinga tengah.
Adapun beberapa penyebab pecahnya gendang telinga meliputi:
- Memasukkan benda asing ke dalam telinga, seperti tusuk gigi atau kapas
- Suara keras seperti ledakan atau umpan balik yang ekstrem dari speaker
- Perubahan tekanan, seperti dari scuba diving atau freediving
- Cedera dan trauma di kepala atau telinga
- Trauma parah seperti patah tulang tengkorak
Baca juga: Jenis-jenis Cairan Pembersih Telinga dan Cara Tepat Menggunakannya
Kapan kondisi ini dianggap berbahaya?
Dilansir MSD Manuals, cairan yang keluar dari telinga dianggap berbahaya jika memiliki beberapa tanda berikut:
- Cairan yang keluar dari telinga berdarah
- Terjadi setelah kamu baru saja mengalami cedera kepala
- Cairan keluar disertai gejala neurologis seperti vertigo atau kesulitan melihat, berbicara, menelan, dan/atau berbicara
- Disertai gangguan pendengaran di telinga yang terkena
- Demam
- Kemerahan dan/atau pembengkakan pada telinga atau area di sekitar telinga
- Diabetes atau sistem kekebalan yang terganggu
Penanganan medis yang tepat
Pada dasarnya infeksi telinga apapun dapat dilawan secara alami oleh sistem kekebalan tubuh. Inilah mengapa banyak kejadian trauma telinga bisa sembuh tanpa intervensi medis.
Namun dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan antibiotik untuk kasus yang parah atau yang berlangsung lebih dari 2-3 hari.
Bahkan pada kasus yang ekstrem di mana benda asing tetap menempel di telinga, dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan benda tersebut.
Gendang telinga yang pecah juga akan sering membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu hingga 2 bulan. Jika tidak membaik, seseorang mungkin memerlukan timpanoplasti, yaitu prosedur pembedahan untuk memperbaiki lubang telinga.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!