Share This Article
Banyak orang yang memiliki kebiasaan tidur mangap atau tidur dengan mulut terbuka. Namun, beberapa di antara mereka ada juga yang tidak sadar akan kebiasaan tersebut. Sebenarnya apa sih yang menyebabkan seseorang punya kebiasaan tidur mangap?
Penyebab tidur mangap
Dilansir dari New Health Advisor, tidur yang cukup setiap malam penting untuk kesehatan mental dan fisik. Tidur dengan mulut terbuka akan berdampak buruk pada kualitas tidur, dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan. Berikut ini beberapa penyebabnya:
Alergi
Perlu kamu ketahui bahwa ketika seseorang memiliki alergi, maka orang tersebut akan mengalami gangguan pernapasan. Pada keadaan normal, kamu memang bernapas melalui hidung, tetapi saat alergi datang maka saluran hidung untuk bernapas akan mengalami gangguan.
Oleh sebab itu, untuk menghindari kekurangan oksigen maka tubuh akan secara otomatis membuka mulutnya agar udara masuk ke dalam tubuh salah satunya pada saat keadaan tidur.
Miliki kebiasaan isap jari
Hal lain yang menjadi penyebab tidur dengan mulut terbuka atau mangap ini yaitu adanya kebiasaan buruk mengisap jari.
Kebiasaan seperti ini biasanya paling sering dilakukan oleh anak-anak, karena sudah terbiasa sejak kecil. Namun, perlu kamu ketahui bahwa mengisap jari ketika tidur juga akan berpeluang untuk menimbulkan masalah pernapasan saat tidur.
Adanya amandel berukuran besar
Memiliki amandel dengan ukuran besar tentu akan mengganggu saluran pernapasan. Oleh karena itu, orang yang memiliki amandel secara tidak sadar akan membuka mulutnya untuk mendapatkan udara.
Hidung tersumbat
Apabila mengalami pilek, maka saluran hidung akan tersumbat dan membuat udara yang masuk tidak maksimal sesuai dengan kebutuhan. Secara otomatis pun mulut akan terbuka dan kemudian bernapas melalui mulut.
Efek samping dari tidur mangap
Melansir penjelasan dari New Health Advisor, tidur dengan mulut terbuka dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Ini bukanlah cara tidur yang alami. Berikut adalah beberapa efek samping paling umum terjadi:
1. Menyebabkan mendengkur saat tidur
Salah satu alasan mengapa kamu mendengkur adalah karena tidur dengan mulut terbuka. Mulut mungkin ternganga saat tidur dalam posisi yang tidak nyaman.
Otot-otot langit-langit juga akan mengendur dalam situasi ini, yang akan membuat uvula dan langit-langit bergetar saat menarik napas. Hal itu pun akan membuat kamu mendengkur saat tidur.
2. Sleep apnea
Jika tidak ditangani, mendengkur pada akhirnya dapat berubah menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut sleep apnea di mana kamu berhenti bernapas selama beberapa waktu saat tidur. Ini terjadi karena iritasi pada sistem pernapasan.
Orang dengan kondisi ini seringkali harus menghadapi disorientasi selama jam bangun dan kelelahan yang ekstrem. Orang-orang itu juga berisiko lebih besar terkena serangan jantung.
3. Memicu asma
Gejala asma mungkin memburuk saat tidur dengan mulut terbuka. Ini terjadi terutama karena udara yang kamu hirup melalui mulut langsung masuk ke paru-paru tanpa disaring oleh saluran hidung.
Ini berarti kamu lebih mungkin menghirup alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan peliharaan dan terkena serangan asma.
4. Menyebabkan halitosis
Biasa dikenal sebagai bau mulut, halitosis adalah hasil dari pertumbuhan bakteri yang berlebihan di mulut. Ini terjadi karena mulut menjadi kering saat bernapas melalui mulut.
Ini pada gilirannya meninggalkan lebih sedikit air liur di mulut untuk menyingkirkan bakteri. Menghirup alergen dan bakteri tertentu melalui mulut juga dapat memperburuk halitosis.
5. Meningkatkan tingkat kerusakan gigi
Studi menunjukkan bahwa tidur dengan mulut terbuka meningkatkan risiko kerusakan gigi. Kerusakan gigi dalam hal ini lebih buruk di bagian belakang gigi.
Itu terjadi karena keasaman di mulut turun dari tingkat netral (sekitar 7,7) ke tingkat rata-rata agak asam (sekitar 6,6). Lingkungan asam di dalam mulut bisa mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!