Share This Article
Pernah mengalami kemampuan pendengaran menghilang secara mendadak? Ternyata ada beberapa kebiasaan tertentu kita yang bisa menjadi penyebab tuli mendadak lho.
Dalam dunia medis, tuli mendadak disebut dengan istilah Sudden Sensorineural Hearing Loss atau SSHL. Kondisi SSHL ini dapat terjadi karena ada yang salah dengan organ sensorik pada telinga bagian dalam.
Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab tuli mendadak, kamu bisa simak ulasan ini sampai habis ya!
Mengenal SSHL atau tuli mendadak
Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL) atau yang umum disebut sebagai tuli mendadak adalah kondisi hilangnya pendengaran yang terjadi baik sekejap maupun beberapa hari.
SSHL terjadi karena ada yang salah dengan organ sensorik telinga bagian dalam. Tuli tiba-tiba sering kali hanya menyerang satu telinga. Orang dengan SSHL sering kali menyadari gangguan pendengaran saat bangun di pagi hari.
Orang yang mengalami tuli mendadak mungkin juga mengalami satu atau beberapa gejala berikut:
- Telinga terasa penuh
- Pusing
- Telinga berdenging, seperti tinnitus
Baca Juga : Ini Lho 9 Penyebab Telinga Berdenging yang Wajib Kamu Tahu
Seberapa sering tuli mendadak terjadi?
Melansir National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, para ahli memperkirakan bahwa SSHL menyerang antara satu sampai enam orang per 5.000 setiap tahun.
Namun, jumlah aktual kasus SSHL baru setiap tahun bisa jauh lebih tinggi karena SSHL sering tidak terdiagnosis. SSHL dapat terjadi pada orang-orang di segala usia, tetapi paling sering menyerang orang dewasa di akhir usia 40-an dan awal 50-an.
Kadang-kadang, penderita SSHL menunda menemui dokter karena mereka mengira gangguan pendengaran mereka disebabkan oleh alergi, infeksi sinus, kotoran telinga yang menyumbat saluran telinga, atau kondisi umum lainnya.
Namun, kamu harus menganggap gejala ketulian mendadak sebagai keadaan darurat medis dan segera mengunjungi dokter. Meskipun sekitar setengah dari orang dengan dapat sembuh dengan sendirinya, penundaan perawatan dapat menurunkan efektivitas pengobatan.
Menerima perawatan tepat waktu sangat meningkatkan kemungkinan kamu akan memulihkan setidaknya sebagian pendengaran kamu.
Baca Juga : Jangan Asal, Begini Cara Membersihkan dan Merawat Telinga yang Aman
Penyebab tuli mendadak
Berbagai gangguan yang memengaruhi telinga dapat menyebabkan SSHL, tetapi hanya sekitar 10 persen orang yang didiagnosis dengan SSHL memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab tuli mendadak:
- Malformasi telinga bagian dalam
- Infeksi
- Trauma kepala
- Penyakit autoimun (penyakit autoimun dapat menyebabkan SSHL di satu atau kedua telinga)
- Paparan obat tertentu yang mengobati kanker atau infeksi parah
- Masalah sirkulasi darah
- Gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis
- Gangguan pada telinga bagian dalam, seperti penyakit Ménière
- Penyakit Lyme, yaitu penyakit infeksi yang sering ditularkan melalui gigitan kutu
- Konsumsi obat tertentu seperti obat ototoksik, yang dapat merusak telinga
- Bisa dari gigitan ular
- Masalah sirkulasi darah
- Pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor
- Penyakit pembuluh darah
- Penuaan
Penyebab tuli mendadak berdasarkan telinga yang terdampak:
- Jika gangguan pendengaran mendadak hanya terjadi di satu telinga, mungkin disebabkan oleh kotoran telinga, infeksi telinga, gendang telinga berlubang (pecah) atau penyakit Ménière
- Gangguan pendengaran mendadak di kedua telinga mungkin disebabkan oleh kerusakan akibat suara yang sangat keras, atau penggunaan obat tertentu yang dapat mempengaruhi pendengaran
- Tuli mendadak bertahap di satu telinga mungkin disebabkan oleh sesuatu di dalam telinga, seperti cairan (glue ear), pertumbuhan tulang (otosklerosis), atau penumpukan sel kulit (kolesteatoma)
Baca Juga : Ternyata Ini Penyebab Pendengaran Telinga Kamu Makin Berkurang
Pengobatan
Perawatan yang paling umum untuk tuli mendadak, terutama bila penyebabnya tidak diketahui, adalah kortikosteroid. Steroid dapat mengobati banyak gangguan dan biasanya bekerja dengan cara mengurangi peradangan, mengurangi pembengkakan, dan membantu tubuh melawan penyakit.
Sebelumnya steroid diberikan dalam bentuk pil. Pada tahun 2011, uji klinis yang didukung oleh NIDCD menunjukkan bahwa injeksi steroid intratimpani (melalui gendang telinga) sama efektifnya dengan steroid oral.
Setelah penelitian ini, dokter mulai meresepkan injeksi steroid intratimpani langsung ke telinga tengah, obat tersebut kemudian mengalir ke telinga bagian dalam.
Suntikan dapat dilakukan oleh dokter spesialis THT, dan merupakan pilihan yang baik untuk orang yang tidak dapat menggunakan steroid oral atau ingin menghindari efek sampingnya.
Perawatan tambahan mungkin diperlukan jika dokter Anda menemukan penyebab yang mendasari SSHL Anda. Misalnya, jika SSHL disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!