Share This Article
Pengetahuan terkait pertolongan pertama saat keracunan makanan jadi salah satu yang wajib kamu pahami. Mengingat semua jenis makanan mengandung sejumlah kecil bakteri alami.
Namun, proses memasak, penanganan, atau penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan bakteri berkembang biak hingga jumlah yang cukup besar untuk menyebabkan keracunan makanan.
Makanan juga bisa mengandung parasit, virus, racun dan bahan kimia. Mari pelajari berbagai hal terkait pertolongan pertama saat keracunan makanan melalui pembahasan berikut ini!
Apa itu keracunan makanan?
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh makan makanan yang terkontaminasi. Dalam banyak kasus, makanan belum dimasak dengan benar dan terkontaminasi oleh bakteri, seperti salmonella atau E. coli.
Baca Juga : Awas Tertukar, Ini Perbedaan Sakit Perut akibat Virus dan Keracunan Makanan
Gejala atau ciri-ciri orang keracunan makanan
Tanda dan gejala keracunan makanan dapat berbeda tergantung dari apa sumber kontaminasi, dan apakah kamu mengalami dehidrasi atau memiliki tekanan darah rendah.
Berikut beberapa gejala atau ciri-ciri umum saat seseorang keracunan makanan:
- Diare, bisa juga disertai darah
- Mual
- Sakit perut
- Muntah
- Dehidrasi
- Demam ringan (terkadang)
Keracunan makanan juga dapat menimbulkan gejala dehidrasi, di antaranya:
- Merasa pusing atau pingsan, terutama saat berdiri
- Kelelahan
- Urine berwarna gelap
- Lebih jarang buang air kecil
- Haus yang berlebihan
Baca Juga : 6 Jenis Pertolongan Pertama yang Wajib Dikuasai: Luka Memar sampai Mimisan
Pertolongan pertama saat keracunan makanan
Jika kamu sendiri atau ada orang lain yang memiliki tanda keracunan makanan, coba lakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Berbaring dan istirahat
Jika kamu atau orang lain memiliki gejala keracunan makanan, segeralah berbaring atau istirahat.
Apabila mengalami muntah, beri mereka sedikit air untuk diminum karena ini akan membantu mencegah dehidrasi.
Jangan bekerja atau masuk sekolah sampai setidaknya 48 jam setelah diare atau muntah terakhir.
2. Kontrol mual dan muntah
Untuk mengontrol gejala mual dan muntah, kamu dapat melakukan:
- Saat lapar, hindari mengonsumsi makanan padat sampai muntah berhenti. Kemudian makan makanan ringan dan hambar, seperti biskuit, pisang, nasi, atau roti.
- Jangan lupa untuk minum untuk membantu menghindari muntah.
- Hindari makan makanan yang digoreng, berminyak, pedas, atau manis.
- Jangan minum obat anti-mual atau obat anti diare tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat ini memiliki efek samping dan dapat memperburuk beberapa jenis diare.
3. Waspada terhadap dehidrasi
Dehidrasi dapat memperburuk keadaan kamu. Untuk mencegah dehidrasi saat keracunan makanan, segera lakukan pertolongan pertama berikut ini:
- Minumlah air putih, dimulai dengan seteguk dan secara bertahap minum lebih banyak.
- Jika muntah dan diare berlangsung lebih dari 24 jam, minumlah larutan rehidrasi oral.
- Jangan minum alkohol, kafein, atau minuman bersoda.
4. Jaga kebersihan
Untuk mencegah penyebaran infeksi, selalu gunakan dan dorong kebersihan tangan yang baik. Hindari juga makanan yang kamu curigai menjadi penyebab keracunan makanan.
5. Hubungi unit gawat darurat
Jika kamu merasa keracunan makanan dari makanan laut (seafood) atau jamur liar, dan kamu mengalami dehidrasi parah ada baiknya untuk segera hubungi unit gawat darurat.
Selain itu, jika pertolongan pertama saat keracunan makanan masih tidak berhasil meredakan gejala, segera hubungi dokter. Terutama jika kondisi kamu sebagai berikut:
- Mengalami sakit perut yang parah
- Demam
- Diare berdarah atau tinja berwarna gelap
- Muntah yang berkepanjangan atau berdarah
- Muncul tanda-tanda dehidrasi. Seperti mulut kering, penurunan frekuensi buang air kecil, pusing, kelelahan, atau peningkatan detak jantung atau frekuensi pernapasan
Baca Juga : Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular: Hal-hal yang Perlu Dilakukan dan Dihindari
Perawatan di rumah saat keracunan makanan
Setelah melakukan pertolongan pertama, kamu juga bisa melakukan beberapa tips perawatan usai keracunan makanan di rumah.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan selama masa pemulihan pasca keracunan makanan:
- Biarkan perut kamu tenang dan rehat sejenak. Berhenti makan dan minum selama beberapa jam.
- Coba isap es batu atau minum sedikit air. Kamu juga dapat mencoba minum soda bening, kaldu bening, atau minuman olahraga tanpa kafein. Kamu juga bisa mencoba larutan rehidrasi oral jika mengalami gejala dehidrasi parah atau diare.
- Probiotik. Dokter mungkin merekomendasikan mencoba probiotik selama pemulihan. Tanyakan kepada dokter sebelum mencoba probiotik.
- Kembali makan perlahan. Secara bertahap mulailah makan makanan hambar, rendah lemak, dan mudah dicerna, seperti biskuit, roti panggang, agar-agar, pisang, dan nasi. Berhenti makan jika rasa mual kembali lagi.
- Hindari makanan dan zat tertentu sampai kamu merasa lebih baik. Ini termasuk produk susu, kafein, alkohol, nikotin, dan makanan berlemak atau makanan berbumbu tinggi.
- Beristirahat. Penyakit dan dehidrasi bisa melemahkan dan melelahkan fisik, jadi jangan lupa perbanyak istirahat ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar pertolongan pertama keracunan makanan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!