Share This Article
Apakah kamu pernah mendengar prosedur endoskopi? Mungkin pemeriksaan yang satu ini masih asing di telinga kamu. Prosedur satu ini sendiri adalah prosedur medis non operasi untuk melihat secara jelas keadaan pencernaan seperti lambung dan usus.
Berbeda dengan x-ray atau sejenisnya, endoskopi memberikan dokter gambar yang jelas dan nyata dari bagian dalam karena alat satu ini dilengkapi dengan kamera. Canggih bukan? Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak ulasannya di bawah ini!
Apa itu endoskopi
Endoskopi adalah prosedur medis di mana organ-organ di dalam tubuh dilihat menggunakan instrumen yang disebut endoskop. Endoskopi berbentuk tabung tipis, panjang, fleksibel dilengkapi lampu pencahayaan, dan kamera.
Dari kamera yang terpasang, gambar akan diteruskan ke layar sehingga dokter dan tim medis bisa melihat organ dalam kamu.
Jenis endoskopi untuk saluran pencernaan terbagi menjadi dua, gastroskopi dan kolonoskopi. Pada gastroskopi, pemeriksaan berfokus pada saluran pencernaan bagian atas. Endoskopi akan dimasukan melalui mulut, menuju kerongkongan menuju lambung sampai dengan usus kecil.
Sedangkan, kolonoskopi dilakukan pada pencernaan bagian bawah, dengan memasukan alat melalui rektrum atau anus menuju usus besar.
Endoskopi lambung
Endoskopi lambung juga dikenal dengan nama esophagogastroduodenoscopy (EGD), yang dilakukan dengan memasukan alat endoskopi kedalam sistem pencernaan sampai ke lambung. Prosedur ini biasa dilakukan untuk membantu dokter mengevaluasi beragam keluhan terkait lambung, seperti:
- Penderita dispepsia dengan tanda alami, yaitu penurunan nafsu makan, sulit menelan, muntah darah, penurunan berat badan, anemia, BAB hitam.
- Dispepsia pada orang lanjut usia di atas 55 tahun.
- Kanker lambung.
Ketika dilihat melalui endoskopi, kanker lambung dapat terlihat seperti bisul, jamur atau benjolan, atau daerah mukosa yang menebal, dikenal sebagai linitis plastica.
Endoskopi usus
Penting untuk mengetahui dengan segera keluhan yang kerap kamu alami pada saluran pencernaan. Sebab apabila gejala dibiarkan, dapat berujung pada risiko kanker usus besar. Endoskopi usus sering digunakan untuk mendeteksi kanker usus sedini mungkin.
Kanker usus sendiri menjadi penyebab kematian karena kanker terbanyak kedua di dunia.
Prosedur sebelum endoskopi
Biasanya, sebelum dilakukan prosedur endoskopi, dokter akan meminta kamu untuk berpuasa enam sampai dua belas jam. Hal ini untuk memastikan lambung dalam keadaan kosong sehingga keadaannya bisa terlihat dengan jelas.
Biasanya juga dokter memberikan obat pencahar pada malam sebelumnya.
Prosedur endoskopi lambung dan usus
Setelah berpuasa, dokter memulai prosedur endoskopi dengan memberikan obat bius. Obat bius biasanya diberikan dalam bentuk suntikan atau juga cairan yang disemprotkan ke tenggorokan melalui mulut.
Selama prosedur, dokter akan memeriksa secara detail untuk melihat ada tidaknya gangguan pada lambung atau usus, seperti luka, perdarahan, tanda infeksi, atau juga pertumbuhan sel-sel abnormal. Prosedur endoskopi juga mungkin dilakukan dengan prosedur lain yang disebut ultrasoundscan.
Dengan endoskopi juga, dapat dilakukan tindakan langsung seperti pengambilan jaringan/biopsi seperti tumor, polip, atau kelainan yang mencurigakan lainnya sehingga penanganan dan pengobatan dapat lebih cepat.
Prosedur endoskopi ini tidak memakan waktu yang lama loh,ini biasanya berlangsung selama 15 hingga 45 menit. Kamu sudah diizinkan pulang tanpa harus menginap di rumah sakit setelah pemeriksaan selesai.
Risiko dan efek samping
Endoskopi merupakan prosedur yang terbilang aman, tetapi tetap ada beberapa risiko tertentu. Risiko ini tergantung pada area yang diperiksa.
Risiko endoskopi meliputi:
- Tenggorokan mati rasa selama beberapa jam karena penggunaan anestesi lokal.
- Infeksi ringan pada area pemeriksaan, ini bisa diobati dengan antibiotik.
- Nyeri persisten di area endoskopi.
- Komplikasi terkait dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya
Selain itu, jika setelah prosedur endoskopi kamu mengalami gejala berikut, jangan ragu untuk melaporkannya ke dokter.
- Sesak napas.
- Sakit perut yang parah dan persisten.
- Nyeri dada.
- Muntah darah.
Rata-rata biaya endoskopi
Biaya pemeriksaan endoskopi dapat berbeda-beda, ini tergantung dari jenis endoskopi, jenis bius yang digunakan, perawatan pasca endoskopi, dan tentu di mana endoskopi dilakukan. Saat ini, sudah banyak rumah sakit swasta di Indonesia yang menawarkan pemeriksaan endoskopi.
Rata-rata biaya pemeriksaan endoskopi di rumah sakit swasta sekitar Rp2.500.000 hingga Rp5.000.000 untuk satu kali pemeriksaan.
Bila kamu memiliki masalah pada saluran cerna, baik bawah maupun atas yang menggangu dan tidak biasa, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter. Karena mungkin kamu memerlukan pemeriksaan endoskopi untuk mengetahui diagnosis penyakit.
Punya pertanyaan lainnya seputar endoskopi atau masalah pencernaan? Jangan ragu untuk konsultasikan secara online dengan dokter terbaik di Good Doctor. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!