Share This Article
Jika kamu suka membaca tentang novel detektif atau misteri, mungkin kamu tidak asing dengan racun sianida. Sianida biasanya digunakan sebagai senjata pembunuhan, karena ampuh menyebabkan kematian.
Atau mungkin kamu pernah mendengar jika pada Perang Dunia II, hidrogen sianida digunakan Jerman sebagai alat genosida? Sebenarnya apa itu racun sianida, di mana bisa ditemukan, dan apa yang terjadi jika kita terpapar oleh sianida?
Apa itu racun sianida?
Racun sianida adalah bahan kimia yang berbahaya, berpotensi mematikan dan bisa ditemui dalam berbagai bentuk.
Sianida bisa berbentuk gas, kadang berbau seperti kacang almond yang pahit, tetapi kadang juga tidak memiliki bau. Sianida dalam bentuk gas biasanya disebut hidrogen sianida (HCN) atau sianogen klorida (CNCL).
Sementara sianida juga bisa ditemukan dalam bentuk kristal, umumnya disebut natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN).
Selain bentuk yang sudah disebutkan, racun sianida juga bisa ditemukan dalam bentuk cairan.
Di mana racun sianida ditemukan?
Meski dikenal sebagai salah satu bahan kimia berbahaya tapi sianida dapat ditemukan dalam porsi kecil pada bahan makanan alami seperti di dalam singkong, kacang almond, kacang lima.
Sianida juga mungkin terkandung dalam asap pembakaran bahan sintetis seperti plastik. Serta terkandung dalam asap rokok.
Zat kimia ini juga digunakan dalam beberapa industri seperti pabrik pembuat kertas, tekstil dan plastik. Atau digunakan untuk membasmi hama di bangunan dan juga kapal.
Bagaimana seseorang bisa terpapar racun sianida?
Kamu bisa terpapar racun ini dengan menghirupnya, meminum cairan atau makanan yang terkontaminasi atau menyentuh sesuatu yang mengandung sianida.
Sementara itu, merokok adalah salah satu sumber utama paparan sianida bagi orang yang tidak bekerja di industri terkait penggunaan bahan kimia tersebut.
Gejala keracunan sianida
Jika kamu terpapar racun sianida, dalam beberapa menit hingga detik kamu mungkin akan menunjukkan gejala berupa:
- Lemas
- Mual
- Bingung
- Sakit kepala
- Sulit bernapas
- Kejang
- Hilang kesadaran
- Gagal jantung
Gejala tersebut bisa ringan atau berat tergantung dari tingkat paparan, yang dipengaruhi:
- Jenis sianida
- Berapa lama waktu terpapar
- Dosis sianida
Dua efek keracunan sianida
Jika sebelumnya sudah dijelaskan gejala keracunan sianida, kamu juga perlu mengetahui jika ada dua jenis efek keracunan sianida, yaitu keracunan sianida akut dan kronis.
Keracunan sianida akut
Umumnya terjadi tidak disengaja, dan jarang terjadi. Orang yang mengalami sianida akut akan menunjukkan gejala:
- Sulit bernapas
- Kejang
- Hilang kesadaran
- Gagal jantung
Keracunan sianida kronis
Keracunan sianida kronis adalah kondisi saat seseorang mengalami paparan sianida dalam periode yang cukup lama. Gejalanya seringkali semakin parah dari waktu ke waktu. Gejala yang mungkin timbul antara lain:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Vertigo
- Mengantuk
Gejala lainnya:
- Kulit lembap
- Napas lebih lambat dan pendek
- Denyut nadi lebih lemah atau cepat
- Kejang
Jika dibiarkan dan tak terdeteksi, bisa mengakibatkan efek:
- Detak jantung lambat atau tidak teratur
- Penurunan suhu tubuh
- Kulit wajah dan bibir membiru
- Koma
- Kematian
Efek lain keracunan sianida
Seseorang yang mengalami keracunan sianida dan tidak terdiagnosis dapat mengembangkan komplikasi yang menyebabkan:
- Gagal jantung
- Kejang
- Koma
Dalam beberapa kasus juga menyebabkan kematian.
Bagaimana cara mengatasi keracunan sianida?
Hal yang pertama perlu dilakukan adalah menghindari paparan sianida. Jika kamu bekerja di dalam industri yang menggunakan bahan sianida, maka kamu harus mengetahui cara evakuasi saat terjadinya kebocoran sianida.
Jika kebocoran terjadi di dalam gedung, segera keluar atau berlindung di tempat yang sudah disediakan. Apabila terjadi di luar ruangan, segera jauhi tempat tersebut.
Tahap awal mengatasi paparan sianida
Namun, jika kamu merasa telah terpapar sianida, maka lakukanlah hal berikut:
- Lepas pakaian. Gunting pakaian yang perlu dilepas melalui kepala.
- Buang pakaian yang terpapar, yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam kantung. Sebaiknya kenakan sarung tangan karet saat memasukkan pakaian tersebut ke dalam kantung plastik.
- Secepat mungkin membilas tubuh dengan sabun dan air dari paparan.
- Jika mata panas atau penglihatan kabur, bilas dengan air selama 10 hingga 15 menit.
- Hubungi petugas medis untuk mendapat bantuan lainnya.
Perawatan medis jika terpapar racun sianida
Jika kamu menghubungi petugas medis dan memberi tahu jika telah terpapar sianida, maka petugas akan datang dengan menggunakan alat pelindung. Mereka akan membawa kamu ke lokasi yang aman.
Selanjutnya petugas akan melakukan beberapa hal, seperti:
- Memberikan arang aktif untuk membantu menyerap racun dari tubuh
- Memberikan oksigen, karena paparan sianida memengaruhi oksigen dalam tubuh
- Dalam kasus parah, kamu akan diberi penawar sianida.
Ada obat yang biasa digunakan, yaitu kit penawar sianida dan hydroxocobalamin.
Kit penawar sianida terdiri dari tiga jenis obat yaitu amil nitrit, natrium nitrit, dan natrium tiosulfat. Amil nitrit diberikan melalui penghirupan selama 15 sampai 30 detik, natrium nitrit diberikan melalui intravena. Begitu juga natrium tiosulfat, yang diberikan melalui intravena.
Sementara hydroxocobalamin akan menetralkan sianida, dan memungkinkan liver untuk membersihkannya dari tubuh.
Apakah ada efek panjang setelah sembuh dari keracunan sianida?
Dilansir dari situs resmi CDC, orang yang selamat dari keracunan sianida yang serius, dapat mengalami kerusakan jantung, otak dan saraf. Demikian penjelasan mengenai racun sianida
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.