Share This Article
Tak hanya pemakai narkoba, sakau juga bisa terjadi pada perokok yang telah berhenti menggunakan produk tembakau. Namun, secara umum, sakau akibat berhenti merokok mempunyai gejala berbeda dengan yang dialami pemakai narkoba.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi saat sakau akibat berhenti merokok? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Kondisi sakau akibat berhenti merokok
Berhenti merokok bisa menyebabkan sakau karena nikotin pada produk tembakau bersifat adiktif. Meski jika dibandingkan, efek ketagihan dari nikotin memang tak setinggi yang berasal dari kokain atau heroin.
Nikotin sendiri bisa memengaruhi banyak bagian dan cara kerja tubuh, mulai organ jantung, pembuluh darah, hormon, sistem metabolisme, hingga fungsi otak. Saat tak ada lagi nikotin yang masuk, perubahan itu akan membuat tubuh memberikan respons yang disebut dengan sakau.
Itulah alasan mengapa saat seseorang ingin berhenti merokok, sebaiknya tak langsung menyetop kebiasaannya, tapi dilakukan secara bertahap atau berkala.
Baca juga: Rokok Kretek vs Filter: Mana yang Lebih Berbahaya untuk Kesehatan?
Apa yang terjadi pada tubuh?
Dikutip dari WebMD, gejala sakau akibat berhenti merokok berlangsung beberapa hari atau minggu setelah memutuskan untuk tak lagi mengisap produk tembakau. Pekan pertama, terutama hari ke-3 hingga ke-5, sering kali menjadi momen terburuk.
Saat itulah nikotin dibersihkan dari tubuh secara alami. Pada waktu yang sama, kamu mungkin akan mulai merasakan beberapa gejala. Tak hanya pada fisik, tapi juga mental dan emosional.
Tanda-tandanya bisa berupa pusing, batuk-batuk, hilang selera makan, mudah lapar dan lelah, mengalami masalah pencernaan, cemas, depresi, hingga gampang marah. Gejala sakau akibat berhenti merokok dapat diurutkan seperti berikut (setelah menghabiskan rokok terakhir):
- 30 menit hingga 4 jam: Efek dari nikotin akan hilang, kamu akan mulai ingin merokok lagi.
- 10 jam: Kamu akan sangat gelisah dan bingung harus melakukan apa untuk mengisi waktu. Beberapa orang mengaku merasa sedih dan putus asa di rentang waktu ini.
- 24 jam: Mudah marah dan nafsu makan mulai meningkat.
- 2 hari: Sakit kepala dan beberapa gejala lain mulai muncul bersamaan dengan nikotin yang meninggalkan sistem tubuh.
- 3 hari: Nikotin di dalam tubuh benar-benar hilang. Keinginan untuk merokok menurun, tapi kecemasan mulai meningkat.
- 2 hingga 4 minggu: Kamu masih tidak berenergi dan nafsu makan mulai menurun. Namun, gejala batuk, depresi, dan kecemasan perlahan membaik.
Cara mengatasi sakau akibat berhenti merokok
Berhenti merokok bisa menjadi sulit karena seseorang bisa ketagihan secara fisik dan psikologis. Namun, ada beberapa yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakau akibat berhenti merokok, yaitu:
Terapi penggantian nikotin
Terapi penggantian nikotin (nicotine replacement therapy) dilakukan menggunakan permen, tablet, dan semprotan hidung atau mulut yang mengandung nikotin dalam jumlah lebih kecil.
Sebuah penelitian pada 2018 menemukan fakta bahwa penggunaan nicotine replacement therapy dapat menyembuhkan gejala sakau akibat berhenti merokok hingga 50-60 persen. Kadar nikotin akan dikurangi secara bertahap sampai benar-benar nol.
Namun, terapi tersebut terkadang juga bisa menimbulkan efek samping seperti mual, pusing, insomnia, sakit kepala, hingga muncul rasa tidak nyaman di perut.
Baca juga: Berhenti Merokok dengan Permen, Efektif atau Tidak?
Obat-obatan
Dikutip dari Medical News Today, beberapa jenis obat dipercaya dapat membantu mengatasi gejala penarikan diri dari nikotin, seperti:
- Varenicline, dapat mengurangi keinginan untuk merokok lagi dengan cara memblokir efek yang ditimbulkan dari produk tembakau.
- Buprorion, berfungsi sebagai antidepresan, efektif untuk membantu mengurangi gangguan kecemasan, depresi, dan keinginan merokok.
Konseling
Konseling dapat membantu mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat penarikan diri dari nikotin, terutama efek pada psikologis. Cara ini dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dialami.
Sering kali, konseling dikombinasikan dengan terapi penggantian nikotin agar hasilnya lebih maksimal.
Olahraga
Olahraga bisa membantu mengalihkan fokus seseorang, terutama jika muncul keinginan untuk merokok lagi.
Menurut penjelasan Norman Edelman, MD, pakar dari American Lung Association, olahraga dapat meringankan gejala yang muncul setelah tidak lagi menggunakan produk tembakau.
Selain itu, dalam aspek psikologis, latihan fisik bisa membantu memperbaiki suasana hati atau mood serta meredakan stres dengan baik.
Nah, itulah ulasan tentang kondisi sakau akibat berhenti merokok beserta gejala dan cara mengatasinya. Jika gejalanya tak kunjung membaik, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!