Share This Article
Sakit telinga berdenyut adalah kondisi yang tidak boleh dianggap remeh. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri berlebih hingga mengganggu rutinitas harian. Kamu perlu mengenali berbagai penyebabnya agar lebih mudah dalam mengatasinya.
Lantas, apa saja faktor pemicu sakit telinga berdenyut? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Beragam penyebab sakit telinga berdenyut
Infeksi adalah salah satu pemicu utama sakit telinga berdenyut, terutama di telinga bagian tengah dan dalam. Meski, masih ada beberapa faktor lain yang bisa memunculkan rasa sakit tersebut. Berikut tujuh penyebab sakit telinga berdenyut yang perlu kamu tahu:
1. Otitis media
Penyebab sakit telinga berdenyut yang pertama adalah otitis media. Kondisi tersebut terjadi ketika ada infeksi di mana cairan dan jaringan di telinga bagian tengah (antara gendang telinga dan membran timpani) mengalami peradangan.
Selain rasa sakit yang sedang hingga parah, seseorang yang mengalami otitis media biasanya juga merasakan hidung tersumbat dan batuk beberapa hari sebelumnya. Terkadang, demam juga bisa terjadi.
2. Penyumbatan saluran eustachius
Tabung eustachius adalah saluran sempit yang menghubungkan tenggorokan bagian atas dengan telinga tengah. Saluran ini mengatur tekanan udara yang masuk dan mengalirkan kelebihan cairan dari telinga bagian tengah.
Tersumbatnya saluran tersebut dapat menimbulkan rasa sakit dan denyutan, biasanya dipicu oleh reaksi alergi, infeksi, atau perubahan tekanan akibat ketinggian seperti saat naik pesawat.
Saat kondisi ini terjadi, kamu tak hanya merasakan sakit telinga, tapi juga pusing dan muncul dengungan.
Baca Juga : Catat! Begini Cara Mendaftar Asuransi Kesehatan yang Benar
3. Masalah pada kulit
Penyebab sakit telinga berdenyut selanjutnya adalah masalah kulit di sekitarnya. Dikutip dari Verywell Health, ada tiga kondisi kulit yang sering menimbulkan rasa sakit berdenyut di telinga, yaitu:
- Dermatitis: Peradangan pada kulit yang dapat menyebabkan rasa gatal dan pembengkakan, biasanya dipicu oleh reaksi alergi (dermatitis kontak) atau masalah kulit lain seperti dermatitis seboroik atau psoriaris.
- Selulitis preaurikuler: Infeksi pada kulit di sekitar telinga yang dapat menyebabkan kemerahan, rasa panas, dan nyeri. Demam juga terkadang bisa terjadi.
- Herpes zoster: Muncul lesi akibat paparan virus Varicella zoster. Kantong berisi cairan tersebut bisa memicu rasa sakit berdenyut.
4. Penyakit meniere
Penyakit meniere bisa menimbulkan rasa sakit berdenyut pada telinga. Kondisi itu biasanya dipicu oleh penumpukan cairan berlebih di telinga bagian dalam. Meski, belum jelas mengapa dapat terjadi retensi cairan di area tersebut.
Penyakit meniere sering dikaitkan dengan vertigo. Artinya, orang-oran g yang memiliki vertigo sangat rentan mengalami sakit telinga berdenyut.
Baca juga: Awas! 6 Gejala Vertigo Ini Bisa Ganggu Aktivitasmu
5. Perikondritis
Penyebab sakit telinga berikutnya adalah perikondritis. Keadaan tersebut timbul dari infeksi pada tulang rawan telinga bagian luar, lalu memicu rasa sakit karena pembengkakan dan kemerahan di kulit. Bahkan, terkadang juga muncul abses (seperti bisul) yang berisi nanah.
Tanpa pengobatan yang tepat, perikondritis dapat menyebabkan kelainan bentuk telinga (telinga kembang kol). Sebab, infeksi itu dapat mengganggu dan menyetop suplai darah ke tulang rawan.
Perikondritis biasanya menyerang orang-orang yang mengidap penyakit autoimun tertentu. Trauma pada tulang rawan juga bisa menjadi faktor pemicunya, seperti efek dari tindik telinga, luka bakar, atau cedera setelah olahraga.
6. Tumor
Meski jarang terjadi, tumor bisa menyebabkan sakit telinga, lho. Pertumbuhan jaringan baru di telinga dapat menimbulkan rasa nyeri berdenyut. Kanker nasofaring misalnya, bisa membuat telinga terasa penuh, berdenging, dan penurunan kemampuan pendengaran.
Dua tumor atau pertumbuhan jaringan non-kanker yang biasanya berkembang di telinga dan dapat menimbulkan rasa sakit di antaranya adalah:
- Kolesteatoma, yaitu pertumbuhan jaringan baru bersifat jinak di telinga bagian tengah.
- Neuroma akustik, yaitu pertumbuhan jaringan baru non-kanker di saraf vestibular.
7. Sinusitis
Penyebab sakit telinga berdenyut yang terakhir adalah sinusitis, yaitu infeksi atau peradangan pada rongga di belakang hidung (dahi bagian bawah).
Meski terjadi di wajah, keadaan itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada telinga. Tekanan yang diberikan juga bisa membuat telinga terasa penuh.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika telinga terasa sakit berdenyut, tak perlu cemas dan khawatir. Kamu bisa melakukan beberapa cara untuk meredakannya, yaitu dengan:
- Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) bisa mengurangi rasa sakit dan nyeri di telinga. Obat-obatan tersebut meliputi ibuprofen, parasetamol, dan aspirin.
- Kompres dingin dapat membantu meredakan dan menenangkan inflamasi yang terjadi di telinga. Bungkus es batu dengan handuk atau kain bersih, lalu pegang dan arahkan ke area telinga yang terasa berdenyut selama 20 menit.
- Pijatan lembut pada otot di area sekitar telinga bisa membantu meredakan nyeri dan melancarkan aliran darah. Misalnya, pijatan di area belakang telinga yang sakit, rahang, dan leher.
- Gunakan bawang putih. Mengutip Medical News Today, senyawa antimikroba pada bawang putih dapat membantu melawan infeksi. Kamu bisa memakannya langsung atau menumbuknya lalu mengoleskan pada area terdampak.
Nah, itulah beberapa penyebab sakit telinga berdenyut dan beragam cara untuk mengatasinya. Jika rasa sakit tak kunjung membaik, tak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Selain mengecek kesehatan, kamu juga dapat menghubungkan benefit asuransimu di Good Doctor dan memanfaatkan layanannya di sini!. Jika kamu belum memiliki asuransi, kamu dapat mendaftarnya, loh!