Share This Article
Selain panas dalam, sariawan adalah gangguan mulut yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan hingga membatasi rutinitas. Adanya luka di dalam mulut terkadang membuat sebagian orang bertanya apakah sariawan menular lewat ciuman atau tidak.
Lantas, benarkah sariawan menular lewat ciuman? Bagaimana bisa? Yuk, temukan jawabannya dengan penjelasan di bawah ini!
Sekilas tentang sariawan
Sariawan adalah kondisi saat terjadi peradangan di selaput lendir yang ada di permukaan kulit tipis dalam mulut. Dalam dunia medis, keadaan tersebut dikenal dengan istilah stomatitis aphtosa.
Tanda paling umum dari sariawan adalah lesi berwarna putih atau kekuningan di dalam mulut, terkadang disertai rasa nyeri. Meski, beberapa kasus sariawan juga tidak menimbulkan rasa apapun.
Sariawan merupakan kondisi yang bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sering kali, sariawan bisa hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu 4 hingga 14 hari sejak kemunculan pertama.
Apakah sariawan menular lewat ciuman?
Sama seperti flu, banyak orang khawatir tentang kontak fisik dengan penderita sariawan. Sebab, hal itu ditakutkan dapat memicu penularan. Lantas, apakah sariawan bisa menular lewat ciuman? Jawabannya bisa ya atau tidak, tergantung dari jenis dan pemicu sariawan itu sendiri.
Stomatitis atau mouth ulcer bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:
1. Canker sore
Jenis sariawan yang pertama adalah canker sore. Ini adalah sariawan yang umum terjadi di masyarakat. Canker sore pada awalnya mungkin tidak terasa sakit, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mulut, baik itu dalam berbicara, makan, atau minum.
Sariawan jenis ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor hormonal, alergi makanan, siklus menstruasi, cedera mulut, masalah sistem kekebalan, kekurangan nutrisi tertentu, hingga faktor kebersihan mulut.
Canker sore tidak bisa menular ke orang lain lewat kontak fisik, termasuk melalui ciuman. Sariawan jenis ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
2. Cold sore
Berbeda dengan canker sore, cold core adalah jenis sariawan yang bisa menular. Sariawan ini ditandai dengan lesi atau lepuhan berwarna putih, biasanya berada di belakang bibir. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, kontak fisik (termasuk ciuman) bisa menyebabkan penularan.
Dikutip dari Verywell Health, sebagian besar kasus cold sore dipicu oleh HSV-1 dan HSV-2, yaitu jenis virus yang sering dikaitkan dengan penyakit herpes genital. Berbeda dengan canker sore, lesi akibat cold sore biasanya mengeras dan terasa menyakitkan.
HSV-1 dan HSV-2 merupakan virus yang sangat menular. Bukan hanya ciuman, penularan juga dapat terjadi melalui peralatan makan yang digunakan bersama.
3. Chancre sore
Jenis sariawan terakhir yang perlu diwaspadai adalah chancre sore. Sama seperti cold sore, chancre sore dapat menular ke orang lain melalui kontak fisik, termasuk ciuman. Sariawan jenis ini merupakan gejala utama dari penyakit menular seksual bernama sifilis.
Sayangnya, banyak orang mungkin tidak mengetahui keberadaan chancre sore di awal waktu, sehingga penularannya sering kali tak disadari. Chancre sore berkembang cukup lama di dalam mulut dan biasanya tidak terasa nyeri sama sekali.
Tidak adanya rasa nyeri itulah yang kerap membuat banyak orang tak sadar bahwa ada chancre sore di dalam mulutnya. Meski biasanya berada di area genital, lesi putih akibat chancre sore juga dapat muncul di dalam mulut, terutama belakang bibir, lidah, hingga amandel.
Baca juga: Ciri-Ciri Sifilis Berdasarkan Tingkat Keparahan, Cek Sebelum Terlambat!
Apa yang harus dilakukan?
Seperti yang telah disebutkan, sebagian besar kasus sariawan paling umum adalah berjenis canker sore. Meski tidak menular, ada baiknya tetap tak melakukan kontak fisik seperti ciuman.
Namun, jika kamu adalah orang yang aktif secara seksual, sariawan yang muncul mungkin berjenis cold sore atau chancre sore. Sebab, keduanya bisa menular lewat hubungan badan, terutama seks oral.
Mengutip dari Healthline, lesi putih seperti sariawan juga merupakan salah satu tanda paling umum dari infeksi menular seksual, bukan hanya sifilis dan herpes, tapi juga Human papillomavirus atau yang lebih dikenal dengan HPV. Â
Untuk meminimalkan penularan, ada baiknya segera periksakan ke dokter dan jangan menggunakan alat makan bersama orang lain.
Nah, itulah ulasan tentang apakah sariawan menular lewat ciuman atau tidak. Meski ada jenis yang tidak menular, ada baiknya kamu tidak mengabaikan setiap lesi putih yang muncul di dalam mulut, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!