Share This Article
Sebagian orang sering memasak makanan khas Lebaran dalam porsi besar agar bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama. Agar tetap nikmat, tak sedikit yang memanaskan kembali hidangan tersebut.
Padahal, ada banyak efek buruk yang bisa terjadi pada tubuh dari mengonsumsi makanan yang sering dipanaskan. Apa saja dampaknya? Yuk, cari tahu jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Daftar menu Lebaran paling umum
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan yang khas untuk disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, hampir semuanya tidak jauh-jauh dari ketupat, bahan daging ayam dan sapi, serta santan.
Dikutip dari laman Kementerian Pariwisata, berikut beberapa makanan khas Lebaran yang paling sering disajikan saat hari raya di Indonesia:
- Ketupat, terbuat dari bahan dasar beras, diolah menggunakan anyaman daun kelapa muda atau janur sebagai penutupnya. Ketupat dihidangkan bersama lauk-pauk seperti opor ayam.
- Opor ayam, dibuat dari olahan daging ayam dan santan gurih menggunakan bumbu serta rempah khas Indonesia.
- Rendang, terbuat dari bahan dasar daging sapi yang empuk, diolah menggunakan bumbu dan rempah khas hingga membuatnya berwarna cokelat kemerahan.
- Sambal goreng ati, makanan Lebaran yang dapat memberi sensasi pedas. Makanan yang berbahan dasar kentang, hati sapi, dan sambal ini semakin lengkap jika disajikan bersama kerupuk.
Bahaya terlalu sering memanaskan menu khas Lebaran
Tak sedikit orang yang memanaskan kembali makanan khas Lebaran agar lebih nikmat saat disantap di lain waktu. Padahal, ada beberapa dampak buruk yang mungkin bisa terjadi pada tubuh.
Berdasarkan jenis makanannya, berikut efek yang dapat ditimbulkan dari terlalu sering memanaskan makanan:
1. Ketupat
Seperti diketahui, ketupat adalah makanan yang terbuat dari beras, sama seperti nasi. Menurut Food Standards Agency, nasi yang dipanaskan kembali setelah dingin bisa membahayakan kesehatan.
Sebuah studi yang terbit pada International Journal of Food Microbiology menjelaskan, ketika nasi telah dingin (suhu ruang), bakteri Bacillus cereus bisa berkembang. Saat dipanaskan kembali, bakteri tersebut mungkin akan mati. Namun, ada spora beracun yang dihasilkan.
Sejumlah pakar di Cambridge University memaparkan, spora yang dihasilkan dari bakteri Bacillus cereus dapat menyebabkan keracunan jika kamu memakannya. Gejala pertama yang akan muncul adalah diare, mual, dan muntah.
Baca juga: Wajib Dicoba, Menu Diet Tanpa Nasi yang Mudah dan Bergizi
2. Daging ayam
Daging ayam adalah salah satu bahan yang kerap digunakan dalam masakan opor. Untuk menghindari risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan, ada baiknya kamu tidak terlalu sering memanaskan makanan tersebut.
Memanaskan kembali daging ayam bisa menyebabkan perubahan pada kandungan proteinnya. Dengan begitu, daging akan sulit diproses oleh tubuh, kemudian memicu masalah pencernaan.
Tak hanya itu, daging ayam yang dibiarkan dingin juga bisa membuat bakteri menyebar dengan cepat, salah satunya adalah Salmonella.
3. Daging sapi
Daging sapi, termasuk yang olahan, merupakan salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Menurut sebuah studi yang terbit di Journal of Agriculture and Food Chemistry, radiasi gelombang mikro dari suhu panas bisa menyebabkan senyawa pada daging membentuk kolesterol teroksidasi. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
4. Santan
Santan boleh dipanaskan, asalkan dengan suhu maksimal 80 derajat Celcius dan tidak lebih dari 20 menit. Jika melebihi itu, menurut sebuah penelitian, akan terjadi beberapa perubahan pada kandungannya, seperti asam lemak bebas, kadar lemak, dan protein.
Selain itu, menurut dr. Feni Nugraha MARS, Sp.GK, spesialis gizi klinik, memanaskan makanan bersantan juga bisa membuat kandungan garam di dalamnya menjadi lebih tinggi. Untuk pengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi, makanan tinggi garam sebaiknya dihindari.
5. Kentang
Pada masakan khas Lebaran, kentang menjadi komponen utama dalam menu sambal goreng ati. Makanan yang menggunakan bahan kentang sebaiknya tidak terlalu sering dipanaskan kembali, karena dapat memicu gangguan kesehatan serius.
Kentang menahan bakteri setelah dimasak pertama kali. Saat dipanaskan kembali, bakteri bisa berkembang lagi. Pada beberapa kasus, bakteri C. botulinum dapat menyebabkan botulisme, yaitu kondisi keracunan yang bisa mengancam nyawa.
Nah, itulah beberapa bahaya akibat terlalu sering memanaskan kembali makanan khas Lebaran yang perlu kamu tahu. Agar tetap sehat di hari raya, selalu perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!