Share This Article
Terkadang, kamu dihadapkan dengan keadaan di mana harus makan sambil berdiri. Misalnya saat berada di pesta pernikahan. Kebanyakan orang juga memiliki kebiasaan sarapan sambil berjalan dengan alasan efisiensi waktu, terutama saat sedang bekerja.
Di sisi lain, kamu mungkin juga sering mendengar bahwa makan sambil berdiri itu tidak baik. Namun, apakah kamu tahu alasan di balik pernyataan tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Deretan Bahaya jika Terlalu Sering Konsumsi Makanan Asin!
Alasan ilmiah soal larangan makan sambil berdiri
Bila selama ini kamu hanya mendengar larangan ini dari mulut ke mulut tanpa tahu alasannya, kali ini sudah ada penjelasan lengkap mengapa makan sambil berdiri seringkali tidak direkomendasikan.
Makan sambil berdiri membuatmu makan berlebihan
Sebagian orang percaya bahwa makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada makan sambil duduk. Namun, justru yang terjadi adalah sebaliknya.
Makan sambil duduk cenderung mengurangi kecepatanmu makan yang juga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang kamu konsumsi.
Beberapa penelitian menunjukkan, makan lebih lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang. Keduanya dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi selama makan. Ini dapat menurunkan setidaknya 88 kalori yang dikonsumsi setiap kali makan.
Duduk saat makan juga dapat membantu otakmu mencatat bahwa kamu telah makan dengan benar sehingga mengurangi kemungkinan makan berlebihan.
Sebaliknya, makan sambil berdiri dapat meningkatkan keecepatanmua saat makan. Hal ini dapat menyebabkan kamu makan berlebihan dan mengonsumsi lebih banyak kalori.
Makan sambil berdiri dan bergerak membuatmu mudah lapar
Tubuh memiliki beberapa cara untuk menentukan apakah kamu sedang lapar atau kenyang. Salah satunya adalah dengan merasakan berapa banyak makanan yang ada di dalam perut atau sejauh mana perutmu meregang setelah makan.
Semakin perut meregang dan semakin lama kenyang, semakin kecil kemungkinan kamu merasa lapar.
Itulah mengapa makanan yang dicerna dengan cepat, seperti karbohidrat olahan, cenderung membuatmu merasa mudah lapar daripada makanan yang membutuhkan lebih lama untuk dicerna, seperti serat dan protein.
Berdasarkan penelitian, bergerak setelah makan menyebabkan perutmu kosong dan ususmu mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Dengan demikian, kamu mungkin akan merasa lebih lapar setelah makan sambil berdiri dan berjalan dibandingkan jika kamu makan sambil berdiri diam atau duduk.
Makan sambil berdiri menyebabkan kembung
Orang yang makan dengan cepat atau berjalan-jalan selama atau segera setelah makan dapat mencerna makanan mereka hingga 30 persen lebih cepat. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan pencernaan karbohidrat yang buruk, gas, dan kembung.
Makan sambil duduk membantumu menjalani mindful eating
Orang yang makan dengan posisi duduk terbukti memiliki pencernaan yang lebih baik. Juga cenderung tidak makan berlebihan dan merasakan lapar sebelum waktunya.
Makan sambil duduk membantumu merasakan “mindful eating” yang berarti merasakan kenikmatan makanan seutuhnya tanpa terburu-buru dan menaruh fokus seutuhnya pada proses makan.
Di samping itu makan dalam posisi duduk, akan membantu tubuh mengirim pesan langsung ke otak yang membuatmu merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama.
Ketika makan sambil duduk, kamu juga tidak boleh melakukannya sambil menonton TV, mengakses HP, komputer atau kegiatan lain. Sehingga proses “mindful eating” berjalan dengan benar.
Namun makan sambil berdiri tidak selalu buruk
Seperti yang telah dijelaskan, makan sambil berdiri dapat membuatmu lebih rentan makan berlebihan, lebih cepat merasa lapar, atau merasa kembung dan penuh gas. Namun di sisi lain, makan sambil berdiri ternyata bermanfaat untuk mengurangi refluks dan mulas.
Refluks lambung terjadi ketika isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan rasa terbakar di tengah dada, umumnya dikenal sebagai mulas.
Mereka yang mengalami refluks sering disarankan untuk berdiri tegak dan menghindari berbaring atau bungkuk saat makan, hingga beberapa jam setelah makan.
Hal tersebut disarankan karena berbaring atau bungkuk meningkatkan tekanan di perut, sehingga makanan lebih mungkin didorong kembali ke kerongkongan.
Meski duduk sambil berdiri tidak terbukti berbahaya dan dapat menyakiti tubuh, tapi ada lebih banyak manfaat yang dirasakan bila kamu makan sambil duduk.
Jadi, biasakan untuk makan sambil duduk tanpa gangguan lain. Bila kamu terpaksa makan sambil berdiri, cobalah untuk makan dengan pelan tanpa tergesa-gesa.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!