Share This Article
Sistem kekebalan tubuh memiliki peranan penting dalam perlindungan terhadap virus, bakteri, atau zat berbahaya. Akan tetapi, terdapat beberapa penyebab sistem kekebalan tubuh menurun, apa saja?
Penyebab sistem kekebalan tubuh menurun
Sistem kekebalan tubuh memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Ketika sistem kekebalan tubuh menurun, ini bisa menyebabkan kita lebih rentan terkena infeksi. Sel darah putih, antibodi, serta komponen lainnya, termasuk organ membentuk sistem kekebalan tubuh.
Namun, terdapat beberapa faktor penyebab sistem kekebalan tubuh menurun yang penting untuk kita ketahui, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh.
Nah, berikut ini adalah penjelasan masing-masing mengenai faktor penyebab sistem kekebalan tubuh menurun.
Baca juga: Sederet Makanan dan Minuman yang Dapat Melemahkan Imunitas Tubuh
1. Kurang asupan nutrisi
Pola makan yang tidak tepat atau tidak mencukupi satu atau lebih kebutuhan nutrisi dalam tubuh adalah penyebab pertama dari sistem kekebalan tubuh menurun. Mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung lemak jenuh juga dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan.
Di sisi lain, mengonsumsi terlalu banyak garam ataupun gula pun tidak baik bagi tubuh. Perlu diketahui bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula secara berlebihan bisa menghambat sel sistem kekebalan yang berperan menyerang bakteri.
Efek tersebut bertahan setidaknya beberapa jam setelah kamu mengonsumsi minuman manis. Sementara itu, berdasarkan salah satu ulasan yang diterbitkan di Cambridge University Press, obesitas juga berkontribusi terhadap penurunan sistem kekebalan.
Sebab, obesitas dapat memengaruhi sistem kekebalan dengan cara mengubah jumlah leukosit (sel darah putih) serta respons imun yang dimediasi oleh sel.
2. Stres
John Spangler, MD, seorang profesor dalam bidang kedokteran keluarga dan komunitas di Wake Forest Baptist Medical Center, Amerika Serikat mengatakan bahwa stres dapat membuat otak meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat menganggu fungsi sel T melawan infeksi.
Sel T sendiri berperan untuk melindungi tubuh dari infeksi. Tingkat stres yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi serta kecemasan, yang mana ini dapat menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh.
Di sisi lain, ahli imunologi klinis Leonard Calabrese, DO seperti dilansir Cleveland Clinic mengatakan bahwa, jika di dalam tubuh terdapat terlalu banyak hormon kortisol pada jangka waktu lama, ini dapat meningkatkan risiko peradangan.
Tak hanya itu, stres juga bisa menurunkan limfosit tubuh, yakni sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin rendah kadar tingkat limfosit, maka semakin tinggi pula risiko terkena infeksi.
3. Sedentary lifestyle
Sedentary lifestyle atau gaya hidup malas bergerak juga berkontribusi sebagai penyebab sistem kekebalan tubuh menurun.
Berdasarkan studi di 2012, terlalu banyak duduk dan menghindari olahraga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Pada gilirannya, kurang beraktifitas dapat meningkatkan risiko gangguan sistem kekebalan, peradangan, atau kondisi medis tertentu lainnya.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun karena kurang beristirahat
Tidur adalah waktu pemulihan bagi tubuh. Mengutip dari Mayo Clinic, penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang tidak mendapatkan kualitas tidur dengan baik atau tidur dengan cukup cenderung mudah sakit setelah terpapar virus.
Kurang tidur juga dapat memengaruhi seberapa cepat tubuh pulih ketika sakit. Perlu kamu tahu bahwa ketika tidur, sistem kekebalan tubuh melepaskan protein yang dikenal sebagai sitokin. Sitokin berfungsi sebagai pelindung dan membantu melawan infeksi.
Nah, ketika kamu kurang tidur, produksi hormon sitokin pelindung tersebut dapat menurun. Tak hanya itu, tidak cukup tidur juga bisa menurunkan antibodi serta sel-sel yang membantu melawan infeksi.
5. Kondisi medis tertentu
Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh atau menyebabkan fungsi sistem kekebalan terganggu. Beberapa kondisi tersebut di antaranya adalah:
- HIV
- Beberapa tipe kanker
- Hepatitis akibat infeksi virus
Risiko lebih tinggi terhadap infeksi atau gejala parah bisa terjadi jika sistem kekebalan tubuh sangat menurun.
6. Merokok
Nikotin zat yang terkandung dalam rokok dapat menimbulkan efek yang berbahaya terhadap sistem kekebalan tubuh, baik pada rokok biasa maupun elektrik. Sebab, nikotin dapat meningkatkan kadar kortisol sekaligus mengurangi antibodi sel B serta respons sel T terhadap antigen.
Berdasarkan studi di 2015 yang dilakukan terhadap hewan mencatat bahwa uap dari rokok elektrik dapat merusak paru-paru serta membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.
Para peneliti pun memperingatkan bahwa rokok elektrik tidak aman karena uap dari rokok eletrik mengandung radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan saluran napas.
Baca juga: Apakah Benar Tubuh Menjadi Kebal Corona Setelah Kena COVID-19?
7. Konsumsi alkohol sebabkan sistem kekebalan tubuh menurun
John Spangler, MD menjelaskan bahwa “metabolit utama alkohol, aseltadehida, kemungkinan dapat merusak fungsi siliaris di paru-paru, membuatnya lebih rentan terhadap invasi bakteri dan virus”. Seperti dikutip dari Everyday Health.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa alkohol juga mengganggu proses perlawanan terhadap bakteri dan virus. Maka dari itu, konsumsi alkohol secara berlebih dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun serta meningkatkan risiko infeksi.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai penyebab sistem kekealan tubuh menurun. Menjaga sistem kekebalan tubuh itu penting. Maka dari itu, yuk tingkatkan sistem kekebalan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang!
Punya pertanyaan lebih lanjut terkait kesehatan? Silakan chat kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!