Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan organ dalam tubuh dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Setiap tubuh manusia dialiri darah yang menyalurkan nutrisi dan oksigen. Sistem ini dikenal sebagai sistem peredaran darah manusia.
Sistem ini punya peranan penting dan vital di dalam tubuh kita, lho. Kerja sistem peredaran darah manusia mulai dari mengangkut hingga proses pembuangan, sehingga kinerja organ tubuh dapat bekerja maksimal.
Penasaran bagaimana seluk beluk proses peredaran darah? Simak informasi seputar organ peredaran darah, peredaran darah besar dan kecil, hingga gangguan peredaran darah dalam ulasan berikut.
Baca Juga: Makan All You Can Eat? Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Sehat
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia atau yang dalam dunia medis disebut dengan sistem kardiovaskular adalah sebuah sistem yang berguna untuk menyalurkan oksigen, dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.
Tidak hanya sebagai penyalur, sistem ini juga berfungsi sebagai mengeluarkan zat dioksida dan sisa metabolisme tubuh melalui paru-paru. Menyalurkan hormon, dan suhu tubuh secara merata ke seluruh tubuh. Serta mempertahankan sistem kinerja organ, dan membantu tubuh pulih.
Bagaimana sistem peredaran darah manusia bekerja?
Ada tiga sistem peredaran darah manusia. Yaitu, sistem sistemik (peredaran darah besar) , sistem pulmonal (peredaran darah kecil), dan sistem koroner. Ketiga sistem ini bertanggung jawab atas aliran darah yang bergerak di dalam tubuh.
1. Sistem sistemik
Sirkulasi darah dimulai ketika darah mengalir dari kedua atria (dua bilik jantung bagian atas) ke ventrikel (dua bilik bawah). Fase berikutnya disebut periode ejeksi, yaitu ketika kedua ventrikel memompa darah ke arteri besar.
Dalam sirkulasi sistemik atau yang biasa disebut sebagai peredaran darah besar, ventrikel kiri memompa darah yang kaya oksigen ke arteri utama (aorta). Darah mengalir dari arteri utama ke arteri yang lebih besar dan lebih kecil lalu masuk ke jaringan kapiler.
Di dalam jaringan kapiler, darah melepaskan oksigen, nutrisi dan zat-zat penting lainnya. Dalam tahap ini, darah juga mengambil karbon dioksida dan zat-zat hasil metabolisme dalam tubuh.
Setelah mengambil zat-zat tersebut, darah mengalir kembali ke jantung melalui serambi kanan. Proses ini dilakukan pembuluh darah dengan tujuan untuk membersihkan darah.
2. Sistem pulmonal
Sistem peredaran darah manusia jenis ini bekerja memompa darah dari ventrikel kanan. Selain itu, sistem ini juga umum disebut sebagai peredaran darah kecil. Darah yang memiliki kadar oksigen rendah dipompa menuju arteri pulmonalis.
Dari arteri pulmonalis, aliran darah bercabang menuju arteri dan kapiler yang semakin kecil. Di sinilah karbon dioksida dilepaskan dari darah ke dalam vesikel paru, dan oksigen segar memasuki aliran darah.
Ketika kita bernapas, karbon dioksida meninggalkan tubuh kita. Darah yang kaya oksigen mengalir melalui vena paru dan atrium kiri ke ventrikel kiri. Detak jantung berikutnya memulai siklus baru sirkulasi sistemik.
3. Sistem koroner
Pada prinsipnya, sistem peredaran darah yang satu ini mengaliri darah kaya oksigen. Darah beroksigen tinggi dialirkan ke jantung sehingga jantung dapat berfungsi dengan baik.
Dalam sistem koroner, darah mengalir untuk memasok otot jantung. Arteri koroner mengalirkan darah kaya oksigen menuju otot jantung.
Baca Juga: Memahami Penyakit Trypophobia, Penyebab dan Cara Mengatasi Ketakutan pada Lubang
Organ dalam sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia bekerja berkat tekanan konstan dari jantung dan katup di seluruh tubuh. Tekanan ini memastikan bahwa vena membawa darah ke jantung dan arteri mengalirkannya kembali ke jantung.
Setidaknya ada empat organ dalam sistem peredaran darah yaitu, jantung, arteri, vena dan darah.
1. Jantung
Jantung adalah organ peredaran darah paling penting dalam sirkulasi darah di tubuh manusia. Organ ini berfungsi untuk memompa darah sehingga dapat mengalir ke seluruh tubuh.
Pada umumnya, jantung memiliki ukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Oleh karena itu, setiap orang memiliki ukuran jantung yang berbeda-beda.
Dalam sistem peredaran darah manusia, kecepatan jantung dalam memompa menjadi kunci. Semakin cepat jantung memompa, maka akan semakin cepat juga darah dapat mengangkut zat – zat metabolisme yang bersifat racun.
Sementara itu, kualitas dari pompaan jantung dipengaruhi oleh detakan jantung. Setiap kali jantung berdetak, darah dipompa dan sistem peredaran darah bekerja sesuai fungsinya.
2. Arteri
Organ peredaran darah ini membawa darah yang kaya oksigen dari jantung dan mengalirkannya menuju kapiler atau kembali ke jantung.
Selain itu, arteri memainkan peran kunci dalam mengatur aliran darah ke kapiler jaringan. Sekitar 10 persen dari total volume darah ada di sistem arteri sistemik pada waktu tertentu.
Dalam sistem peredaran darah pulmonal atau yang biasa disebut sebagai peredaran darah kecil, arteri mengangkut darah yang memiliki kandungan oksigen rendah. Darah diangkut dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Sedangkan dalam sistem sistemik, arteri mengangkut darah beroksigen dari ventrikel kiri ke jaringan tubuh.
3. Vena
Vena merupakan organ peredaran darah membawa darah terdeoksigenasi ke paru-paru. Dengan begitu, paru-paru akan menerima oksigen dan dapat bekerja dengan baik.
Dalam sistem peredaran darah pulmonal, vena mengangkut darah dari paru-paru ke atrium kiri jantung. Darah ini memiliki kandungan oksigen yang tinggi karena baru saja dioksigenasi di paru-paru.
Sedangkan dalam sistem sistemik, vena mengangkut darah dari jaringan tubuh ke atrium kanan jantung. Darah ini memiliki kandungan oksigen yang berkurang karena oksigen telah digunakan untuk kegiatan metabolisme dalam sel-sel jaringan.
4. Darah
Darah adalah komponen yang bergerak dalam hampir setiap aktivitas di dalam tubuh. Selain itu, darah mengangkut hormon, nutrisi, oksigen, dan antibodi.
Darah juga melakukan aktivitas penting lainnya yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh.
Sistem peredaran darah manusia sangat dipengaruhi 4 komponen tersebut. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan tubuh supaya siklus darah bisa berjalan baik.
Baca juga: Palpitasi Jantung Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya
Gangguan peredaran darah
Dalam proses peredaran darah, tidak jarang terjadi gangguan peredaran darah. Gangguan peredaran darah ini dapat merusak proses kompleks pendistribusian darah ke seluruh tubuh.
Dilansir dari Medicalnewstoday, setidaknya ada 15 jenis gangguan peredaran darah yang biasa ditemukan terjadi di masyarakat:
- Aterosklerosis
- Serangan jantung
- Prolaps katup mitral
- Regurgitasi katup mitral
- Stenosis mitral
- Angina pektoris
- Aritmia dan disritmia
- Iskemia jantung
- Kolesterol tinggi
- Gagal jantung
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Stroke
- Penyakit arteri perifer (PAD)
- Tromboemboli vena (VTE)
- Aneurisma aorta
Kebanyakan penyakit gangguan peredaran darah dapat saling memengaruhi. Misalnya, tekanan darah tinggi akan merusak pembuluh darah, kemudian dapat menyebabkan masalah peredaran darah lainnya.
Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit peredaran darah lebih memiliki risiko tinggi. Namun, risiko tersebut dapat dikurangi dengan gaya hidup sehat.
Olahraga serta menjaga berat badan agar tidak berlebihan dapat membantu menurunkan risiko penyakit gangguan peredaran darah.
Baca juga: Alat Pacu Jantung yang Pastikan Jantung Berdetak Normal
Gejala sistem peredaran darah buruk
Gejala sirkulasi darah yang buruk secara umum meliputi:
- Perasaan kesemutan
- Mati rasa
- Berdenyut atau nyeri menyengat di anggota tubuh
- Rasa sakit
- Kram otot
- Tangan dan kaki dingin
- Bengkak di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai
- Kesulitan berkonsentrasi
- Masalah pencernaan
- Kelelahan
- Varises
- Perubahan warna kulit
- Bisul di tungkai atau kaki
Setiap penyakit dan gangguan pada sirkulasi darah dapat menghasilkan gejala yang berbeda. Misalnya, orang dengan penyakit arteri perifer mungkin mengalami disfungsi ereksi bersama dengan nyeri khas, mati rasa, dan kesemutan.
Mengatasi peredaran darah buruk
Perawatan untuk sirkulasi yang buruk tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Namun, cara mengatasi kondisi sirkulasi darah yang buruk meliputi:
- Menggunakan kaus kaki kompresi, jika kaki terasa nyeri dan bengkak
- Bila kamu memiliki diabetes, mengontrol gula darah dan berolahraga rutin perlu dilakukan
- Melakukan prosedur laser atau operasi vena endoskopik bila kamu mengalami varises
- Kamu juga bisa melakukan terapi khusus yang dirancang dokter untuk memperbaiki peredaran darah
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan organ dalam tubuh dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!