Share This Article
Stres akibat beban kerja bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan. Namun, di samping itu, stres kerja juga bisa menyebabkan penambahan berat badan. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan akibat stres kerja, apa saja?
Baca juga: Mengenal Fenomena Burnout dan Efeknya Bagi Kesehatan Kaum Millenial
Hubungan antara stres kerja dengan kenaikan berat badan
Stres kerja bisa memengaruhi berat badan. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Georgia, menemukan bahwa bekerja secara berlebihan atau merasakan burn out, seringkali mengadopsi perilaku yang tidak sehat yang mana dapat memengaruhi penambahan berat badan.
Studi ini melibatkan sebanyak 1.000 partisipan pria ataupun wanita yang bekerja secara full time. Kemudian, peneliti meminta partisipan untuk menjawab pertanyaan mengenai beban kerja serta perasaan lelah atau burnout.
Tak hanya itu, peneliti juga meminta peserta studi untuk melaporkan kebiasaan makan dan olahraga yang dijalani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja dengan beban kerja yang lebih berat atau tuntutan yang lebih tinggi lebih cenderung mengonsumsi makanan secara tidak terkontrol.
Tak hanya itu, mereka juga cenderung memilih makanan yang mengandung lemak tinggi. Sementara itu, partisipan yang merasakan burn out juga menunjukkan perilaku tidak sehat yang sama.
Mereka juga lebih sedikit berolahraga, yang pada gilirannya dapat berpengaruh terhadap berat badan.
Baca juga: Hati-Hati! Stres Terus-menerus Bisa Memicu Kebutaan, Bagaimana Faktanya?
Adakah studi lain?
Senada dengan studi yang dilakukan oleh University of Georgia, studi lain pun menemukan keterkaitan yang sama.
Pada studi tahun 2018 yang dilakukan di Swedia, peneliti melakukan evaluasi terhadap tuntutan pekerjaan yang tinggi dengan penambahan berat badan. Hasil riset itu menemukan bahwa tuntutan pekerjaan yang tinggi merupakan faktor risiko penambahan berat badan terhadap wanita.
Stres kerja telah dikaitkan dengan perilaku gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak baik dan tingkat aktivitas fisik yang rendah. Stres kerja yang berlangsung terus-menerus juga bisa memberikan dampak pada kesehatan.
Namun, studi yang dilakukan pada 2015 juga menemukan bahwa emosi dapat memprediksi pola makan, olahraga dan kualitas tidur.
Menurut Carla Marie Manly, PhD, seorang psikolog klinis, merupakan hal yang masuk akal bahwa stres kronis dari pekerjaan dapat bermanifestasi dalam perilaku dan kebiasaan kesehatan yang negatif.
“Jiwa manusia dan tubuh fisik memiliki jumlah energi yang terbatas. Ketika energi habis atau hampir habis, sistem tidak akan berfungsi pada kapasitas yang optimal. ” jelasnya.
Stres kronis dapat meningkatkan rasa lapar
Perlu kamu ketahui bahwa stres yang berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan rasa lapar. Ketika merasakan tekanan, tak jarang kita mengonsumsi makanan secara berlebihan.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh fight-or-flight response, begitu tubuh mencapai tingkat stres tertentu, tubuh akan melakukan apa yang dirasakan perlu. Dalam kebanyakan kasus, ini dapat menyebabkan makan secara berlebihan. Seperti dikutip dari Webmd.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sebab, tubuh mengira bahwa kamu telah menggunakan kalori untuk mengatasi stres, padahal sebenarnya tidaklah demikian. Akibatnya, tubuh berpikir perlu untuk mengisi kembali kalori tersebut.
Hormon kortisol juga berperan
Kadar hormon stres atau kortisol juga dapat meningkat ketika kamu merasakan tekanan. Ini juga bisa memengaruhi kebiasaan makan.
Karena peningkatan kadar hormon juga dapat menyebabkan kadar insulin lebih tinggi, gula darah dapat menjadi turun, sehingga kamu dapat mendambakan makanan manis dan berlemak, yang mana jika dikonsumsi secara berlebihan juga dapat berpengaruh terhadap penambahan berat badan.
Bagaimana cara menurunkan tingkat stres pada pekerjaan?
Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan stres kerja, di antaranya adalah:
1. Luangkan sedikit waktu untuk melakukan hal yang disukai
Meluangkan beberapa menit untuk melakukan hal yang disukai dapat mencegahmu mengalami burnout. Misalnya saja, mendengarkan podcast yang menarik, mendengarkan lagu kesukaan, atau menonton video pada jam istirahat.
2. Melakukan teknik relaksasi
Pekerjaan yang menumpuk tak jarang dapat membuatmu merasa cemas. Meditasi atau melakukan latihan pernapasan dalam juga dapat membantu untuk menenangkan kecemasan terhadap pekerjaan.
3. Buang pikiran negatif
Ketika kamu mengalami kekhawatiran dan stres yang berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkanmu sulit untuk berpikir jernih, yang mana juga dapat menyebabkanmu membaca situasi hanya dari sisi negatif saja.
Alih-alih membuat penilaian sendiri, sebaiknya jauhkanlah diri dari pikiran negatif.
Itulah beberapa informasi mengenai hubungan antara stres kerja dan penambahan berat badan. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dampak stres lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!