Share This Article
Suara keras bisa mengganggu dan menurunkan fungsi indra pendengaran. Dalam kasus yang sangat parah, seseorang mungkin dapat kehilangan kemampuan untuk mendengar suara secara permanen.
Lantas, pada level berapa suara dianggap aman untuk telinga manusia? Serta, apa saja ciri-ciri jika pendengaran mulai berkurang akibat sering terpapar suara keras? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa itu suara?
Dr. David Sharp dari Open University, Inggris, mengatakan suara adalah gelombang yang dihasilkan dari getaran suatu benda, bergerak maju dan mundur, baik secara teratur maupun acak.
Apapun yang bergetar bisa menghasilkan suara. Namun, agar suara dapat sampai ke telinga manusia, dibutuhkan satu medium yaitu udara. Tanpa udara, bunyi atau suara tidak bisa terdengar oleh telinga.
Gelombang yang berasal dari getaran sumber suara melepaskan molekul udara, lalu membentuk frekuensi yang bisa menjangkau telinga bagian luar. Dari telinga bagian luar, suara akan diteruskan menuju gendang telinga hingga akhirnya kamu bisa mendengar gelombang itu.
Level suara berdasarkan sumbernya
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, gelombang suara diukur dalam satuan desibel (dB). Untuk lebih jelasnya, berikut perbandingan ukuran suara berdasarkan sumbernya:
- Embusan napas: 10 dB
- Bisikan: 30 dB
- Percakapan normal: 60 dB
- Mesin cuci yang sedang digunakan: 60 dB
- Mesin motor yang sedang berjalan: 95 dB
- Klakson kereta api: 100 dB
- Konser musik: 110 dB
- Sirene yang tepat berada di samping telinga: 120 dB
- Petasan atau kembang api besar dalam jarak dekat: 150 dB
Baca juga: 6 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Sering Memakai Headset
Level suara yang aman untuk manusia
Suara yang dikategorikan aman bagi pendengaran manusia adalah di bawah 70 dB. Kebisingan di atas 70 dB yang berlangsung cukup lama bisa merusak beberapa bagian dalam telinga secara perlahan.
Suara keras di atas 120 dB bisa memberi dampak langsung berupa munculnya efek dengung di telinga. Kerusakan telinga bisa terjadi dalam beberapa tahapan, mulai dari dengung biasa hingga yang terparah hilangnya pendengaran.
Bagaimana suara bisa merusak indra pendengaran?
Singkatnya, suara bising bisa merusak sel rambut, selaput, saraf, dan bagian lain di telinga. Hal itu dapat menyebabkan gangguan pendengaran, baik bersifat sementara atau permanen.
Normalnya, setiap orang dilahirkan dengan sekitar 16 ribu sel rambut di koklea, yaitu bagian telinga berbentuk rumah siput yang berfungsi menyerap gelombang suara dan meneruskannya ke otak. Sekitar 30 persen di antaranya bisa rusak ketika ada gelombang berdesibel tinggi.
Namun, jika suara keras itu berlangsung cukup lama, kerusakan sel rambut bisa bertambah banyak. Tak hanya sel rambut, suara bising berpotensi merusak saraf pendengaran yang berfungsi membawa gelombang dari koklea ke otak.
Ciri-ciri pendengaran mulai terganggu
Seringkali, penurunan fungsi indra pendengaran terjadi sangat lambat. Sehingga, kamu mungkin tidak akan menyadarinya. Ada beberapa ciri yang bisa menandakan bahwa telingamu sedang bermasalah akibat terlalu sering menerima suara keras, yaitu:
- Suara dari ucapan terdengar seperti teredam
- Kesulitan mendengar suara tinggi dari burung, bel pintu, bahkan alarm
- Sulit memahami perkataan lawan bicara di tempat yang ramai seperti restoran
- Tidak mudah menangkap arti pembicaraan melalui telepon
- Sulit membedakan konsonan dalam perkataan lawan bicara, misalnya huruf ‘s’ dengan ‘f’, dan ‘t’ dengan ‘p’.
- Meminta orang lain untuk berbicara lebih lambat dan jelas
- Sering meminta orang lain untuk mengulangi perkataan yang telah diucapkan
- Mendengarkan televisi dan radio dengan volume tinggi
- Telinga berdenging
Tips agar tidak kehilangan pendengaran akibat suara
Meski tanpa alat pengukur suara, seseorang biasanya dapat mengetahui jika bebunyian di sekitar terlalu keras. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan risiko hilangnya indra pendengaran akibat paparan suara, yaitu:
- Kecilkan volume saat menggunakan gadget, menonton televisi, dan mendengarkan radio
- Menjauh dari kebisingan yang keras
- Hindari beraktivitas di tempat yang terlalu bising
- Gunakan alat pelindung telinga seperti penyumbat
- Jika mendengarkan musik, beri jeda agar telinga bisa beristirahat
- Ganti peralatan atau perabotan yang memiliki suara bising saat digunakan, misalnya mesin cuci
Nah, itulah ulasan tentang level suara yang bisa membahayakan telinga dan gejala yang bisa diamati. Untuk menjaga indra pendengaran, lakukan beberapa tips seperti yang telah disebutkan, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!