Share This Article
Gusi turun bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kebersihan gigi dan mulut hingga periodontitis. Gusi turun adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan dan harus segera ditangani. Sebab, gusi turun bisa menimbulkan bahaya yang patut diwaspadai.
Lantas, apa saja bahaya gusi turun? Apa gejala dan bagaimana cara mencegah kondisi ini? Yuk, simak ulasannya di sini.
Baca juga: Gusi Bengkak Bikin Susah Makan dan Tidur, Begini Cara Mengatasinya
Mengenal kondisi gusi turun
Gusi turun atau resesi gingiva adalah suatu kondisi di mana gusi tertarik ke belakang dari permukaan gigi, sehingga permukaan akar gigi menjadi terlihat. Ini merupakan salah satu jenis dari penyakit gusi (periodontitis).
Gusi atau gingiva tersusun dari jaringan berwarna merah muda di dalam mulut yang terdapat pada pangkal gigi. Jaringan gusi bersifat padat. Ini memiliki suplai pembuluh darah di bawah permukaan, yang dikenal sebagai selaput lendir.
Pada dasarnya, gusi melekat erat pada tulang rahang. Di sisi lain, gusi juga menutupi akar gigi dan membantu melindunginya.
Gusi turun terjadi ketika terdapat jaringan pada gusi yang hilang. Ini dapat memperlihatkan akar gigi dan membuatnya lbih rapuh terhadap bakteri dan plak, yang mana dapat menyebabkan kerusakan.
California Dental Association (CDA) memperkirakan bahwa tiga dari setiap empat orang dewasa memiliki suatu bentuk periodontitis, termasuk gusi turun. Perlu diketahui bahwa periodontitis adalah bentuk gingivitis atau peradangan.
Apa penyebab gusi turun?
Ada beberapa faktor penyebab gusi turun, di antaranya adalah:
1. Periodontitis
Periodontitis merupakan infeksi gusi akibat bakteri yang merusak jaringan gusi dan tulang pendukung yang menahan gigi agar tetap berada di tempatnya. Perlu diketahui bahwa penyakit gusi adalah penyebab utama dari gusi turun.
2. Gen
Beberapa orang mungkin saja lebih rentan terhadap kondisi ini. Bahkan, studi menunjukkan bahwa sekitar 30 persen populasi mungkin lebih rentan terhadap penyakit gusi, terlepas dari seberapa baik mereka merawat gigi.
3. Menyikat gigi terlalu keras dalam jangka waktu lama
Apabila kamu menyikat gigi terlalu keras atau dengan cara yang salah, ini dapat menyebabkan enamel alias lapisan luar gigi terkikis dan menyebabkan gusi turun.
4. Jarang merawat gigi
Jarang menyikat gigi atau flossing (membersihkan gigi dengan benang gigi) dapat memudahkan plak berubah menjadi kalkulus atau karang gigi, yakni zat keras yang terbentuk di dan di antara gigi. Ini dapat meningkatkan risiko gusi turun.
5. Perubahan hormon
Fluktuasi kadar hormon wanita, misalnya saja pada masa pubertas, kehamilan, dan menopause dapat menyebabkan gusi lebih sensitif dan lebih rentan terhadap resesi gusi.
6. Merokok
Faktor risiko dari gusi turun lainnya adalah merokok. Sebab, merokok dapat menimbulkan plak pada gigi yang sulit dihilangkan dan ini dapat meningkatkan risiko resesi gusi.
Baca juga: Karies Gigi Bikin Tidak Nyaman, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
Gejala gusi turun
Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah gejala dari gusi turun yang perlu diperhatikan.
- Gusi berdarah setelah menyikat gigi atau flossing
- Gusi mengalami pembengkakan atau berwarna kemerahan
- Bau mulut
- Rasa nyeri pada garis gusi
- Gusi yang tampak menyusut
- Akar gigi yang terlihat
Bahaya gusi turun yang perlu diwaspadai
Gusi turun adalah suatu konsekuensi serius yang dapat memengaruhi kesehatan mulut dan gigi. CDA memperkirakan bahwa penyakit periodontal seperti gusi turun bertanggung jawab atas sekitar 70 persen gigi tanggal pada orang dewasa.
Sebab, ketika tidak ada cukup jaringan gusi untuk menahan akar gigi untuk tetap pada tempatnya, ini dapat menyebabkan gigi rentan tanggal atau copot.
Gusi turun juga bisa menjadi gejala masalah gigi yang mendasari, termasuk penyakit pada gusi yang mana ini dapat meningkatkan risiko kerusakan serta kehilangan gigi. Terlebih lagi, ini juga dapat menyebabkan bau mulut dan gusi berdarah. Seperti dikutip dari Medical News Today.
Gusi turun menjadi suatu masalah kesehatan mulut ketika akar gigi terekspos, menyebabkan gigi berisiko mengalami kerusakan dan infeksi.
Bagaimana cara mencegah gusi turun?
Setelah mengetahui bahaya dari gusi turun, penting bagi kamu untuk melakukan pencegahan untuk menghindari bahaya tersebut. Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan cara membersihkan gigi dan menyikat gigi dengan baik.
Mencegah gusi turun juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan gigi rutin oleh dokter gigi, setidaknya dua kali setahun. Meskipun gejala gusi turun mungkin saja tidak dialami, tetapi dokter gigi dapat mengidentifikasi tanda awal penyakit gusi.
Selain itu, terdapat beberapa cara lain untuk mencegah gusi turun, termasuk tidak merokok, mengadopsi pola makan sehat, serta memerhatikan setiap perubahan yang terjadi pada gusi dan gigi.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan gigi dan gusi? Silakan chat mitra dokter kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!