Share This Article
Tuberkulosis (TB) adalah suatu kondisi yang dapat menyerang paru-paru. Namun pada kenyataannya, TB dapat terjadi bukan hanya di paru-paru, melainkan juga organ lainnya, salah satunya adalah usus. TB usus adalah kondisi yang harus mendapatkan pengobatan dengan segera.
Untuk mengetahui infomasi lebih lanjut mengenai gejala, cara penularan, serta penanganan TB usus, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Bukan Cuma Batuk, Berikut Daftar Gejala TBC yang Perlu Kamu Waspadai
Mengenal TB usus
Tuberkulosis (TB) merupakan kondisi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, hingga usus.
TB merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Sebab, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat TB bisa berakibat fatal.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO), tuberkulosis menyerang sekitar 10 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2019.
Bagaimana cara penularan TB usus?
Pada dasarnya, bakteri TB dapat menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain. Seseorang yang menghirup bakteri tersebut dapat terinfeksi. Ketika bakteri TB terhirup, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan berkembang.
Dari paru-paru, bakteri dapat berpindah melalui darah ke bagian tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang, ataupun otak.
Bakteri pada saluran cerna dapat berasal dari bakteri yang tertelan, penyebaran dari organ lain yang berdekatan, hingga melalui peredaran darah.
Melansir dari laman Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, usus maupun peritoneum (lapisan jaringan yang menutupi bagian dalam perut dan organ-organ di dalamnya) dapat terinfeksi melalui empat cara, di antaranya adalah:
- Menelan sputum (dahak) yang terinfeksi
- Penyebaran melalui darah
- Mengonsumsi susu atau makanan yang terkontaminasi
- Bakteri menyebar dari organ yang berdekatan
Gejala TB usus
TB usus memiliki kemiripan dengan kondisi lain, seperti penyakit Chron, kolitis ulserfatif dan limfoma. Meskipun demikian, TB usus memiliki gejala umum yang perlu diwaspadai. Berikut ini adalah beberapa gejala dari TB usus.
- Demam
- Penurunan berat badan
- Diare
- Kehilangan nafsu makan
- Sembelit
- Nyeri pada bagian perut
- Muntah
- Perut terasas keras atau distensi
Berdasarkan Pediatric Oncall, benjolan di perut serta kelenjar getah bening yang membesar pada bagian tubuh lain juga bisa menjadi gejala lain dari TB usus.
Pengobatan TB usus
Sulitnya diagnostik menyebabkan kesulitan dalam menentukan pada kondisi apa terapi TB di mulai. Beberapa kepustakaan menyebutkan , terapi TB dilakukan jika kecurigaan klinis sangan mendukung ke arah TB usus.
Dilansir dari Jurnal Penyakit Dalam Indonesia pengobatan TB usus dapat dimulai dengan pemberian obat anti TB pada 3 bulan pertama, untuk melihat respon terapi dan membedakan TB usus dengan penyakit Crohn. Biasanya pasien akan mengalami perbaikan klinis dalam 4-6 minggu setelah pemberian anti TB.
Selain itu pemberian obat anti TB 4 regimen selama 10 bulan juga menunjukkan hasil yang baik pada pasien.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan TB usus yang perlu diketahui.
Obat antituberkulosis (OAT)
Obat antituberkulosis dapat meliputi isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, dan ethambutol.
Operasi
Jika terdapat perforasi (terdapat lubang pada dinding usus), abses, pembentukan fistula ataupun komplikasi lain, maka tindakan operasi diperlukan.
Operasi pada TB usus akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami oleh pasien. Salah satu jenis operasi dari TB usus adalah pembedahan pada segmen usus yang terinfeksi.
Itulah beberapa informasi mengenai gejala TB usus. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!