Share This Article
Ganja Sintetis kini sedang ramai diperbincangkan tanpa diketahui bahaya nya. Kasus penyalahgunaan narkoba masih marak terjadi di Indonesia, terutama dari kalangan selebritis. Ganja sintetis atau di Indonesia dikenal dengan sebutan tembakau gorila adalah salah satu jenis narkotika yang sedang menjadi perbincangan saat ini.
Lantas, apa itu ganja sintetis? Apa saja bahaya yang bisa muncul? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa itu ganja sintetis?
Berbeda dengan yang alami, ganja sintetis dibuat dengan campur tangan manusia dan laboratorium.
Masuk dalam golongan halusinogen, ganja sintetis merupakan bahan kimia bubuk yang biasanya dicampur dengan pelarut dan disemprotkan ke tanaman tertentu untuk menghasilkan efek yang sama seperti ganja alami.
Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation, ganja sintetis sendiri sudah mulai diedarkan sejak 2004 di pasar-pasar ilegal. Bahkan, barang ini terkadang dijual menyerupai produk lain, misalnya teh herbal.
Dari penjelasan di atas, ganja sintetis sebenarnya bukan terbuat dari tanaman ganja (Cannabis sativa). Penyebutan ‘ganja’ mengacu pada efek yang dihasilkan pada reseptor di otak yang menyerupai marijuana.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Narkoba dan Bahaya yang Menyertainya
Efek penggunaan ganja sintetis
Seperti yang telah disebutkan, ganja sintetis memiliki efek pada otak yang serupa dengan ganja alami. Bahan psikoaktif yang dapat merangsang atau memberi stimulasi tersebut bernama delta-9-tetrahydrocannabinol.
Efek bisa muncul setelah ganja sintetis diisap atau diseduh layaknya teh. Beberapa saat kemudian, pengguna mulai merasakan santai, rileks, dan muncul halusinasi.
Hingga saat ini, komposisi kimia dari sejumlah produk ganja sintetis tidak diketahui secara pasti. Beberapa di antaranya mungkin mengandung zat yang bisa memicu efek sangat berbeda dari yang diharapkan.
Ganja sintetis bersifat adiktif. Artinya, bisa membuat seseorang ketagihan. Saat mencoba berhenti menggunakannya, ada beberapa gejala yang mungkin akan muncul, seperti sakit kepala dan gangguan pada mental.
Ciri-ciri pemakai dan kecanduan ganja sintetis
Jika kamu mencurigai teman atau orang terdekat menggunakan ganja sintetis, perhatikan beberapa tanda atau gerak-geriknya. Ada sejumlah ciri yang dapat kamu amati, misalnya dari perilakunya.
Pengguna ganja sintetis biasanya membakar benda seperti dupa, menggunakan tetes mata, mempunyai kertas gulung yang tidak umum, dan menunjukkan gerak-gerik atau perilaku yang mengundang tanya (misalnya menerima paket rahasia).
Pengguna ganja sintetis juga kerap merasakan kegelisahan, bertingkah kebingungan, euforia berlebihan, dan perilaku agresif cenderung mengarah pada kekerasan.
Pada fisiknya, beberapa tanda yang mungkin akan muncul di antaranya adalah kulit yang lebih pucat dari biasanya, mata merah atau iritasi, dan tubuh kehilangan koordinasi.
Seberapa bahaya penggunaan ganja sintetis?
Baik ganja alami dan ganja sintetis sama-sama berbahaya. Bahkan, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dampak buruk dari ganja sintetis bisa tak terduga, termasuk risiko kematian.
Dampak pada fisik
Penggunaan ganja sintetis bisa menyebabkan perubahan pada detak jantung dan sirkulasi darah. Jika overdosis, sejumlah dampak buruk bisa saja terjadi, seperti reaksi toksisitas, peningkatan tekanan darah, jantung bermasalah, kejang, hingga kerusakan organ ginjal.
Pada beberapa kasus, konsumsi ganja sintetis juga bisa menyebabkan kerusakan otot hingga menimbulkan stroke.
Dampak pada mental
Bukan hanya fisik, pemakaian ganja sintetis bisa berakibat pada penurunan kesehatan mental. Seorang pengguna ganja sintetis sangat rentan mengalami perubahan perilaku, masalah kognitif, hingga gangguan psikologis seperti depresi yang berujung pada keinginan untuk bunuh diri.
Mengatasi kecanduan
Mencoba mengakhiri ketergantungan pemakaian ganja sintetis bukanlah perkara mudah. Seperti yang telah disebutkan, penarikan diri justru biasanya dapat memunculkan sejumlah gejala. Oleh karena itu, perlu dilakukan penarikan diri secara bertahap dan perlahan.
Kecanduan ganja sintetis bisa diatasi dengan terapi perilaku bertarget (targeted behavioral therapies), konseling, dan perawatan serupa lainnya. Perawatan yang tepat diharapkan bisa membantu menghentikan ketergantungan penggunaan ganja sintetis.
Nah, itulah ulasan tentang ganja sintetis dan efeknya yang perlu kamu tahu. Agar tak mengalami dampak buruknya, jangan pernah mencoba untuk menggunakannya, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.