Share This Article
Tidak BAB seminggu seringkali dialami oleh beberapa orang akibat faktor tertentu di mana bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu. Perlu diketahui, buang air besar atau BAB secara teratur merupakan pertanda saluran pencernaan yang sehat.
Karena itu, jika kebiasaan buang air besar menjadi tidak teratur maka harus segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah tidak BAB seminggu, yuk, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Bahaya Menghirup Kapur Barus bagi Kesehatan
Apakah tidak BAB seminggu normal?
Dilansir dari Medical News Today, tidak ada frekuensi tertentu seseorang harus buang air besar per hari karena kebiasaan BAB setiap orang berbeda-beda. Banyak orang buang air besar sekali atau beberapa kali sehari.
Namun, terlalu lama tanpa BAB bisa menjadi tanda dari adanya kondisi medis mendasar. Karena itu, jika kamu tidak BAB seminggu maka seringkali dianggap tidak normal dan harus menemui dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pemeriksaan perlu dilakukan jika kamu memiliki salah satu dari tanda sembelit, termasuk memiliki kotoran yang keras atau kering, perlu mengejan untuk buang air besar, ada penyumbatan saat BAB, dan merasa tidak tuntas setelah BAB.
Adakah efek pada tubuh akibat tidak BAB seminggu?
Mengalami sembelit dalam waktu singkat biasanya tidak mengakibatkan komplikasi apapun. Namun, beberapa orang bisa mengalami frustasi, stres, dan ketidaknyamanan karena feses tidak dapat keluar sepenuhnya.
Perlu diketahui, tidak BAB seminggu atau sembelit parah yang berkepanjangan bisa menyebabkan risiko perkembangan beberapa komplikasi kesehatan. Efek samping akibat sembelit parah pada tubuh, antara lain sebagai berikut:
- Fisura anus. Ini merupakan kondisi di mana muncul luka kecil di anus.
- Wasir. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah bengkak dan menyebabkan rasa nyeri di sekitar rektum bawah serta anus.
- Impaksi feses. Ini merupakan komplikasi serius di mana tinja yang keras dan kering mengisi rektum serta usus dengan sangat erat sehingga usus besar tidak dapat mendorongnya keluar dari tubuh.
- Prolaps rektum. Kondisi ini terjadi ketika rektum turun dan jatuh melalui anus.
Sebuah studi tahun 2016, menemukan bahwa ketika usus besar tidak berfungsi pada tingkat optimal maka dapat menyebabkan stres oksidatif sehingga meningkatkan risiko kematian.
Untuk itu, jika kamu mengalami sembelit lebih dari seminggu maka segera lakukan pemeriksaan dengan dokter.
Bagaimana cara mengatasi masalah sembelit?
Banyak orang yang terkena sembelit ringan memilih untuk mengobati sendiri di rumah dengan perubahan pola hidup. Beberapa penanganan rumahan yang bisa kamu ikuti, yakni sebagai berikut:
Konsumsi makanan berserat
Masalah tidak BAB seminggu dapat diatasi dengan menambahkan makanan kaya serat ke dalam diet, seperti buah dan sayuran mentah, biji-bijian, kacang-kacangan, atau sereal.
Seorang ahli reumatologi, Harris H. Mcllwain percaya bahwa dedak gandum adalah serat paling efektif untuk meredakan sembelit.
Serat diketahui membantu melembutkan feses sehingga dapat melewati usus besar dengan lebih mudah. Jumlah asupan serat harian yang diperlukan untuk tubuh, yaitu antara 20 hingga 30 gram.
Tetap terhidrasi
Kelembapan dapat membantu membuat tinja menjadi lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Setiap orang membutuhkan jumlah cairan yang berbeda setiap hari tergantung pada faktor-faktor, seperti usia dan tingkat aktivitas.
Namun, kebanyakan orang membutuhkan 1½ hingga 2 liter cairan atau air mineral untuk melembapkan tubuh. Minumlah juga banyak cairan lebih banyak pada hari-hari yang panas atau saat berolahraga.
Olahraga secara teratur
Aktivitas fisik secara rutin dapat membantu buang air besar menjadi lebih teratur. Targetkan sekitar 15 menit olahraga sedang setiap minggu dengan 30 menit per hari setidaknya lima kali seminggu. Cobalah untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda.
Coba minum obat pencahar
Obat pencahar dapat membantu melonggarkan tinja di usus besar dan mendorongnya untuk. Jenis pencahar untuk sembelit, termasuk suplemen serat (FiberCon), stimulan (Dulcolax), agen osmotik seperti susu magnesia, dan pelunak feses atau Colace.
Baca juga: Tenggorokan Kering Padahal Tidak Flu, Apa Penyebabnya?
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!