Share This Article
Bisa berbahasa asing saat ini adalah sebuah keharusan untuk mendukung komunikasi. Tapi sebenarnya, belajar bahasa asing bisa memengaruhi perkembangan otak. Mungkin ini satu hal yang jarang dibicarakan.
Memahami tiap kosakata bahasa asing dan mampu mengucapkannya, dapat membuat kamu lebih pintar dan bahkan menjaga fungsi serta kesehatan otak, yang akhirnya memperlambat munculnya demensia.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Disleksia, Penyakit yang Diidap si Jenius Albert Einstein
5 manfaat belajar bahasa asing untuk perkembangan otak
Mempelajari bahasa asing, dua atau lebih punya manfaat yang besar dalam peningkatan perkembangan otak. Bisa dikatakan, manfaat mempelajari bahasa asing sama besarnya seperti manfaat olahraga fisik yang kita lakukan.
Berikut ini 5 manfaat belajar bahasa asing untuk perkembangan otak, yaitu:
1. Memperlambat terjadinya demensia
Manfaat dari belajar bahasa asing tidak hanya kamu dapatkan di usia muda, tapi juga hingga tua. Penelitian menunjukkan bahwa bilingualisme dapat meningkatkan kognisi dan menunda demensia pada lansia, khususnya yang berkaitan dengan kecerdasan umum dan kemampuan membaca.
Dalam penelitian juga dijelaskan bahwa, ini dapat menunda gejala setidaknya hingga 4 hingga 5 tahun.
Tidak cuma demensia saja, manfaat belajar bahasa asing lainnya adalah membantu pemulihan penyakit stroke yang lebih cepat. Ketika kamu menguasai bahasa asing, koneksi otak memperkuat cadangan kognitif, dan membangun otak yang saling berhubungan lebih kuat.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa bilingualisme dapat meningkatkan fungsi otak seperti kemampuan untuk memusatkan perhatian dan melakukan tugas.
Sebuah penelitian di Skotlandia dan Italia menemukan, bahwa anak-anak bilingual secara signifikan lebih berhasil daripada teman yang tidak mempelajari bahasa asing atau hanya bisa satu bahasa. Dalam beberapa hal terutama dalam pemecahan masalah dan tugas-tugas kreativitas.Â
Studi lain menemukan bahwa orang yang berbicara lebih dari satu bahasa dapat memproses informasi dengan lebih efisien dan mudah. Orang yang mempelajari bahasa asing diketahui memiliki area materi abu-abu yang lebih besar.Â
Materi abu-abu otak adalah apa yang kita gunakan untuk memecahkan masalah yang menantang dan memahami konsep yang kompleks. Mempelajari bahasa asing dan menggunakan dalam percakapan memerlukan pemikiran tinggi. Ini melibatkan area materi abu-abu di luar wilayah bahasa.
3. Meningkatkan kemampuan kognitif
Secara umum, orang yang menguasai beberapa bahasa memiliki keterampilan kognitif yang jauh lebih tajam, menjaga otak tetap aktif dan waspada.
Orang yang memiliki kemampuan bilingual lebih fokus dalam mengerjakan tugas. Mereka juga dikatakan lebih mudah menemukan kesalahan pada suatu informasi yang tidak sesuai.
Jika kamu mempelajari bahasa asing juga, kamu juga akan merasakan manfaat ingatan yang lebih tajam dan tidak mudah pikun.
Sebuah studi pada 2003 yang diterbitkan dalam Scandinavian Journal of Psychology menemukan efek positif dari bilingualisme ditemukan pada memori episodik dan memori semantik di semua tingkatan usia.
4. Meningkatkan pemikiran kritis dan peka terhadap lingkungan
Saat kamu mempelajari bahasa asing untuk pertama kalinya, kamu pasti merasa ini sangat sulit, seperti memecahkan kode-kode rahasia. Kondisi ini mengharuskan kamu untuk mengaktifkan bagian otak kamu yang mungkin tidak aktif.
Saat kamu mengembangkan kosakata, mencoba untuk menguraikan apa arti bagian yang membingungkan, atau mengatasi kesenjangan bahasa, kamu belajar untuk berpikir dengan cara yang kreatif. Hal ini akan mengasah kamu untuk berpikir kritis.
Selain itu, kemampuan berbahasa asing juga membantu kamu dalam memahami lingkungan. Hal ini berdasarkan penelitian bahwa mereka yang fasih dalam satu atau lebih bahasa dapat dengan peka mengekspresikan tingkat kesadaran lingkungan yang jauh lebih tinggi.
Pada dasarnya, ini berarti kemampuan untuk memproses dan “memantau” rangsangan eksternal dipertajam di samping kemampuan verbal. Karena kamu harus beralih di antara beberapa bahasa.
Otak bilingual menjadi lebih baik untuk menangkap seluk-beluk dan pola baik di dalam maupun di luar halaman.
5. Peningkatan sensitivitas perseptual
Manfaat belajar bahasa asing dapat dirasakan sejak kecil. Seorang psikolog dari University of British Columbia, Janet Werker menemukan bahwa, anak yang dibesarkan dalam rumah tangga bilingual mampu membedakan bahasa yang berbeda ketika mereka berbicara.
Bahkan jika mereka tidak terbiasa dengan bahasa tersebut.
Dengan begitu, anak yang dibesarkan dengan dua bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa lain di kemudian hari, sebagai hasil dari kemampuan untuk dengan mudah membedakan antara suara yang berbeda.
Baca Juga: Tanda-tanda Kecerdasan Naturalis Anak, Si Kecil Punya Salah Satunya?
Waktu terbaik belajar bahasa asing
Usia 0-3 tahun adalah waktu terbaik kita untuk mempelajari bahasa asing. Waktu yang optimal untuk mempelajari bahasa asing adalah saat remaja.
Karena saat kita belajar bahasa asing ketika sudah dewasa, proses penyimpanan bahasa akan disimpan di tempat berbeda.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar perkembangan otak? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!