Share This Article
Banyak hal yang terjadi pada tubuh ketika jatuh cinta. Ada beragam reaksi kimia yang mendorong tumbuhnya perasaan berbunga-bunga ketika saat kamu kasmaran.
“Jatuh cinta membuat tubuh melepaskan limpahan zat kimia yang menyebabkan perasaan senang yang memicu reaksi fisik yang spesifik,” ucap Pat Mumby, PhD, co-director Loyola Sexual Wellness Clinic.
Baca juga: Dopamine Detox: Tren Baru untuk Atasi Kecanduan Gawai
Apa yang terjadi pada tubuh ketika jatuh cinta?
Pipi memerah, telapak tangan berkeringat hingga jantung berdebar adalah respons alami tubuh ketika sedang jatuh cinta. Kondisi ini terjadi karena adanya kenaikan substansi seperti dopamin, adrenalin dan norepinephrine.
Berikut ini efek secara spesifik jatuh cinta pada tubuh:
Yang terjadi di otak
Perubahan terjadi di otak yang dipicu oleh rasa cinta memengaruhi suasana hati dan perilaku.
Terkadang apa yang terjadi di otak berlangsung di awal kamu merasa jatuh cinta dan dapat tinggal dalam waktu yang lama dan menguat seiring perasaan jatuh cinta itu tumbuh.
Berikut ini yang kamu rasakan di otak:
Meningkatnya eforia
Kegembiraan dan eforia yang kamu rasakan ketika menghabiskan waktu dengan orang yang kamu sayang atau bahkan hanya sekadar mendengar namanya saja merupakan kondisi yang normal.
Efek ini dipengaruhi oleh neurotransmitter dopamin yang merupakan senyawa kimia yang terdapat di otak dan meningkat ketika kamu sedang jatuh cinta.
Hanya memikirkan tentang orang yang kamu sayangi akan memicu otak untuk melepas dopamin. Ini menyebabkan kamu menjadi bergairah dan bertekad melakukan apapun untuk dapat melihat yang tersayang.
Selanjutnya ketika kamu menemui pujaan hati, maka otak akan menghadiahi kamu dengan lebih banyak lagi dopamin sehingga kamu akan merasakan kesenangan yang sangat intens.
Timbul rasa percaya dan aman
Dopamin bukan jadi satu-satunya substansi kimia yang bekerja saat kamu sedang jatuh cinta. Level oksitosin pun meningkat, membuat kamu merasa aman, percaya dan melekat pada pasangan.
Itu sebabnya kamu menjadi lebih nyaman dan rileks ketika bersama dengan pasangan. Perasaan ini akan menjadi meningkat ketika sudah melakukan kontak fisik, berciuman hingga berhubungan seksual. Itu sebabnya oksitosin dinamakan hormon cinta.
Stres berkurang
Jatuh cinta dalam waktu yang lama banyak dikaitkan dengan level stres yang rendah. Hal ini juga dipengaruhi oleh oksitosin dan dopamin yang dapat meningkatkan suasana hati.
Sebuah penelitian pada 2010 menyebut orang yang lajang memiliki level kortisol atau hormon stres yang lebih tinggi dibandingkan orang yang memiliki pasangan.
Baca Juga: Hari Valentine: Jika Kamu Lagi Jatuh Cinta, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan
Yang terjadi di luar otak
Berikut ini adalah apa yang terjadi di luar otak karena kamu jatuh cinta:
Gairah meningkat
Gairah seksual akan meningkat ketika kamu jatuh cinta. Hal ini dipengaruhi oleh grup hormon androgen yang juga termasuk di dalamnya testosteron.
Ketika dipadukan dengan hubungan seksual, maka produksi hormon ini pun akan meningkat sehingga pelepasan oksitosin dan dopamin juga bisa terjadi lebih sering.
Kesehatan fisik meningkat
Sebuah laporan penelitian pada 2007 menyebut jatuh cinta yang berkembang menjadi satu hubungan berkomitmen dalam pernikahan dapat memiliki manfaat kesehatan sebagai berikut:
- Mengurangi risiko penyakit jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Meningkatkan kesehatan imun
- Jadi lebih cepat sembuh dari penyakit
Tubuh mampu meredakan nyeri lebih cepat
Jatuh cinta membuat suasana hati lebih gembira dan menyenangkan. Selain itu, jatuh cinta juga membuat kamu menjadi lebih kuat ketika sedang tidak sehat.
Hal ini disebutkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE. Penelitian ini melibatkan 15 orang dewasa yang memiliki pasangan dan diminta untuk merasakan nyeri termal yang sedang hingga tinggi.
Penelitian menyebut kalau para partisipan yang menerima nyeri termal lebih tidak merasakan sakit ketika melakukannya sambil melihat foto pasangan mereka.
Demikianlah berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh kamu ketika sedang jatuh cinta. Selalu jaga kesehatan kamu dan hubungan dengan pasangan, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.