Share This Article
Mengetahui jumlah trombosit normal sangat penting. Sebab, jika trombosit terlalu tinggi atau rendah ini bisa menandakan adanya suatu kondisi tertentu.
Trombosit (platelet) adalah sel darah yang memiliki peranan penting dalam proses pembekuan darah untuk membantu menghentikan perdarahan.
Apa itu trombosit?
Melansir dari Johns Hopkins Medicine, trombosit alias platelet adalah sel yang bersirkulasi di dalam darah dan mengikat atau bergerombol bersama saat mengenali pembuluh darah yang rusak.
Sel darah berukuran kecil ini sangat penting bagi tubuh, karena trombosit membentuk gumpalan untuk menghentikan perdarahan dengan bergegas ke lokasi terjadinya kerusakan.
Terkadang, tubuh tidak menghasilkan cukup trombosit, hal ini menyebabkan jumlahnya menjadi rendah serta ketidakmampuan untuk menghentikan perdarahan. Namun, jumlah trombosit yang terlalu tinggi juga bisa terjadi, dan keduanya harus sangat diperhatikan.
Baca Juga: Trombosit Rendah Berbahaya bagi Tubuh, Kenali Penyebabnya sejak Dini
Berapa jumlah trombosit normal?
Pada dasarnya, jumlah trombosit normal berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter (mcL) darah. Karena keping darah ini hanya hidup di dalam tubuh selama sekitar 10 hari, sumsum tulang menghasilkan keping darah setiap hari.
Jumlah keping darah pada masing-masing orang tentu saja berbeda dan tidak dapat disamakan. Untuk wanita, rata-rata jumlah trombosit berkisar antara 157.000 hingga 371.000 per mikroliter darah.
Sedangkan, untuk pria jumlah keping darah rata-rata berkisar antara 135.000 hingga 317.000 per mikroliter darah. Jika jumlah keping darah lebih rendah atau bahkan lebih tinggi dari batas normal, bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasari atau efek samping pengobatan yang dilakukan.
Jumlah trombosit tinggi
Jumlah trombosit yang dikatakan terlalu tinggi melebihi 450.000 per mikroliter darah atau yang dikenal sebagai trombositosis. Trombositosis adalah kondisi di mana terdapat jumlah keping darah yang berlebihan di dalam darah.
Mengapa jumlahnya bisa tinggi?
Berdasarkan penyebabnya, trombositosis dibagi dalam 2 jenis, yakni:
- Trombositosis primer atau esensial: Sel abnormal di sumsum tulang menyebabkan peningkatan platelet, penyebabnya sendiri masih belum diketahui.
- Trombositosis sekunder: Ini adalah jenis trombositosis yang lebih umum. Penyebabnya dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, seperti anemia akibat kekurangan zat besi, kanker, peradangan atau infeksi, operasi (terutama splenektomi atau pengangkatan limpa).
Apa bahayanya jika tinggi?
Orang yang memiliki kondisi ini seringkali tidak memiliki tanda atau gejala. Pada trombositosis sekunder, jika gejala muncul berkaitan dengan kondisi yang mendasarinya.
Sedangkan seseorang yang memiliki trombositosis primer dapat memiliki gejala ini termasuk,nyeri , bengkak, kemerahan serta mati rasa atau kesemutan pada kaki dan tangan.
Jika jumlah trombosit di dalam tubuh terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Pembekuan darah yang tidak normal juga bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, atau bahkan pembekuan yang tidak normal pada pembuluh darah di perut.
Baca juga: Bisa Jadi Pertanda Kanker, Kenali Penyebab Trombosit Tinggi
Jumlah trombosit rendah
Jumlah keping darah yang kurang dari 150.000 per mikroliter darah dikatakan rendah dan ini dikenal sebagai trombositopenia. Sedangkan, jumlah trombosit yang lebih rendah dari 10.000 dianggap sebagai trombositopenia yang parah(severe).
Mengapa jumlahnya bisa rendah?
Sumsum tulang membuat trombosit. Trombositopenia bisa terjadi jika tubuh tidak membuat keping darah dengan cukup atau jika tubuh menghancurkannya lebih cepat daripada menggantinya.
Melansir dari Webmd, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan trombositopenia, di antaranya adalah:
- Kelainan darah yang memengaruhi sumsum tulang, atau anemia aplastik
- Menderita kanker seperti leukemia atau limfoma
- Menderita cacar air, gondongan, rubella, HIV, atau Epstein-Barr
- Konsumsi banyak alkohol dalam jangka waktu yang lama.
- Sedang dalam kemoterapi atau radiasi
Tubuh dapat menghancurkan keping darah karena:
- Lupus, atau bahkan idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP)
- Bakteri di dalam darah (bakterimia)
- Sindrom uremik hemolitik.
Apa bahayanya jika rendah ?
Trombositopenia dapat menimbulkan beberapa gejala seperti perdarahan di dalam atau di luar tubuh, dan terkadang perdarahan sulit dihentikan.
Gejala dari kondisi ini termasuk, perdarahan dari gusi atau hidung, terdapat darah dalam urine atau feses, periode menstruasi yang berat, atau bahkan jaundice.
Ketika jumlah keping darah turun di bawah 50.000, seseorang mungkin dapat mengalami perdarahan hebat setelah cedera. Jika jumlahnya berada di bawah 30.000, luka ringan dapat menyebabkan banyak perdarahan.
Jika berada di bawah 10.000, seseorang dapat mengalami perdarahan internal bahkan tanpa adanya cedera yang mengakibatkannya.
Baca juga: Trombosit Rendah Berbahaya bagi Tubuh, Kenali Penyebabnya sejak Dini
Cara menjaga jumlah trombosit normal
Menjaga jumlah keping darah agar normal itu sangat penting. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa, jumlah keping darah yang terlalu tinggi atau rendah dapat menimbulkan bahaya tertentu.
Untuk menjaga jumlah trombosit tetap normal di dalam tubuh, kamu bisa mengonsumsi makanan bergizi seperti berikut ini:
- Folat: Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan kubis, hati sapi, atau bahkan jeruk
- Vitamin D: Kuning telur, ikan berlemak seperti salmon, atau tuna, susu serta yoghurt
- Vitamin K: Sayuran berdaun hijau (bayam, sawi, lobak), brokoli, serta kubis
- Vitamin B-12: Telur, ikan tuna dan salmon, hati sapi
- Zat besi: Kacang-kacangan, telur, bayam, serta tahu.
Itulah beberapa informasi mengenai jumlah trombosit normal. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter terpercaya kami melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!