Share This Article
Uremia merupakan satu kondisi medis yang menyebabkan urea masuk dan terakumulasi di dalam darah. Secara harfiah, uremia juga diartikan urine berada di dalam aliran darah.
Kondisi ini juga merupakan sebuah gejala dari gagal ginjal. Pasalnya, ketika ginjal tidak bisa menyaring sampah dengan sempurna, maka sampah-sampah urine ini dapat masuk ke dalam aliran darah.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Penyebab Urine Berbusa yang Harus Diwaspadai
Gejala urine masuk ke darah
Gejala uremia mirip dengan penyakit ginjal kronis. Nah, kemripan ini kadang membuat orang yang memiliki penyakit gagal ginjal tidak sadar kalau mereka memiliki uremia.
Oleh karena itu, kamu harus melakukan analisis urine dan darah secara reguler kalau memiliki penyakit ginjal. Hal ini dilakukan untuk memastikan kalau ginjal kamu masih berfungsi dengan normal.
Gejala yang ditimbulkan karena penyakit ini beragam pada setiap orang. Bahkan bisa saja awalnya terlihat membaik, namun akan memburuk lagi seiring waktu berjalan. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:
- Rasa letih atau lemah yang ekstrem
- Kram di kaki
- Nafsu makan yang sedikit atau tidak ada sama sekali
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Kesulitan berkonsentrasi
- Tekanan darah tinggi
- Bengkak, terutama di kaki dan pergelangannya
- Kulit yang kering dan gatal
Penyebab uremia
Urine yang masuk ke darah dipicu oleh penyakit ginjal kronis yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Sehingga organ ini kesulitan untuk menyaring sampah dan membuat darah menjadi bersih.
Beberapa kondisi bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis, tapi dua penyebab umumnya adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Diabetes bisa menyebabkan level gula darah yang tinggi dan berbahaya, kondisi ini dapat merusak ginjal, pembuluh darah, jantung dan organ lain.
Sementara tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah di ginjal, membuatnya lemah atau mengeras. Kerusakan ini membuat ginjal bekerja lebih keras, dan ini yang menyebabkan gagal ginjal.
Beberapa penyebab penyakit ginjal yang dapat berujung pada uremia adalah:
- Penyakit ginjal genetik seperti penyakit ginjal polisistik
- Adanya kelainan pada bentuk atau struktur ginjal, biasanya terjadi ketika bayi masih tumbuh di dalam rahim
- Penyakit autoimun seperti lupus
- Kelompok penyakit yang disebut glomerulonephritis yang merusak ginjal dan menyebabkan inflamasi kronis, sehingga ginjal kesulitan menyaring urea
- Sumbatan di sekitar ginjal. Batu ginjal yang besar, tumor di ginjal, atau pembengkakan prostat yang dapat melukai ginjal
- Infeksi saluran kemih atau ginjal kronis
Faktor risiko
Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal dan berujung pada urine yang masuk ke darah:
- Riwayat penyakit ginjal di keluarga
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Sakit jantung
Cara mengatasi urine masuk ke darah
Urine yang masuk ke darah menunjukkan kalau ginjal sangat rusak. Langkah utama untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan dialisis.
Dialisis merupakan cara membuang sampah, ekstra cairan dan racun dari dalam darah dengan bantuan, bukan dengan ginjal sebagaimana mestinya. Ada dua jenis dialisis. Yaitu:
- Hemodialisis: Menggunakan mesin untuk membuang sampah dari dalam darah
- Peritoneal dialysis: Sebuah kateter dimasukkan ke perut. Selanjutnya cairan dialisis akan mengisi perut kamu dan cairan ini menyerap sampah dan cairan ekstra lalu cairan ini dikeluarkan dari tubuh dengan cara dikeringkan
Selain itu, transplantasi ginjal juga menjadi salah satu pilihan jika kamu mencapai tahap akhir gagal ginjal. Transplantasi ini mengambil ginjal sehat dari donor atau orang lain dan ditempatkan di dalam tubuh kamu.
Untuk membuat tubuh kamu tidak menolak ginjal ini, maka kamu akan diberikan obat “antirejection” jangka panjang.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang urine yang masuk ke darah, baik penyebab hingga penanganannya. Selalu jaga kondisi kesehatan ginjal kamu, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.